Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dicky Mulya Ramadhani

Menakar Implementasi Merdeka Belajar, Sudah Efektifkah

Pendidikan dan Literasi | Saturday, 28 Oct 2023, 11:34 WIB
Kurikulum Merdeka Indonesia Jaya

Kalau kita amati bersama pergantian kurikulum menjadi keniscayaan yang harus diterima dan dihadapi oleh para guru. Perubahan global, peningkatan mutu lulusan, efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pendidikan dan fenomena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan masyarakat yang semakin tinggi dan peningkatan profesionalisme guru adalah beberapa faktor yang mendorong perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum bagi guru adalah hal biasa karena memang sering terjadi. Apalagi saat Covid-19 mendera. Bukankah saat itu tiba-tiba muncul kurikulum darurat.

Implementasi kurikulum tidak mudah. Unsur-unsur yang berada di dalamnya harus diperbaiki kalau ingin memaksimalkan output dari kurikulum tersebut. Di bawah ini adalah tantangan-tantangan yang dapat menghambat keberhasilan implementasi kurikulum merdeka

Peran Guru

Perubahan kurikulum akan terasa mandul kalau mindset para guru tidak berubah. Guru masih mengajar dengan cara lama, merasa yang paling tahu dibandingkan dengan peserta didiknya. Metode mengajar ceramah tidak memberi kesempatan peserta didik bertukar pikiran. Penguasaan teknologi informatika sangat lemah sehingga untuk mencari ilmu atau informasi baru sangat lemah. Padahal dengan kemampuan mengoperasikan android, berselancar dengan google dan youtube, informasi pengetahuan cepat dan mudah didapat.

Saat ini sudah memasuki era revolusi industri. Tuntutan kepada guru semakin meningkat. Peserta didik sudah berbeda. Guru harus memahami kids zaman now. Mereka sudah terbiasa dengan teknologi informatika dan akan sangat aneh kalau gurunya masih old mindset. Guru harus menyadari bahwa peserta didiknya adalah anak anak milenial, yang mempunyai ketergantungan dengan teknologi informatika. Sehingga proses pembelajaran seorang guru harus penuh dengan terbiasa dan membiasakan diri berinovasi, berimprovisasi, serta berkreasi dalam pembelajaran.

Revolusi industri 4.0 memberikan pengaruh luar biasa dalam pendidikan. Zaman ini ditandai dengan betapa mudahnya mencari informasi dan sumber belajar sangat mudah diperoleh. Hal ini tidak serta merta terjadi disrupsi dalam pendidikan. Teknologi tidak mempunyai empati, tidak ada kepedulian, tidak mengajarkan karakter. Teknologi tidak dapat menggantikan peran guru sebagai uswah hasanah yang selalu menanamkan karakter ke arah perilaku yang lebih baik. Guru akan tetap menjadi trust menjadi pembelajaran lebih efektif. Peran guru harus menjadi sahabat para peserta didik dalam memilih dan memilah konten dalam media sosial, agar dapat diambil manfaatnya. Guru mempunyai tanggung jawab besar dalam keilmuan, akhlakul karimah, kedalaman spiritual dalam mengantarkan peserta didik mempengaruhi kehidupan masa depan.

Guru masa kini adalah guru yang mampu membuat modul pembelajaran yang dapat diakses secara online. Kemampuan guru dalam mengemas modul online dalam sebuah situs akan menjadikan jembatan pembelajaran blended learning, sebagai model pembelajaran inovatif. Pembelajaran yang menyenangkan dan menarik. Pembelajaran yang memadukan problem based learning dan project based learning. Hal ini dalam menyiapkan perubahan zaman yang cepat dan serba mendadak.

Perubahan kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka banyak tawaran pelatihan, seminar, workshop gratis atau berbayar. Guru harus mengambil momen ini untuk meningkatkan kompetensinya. Tawaran kegiatan pengembangan diri memang banyak, guru harus bijak mengambil kesempatan pengembangan diri tersebut. Guru mengetahui pelatihan mana yang urgent yang harus diambil. Jangan semua diambil ujung-ujungnya tidak maksimal dan tidak selesai. Ambil yang paling penting lakukan ikuti secara maksimal sehingga harapan pelatihan tersebut dapat diraih. Pelatihan itu ibarat prasmanan ambil yang penting yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi. Memaksa diri mengambil banyak akan berakibat tidak dapat mencerna, tidak fokus akhirnya jauh dari harapan.

Perubahan kurikulum, memaksa guru terbiasa dengan mengembangakan kreativitasnya dalam proses pembelajaran. Kreativitas guru akan mendorong tumbuhkembangnya peserta didik menjadi pribadi yang kreatif, guru dituntut mengembangkan dan berlatih kemampuan berpikir tingkat tinggi. Metode pembelajaran berbasis scientific, problem based learning, project based learning, inquiry, observasi, diskusi hingga presentasi. Efektivitas pendekatan dan model pembelajaran tersebut sangat ditentukan kompetensi guru.

Pendukung Fasilitas Sekolah

Fasilitas sekolah menjadi penunjang untuk bagaimana implementasi kebijakan kurikulum merdeka belajar ini berjalan sebagaimana mestinya. Karena terkadang sebagus apapun suatu system pembelajaran tidak akan berjalan sempurma jika tidak ditopang dengan fasilitas yang memadai, diantaranya seperti. Fasilitas Komputer, Fasilitas Laboratorium IPA, Laboratorium Bahasa, Galeri Seni dan lain sebagainya.

Sekolah senantiasa membuka diri untuk mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak. Apalagi muatan penguatan profil pelajar Pancasila. Peserta didik dapat belajar dimana saja sesuai dengan modul yang dikembangkan oleh mata beberapa mata pelajaran. Pelajaran tidak harus di kelas lagi, peserta didik dapat langsung belajar kepada masyarakat atau tempat-tempat yang diasumsikan bermanfaat bagi penguatan profil pelajar Pancasila. Ini dibutuhkan guru yang dapat memandu peserta didik mengembangkan karakter-karakter yang dikembangkan dalam penguatan profil tersebut.

Sekolah perlu menjalin kerja sama dengan sekolah lain yang telah mengimplementasikan kurikulum merdeka. Sehingga sekolah dapat belajar secara langsung hambatan-hambatan dari implementasi kurikulum ini. Dari kerja sama ini akan didapat solusi-solusi terbaik bagi pengembangan implementasi kurikulum, sehingga kurikulum ini akan bermakna bagi perjalanan peserta didik dalam menemukan karakter dan masa depannya.

Kurikulum merdeka belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Kurikulum merdeka diterbitkan sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran. Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Kelebihan yang paling menonjol dari penerapan kurikulum ini adalah adanya proyek tertentu yang harus dilakukan oleh para peserta didik sehingga dapat membuat mereka menjadi lebih aktif dalam upaya mengeksplorasi diri. Selain itu, kurikulum ini juga lebih interaktif dan relevan mengikuti perkembangan zaman

Demi mendukung usaha pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa, perlu adanya peningkatan kompetensi SDM yang berkualitas dan berdaya saing serta revolusi mental dengan meningkatkan pemajuan dan pelestarian kebudayaan untuk memperkuat karakter dan memperteguh jati diri bangsa. Selain itu, memperbaharui sarana dan prasana pembelajaran juga merupakan tugas wajib yang dilakukan pengelola lembaga pendidikan demi kelancaran proses pembelajaran.

Oleh : Dicky Mulya Ramadhani

Mahasiswa Pascasarjana FISIP UMJ

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image