Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Amelia Triananda

Diet sebagai Kunci Kesehatan dan Ridha Allah Swt.

Gaya Hidup | Sunday, 22 Oct 2023, 21:01 WIB

Memiliki tubuh yang ramping dan sehat merupakan impian semua orang. Berbagai usaha dapat dilakukan agar memiliki badan yang ideal, mulai dari intermittent fasting, diet vegan, bahkan diet paleo. Namun, ada beberapa kasus yang mendorong seseorang melakukan diet ekstrem karena terobsesi untuk menjadi kurus. Hal ini terjadi pada seorang wanita asal Cina yang melakukan diet ekstrim dan membuat ia kehilangan 40 kg dalam setahun. Ia memutuskan untuk melakukan diet ekstrim ini setelah melahirkan bayi kedua nya karena berat badannya yang mencapai 65 kilogram.

Setelah diet dan kehilangan hampir setengah berat badannya, wanita tersebut mulai mengalami masalah kesehatan yang serius dan memutuskan untuk mengunjungi rumah sakit. Wanita tersebut didiagnosis menderita penyakit anoreksia nervosa. Selain anoreksia nervosa, muncul penyakit komplikasi lain dalam tubuhnya seperti gagal jantung, rambut rontok, dan telah berhenti menstruasi. Wanita tersebut kemudian dipindahkan ke unit perawatan intensif untuk pemulihan, akan tetapi ia menolak perawatan yang direkomendasikan oleh para dokter. Ia mengatakan kepada dokter bahwa ia telah mencoba metode diet ekstrim lainnya seperti katarsis, pencahan, dan akupuntur. Wanita dengan berat badan 25 kg tersebut digambarkan sebagai tanda obsesi wanita di Cina, karena kelangsingan dianggap persyaratan kecantikan wanita.

Kasus yang sama juga terjadi pada seorang wanita di Swiss. Setelah melihat film dokumenter In The Beginning There was Light, wanita tersebut memutuskan untuk menjalani diet matahari, tetapi ia tewas setelah melakukan diet tersebut. Diet matahari merupakan diet spiritual yang membuat seseorang yang melakukan diet ini hanya mengandalkan cahaya matahari layaknya tumbuhan dan tidak makan ataupun minum. Film tersebut bercerita tentang dokter kimia dan yogi india yang menyatakan bahwa mereka memperoleh hajat mereka melalui spiritual, bukan dari makanan.

Jadi, Apa sih sebenarnya makna diet?

Polivy dan Herman (1988) mengungkapkan bahwa diet merupakan usaha yang bertujuan untuk menurunkan berat badan yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, tetapi tetap berfokus pada pengaturan pola makan oleh pelaku diet. Diet merupakan perilaku yang berfokus pada pengaturan pola makan dengan tujuan untuk mencapai berat badan yang ideal. Selain itu, diet menurut Stunkard and Messick (1985) merupakan perilaku dalam mengendalikan diri agar mengonsumsi makanan secara normal sehingga tidak memicu tubuh menjadi overweight. Dari beberapa pendapat pakar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa diet merupakan suatu usaha untuk mengendalikan dan mengatur pola makan agar mendapatkan berat badan yang ideal.

Mengapa kita harus diet?

Diet merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan kuat. Diet yang benar tentunya akan sangat berdampak baik pada tubuh. Diet dengan tujuan untuk kesehatan adalah diet yang sesuai aturan, bukan malah diet yang terkesan asal-asalan, seperti tidak memperhatikan pola makan dan berlebih-lebihan. Maraknya perkembangan teknologi membuat informasi mengenai kesehatan semakin mudah didapatkan, baik melalui sosialisasi secara langsung maupun tidak langsung, seperti melalui sosial media. Banyak tenaga kesehatan maupun mahasiswa di bidang kesehatan mulai aktif menyebarkan ilmu-ilmu mereka sejak pandemi Covid-19 kemarin. Beberapa dari mereka seringkali berbagi pengetahuan dalam bidang kesehatan, seperti tip dan trik menjaga tubuh agar tetap sehat, kuat, dan tidak mudah terserang penyakit. Mereka membagikan informasi tersebut melalui video yang di-upload di tiktok, youtube, atau bahkan instagram yang merupakan tempat para Gen Z berlabuh ketika waktu luang tiba.

Jika dilihat, Gen Z sekarang sangat menjaga dan memperhatikan kondisi tubuh mereka, terutama penampilan. Bagaimana tidak, segala sesuatu mulai dari pekerjaan hingga mencari pasangan, menuntut mereka untuk memiliki penampilan yang indah. Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar dari Gen Z berbondong-bondong untuk mewujudkan hidup sehat demi mencapai batas yang ditetapkan lingkungan. Tubuh yang ideal akan membuat penampilan indah dipandang mata. Diet yang sehat akan berdampak pada bentuk fisik tubuh yang kuat, kulit yang sehat, dan tidak lesu ketika dilihat. Tidak hanya karena tuntutan penampilan, diet juga ternyata penting dalam menjaga kesehatan mental. Berdasarkan penelitian dari Warobey (2016), bahwa jika seseorang kekurangan makronutrien dan mikronutrien, hal ini dapat berpotensi menimbulkan gangguan pada kesehatan mental. Dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dengan porsi yang tepat tentunya dapat menghindarkan diri dari gangguan kesehatan mental. Makronutrien dapat berupa karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan mikronutrien dapat berupa zat besi, asam folat, dan vitamin C yang berperan penting dalam fungsi fisiologis tubuh. Fungsi fisiologis tubuh yang berjalan secara optimal inilah yang dapat berefek baik pada kesehatan mental, khususnya suasana hati yang baik.

Diet dalam pandangan Islam

Dalam Islam, konsep diet memiliki kesamaan makna dengan konsep larangan berbuat israf (berlebihan), sebagaimana yang tertera dalam Q.S. Al-A’raf ayat 31 yang memiliki arti, “Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi jangan berlebihan.” Kata “israf” dalam Q.S Al- A’raf ayat 31 ini menjelaskan bahwa Allah melarang kita untuk berlebihan, baik dalam makan maupun minum. Selain untuk mencegah penyakit pencernaan, makan dan minum sesuai porsi dan kebutuhan juga memberikan efek baik bagi kesehatan dan mencegah kegemukan. Jika tubuh terlalu kenyang, hal ini akan berdampak pada meningkatnya rasa malas dalam beraktivitas dan beribadah, tubuh menjadi berat untuk digerakkan, dan rasa kantuk yang muncul akibat aliran darah lebih banyak mengalir ke sistem pencernaan.

Nabi Muhammad saw. juga mengajarkan umatnya untuk hidup sehat, salah satunya dengan diet. Selain menjaga porsi makan dan kandungan gizi, diet ala Nabi Muhammad saw. juga dapat berupa puasa. Puasa sunnah bisa menjadi pilihan bagi seseorang yang ingin menjaga pola makan dan mengontrol asupan nutrisi agar tetap sesuai aturan kesehatan. Ketika berpuasa, tubuh akan mengalami proses regenerasi sistem kekebalan tubuh sehingga akan meningkatkan sistem imun dalam tubuh. Selain itu, puasa juga dapat mengurangi resistensi insulin dengan membantu mengontrol gula darah dalam tubuh dan mengubahnya menjadi sumber energi. Oleh karena itu, puasa sangat disarankan bagi mereka yang ingin meningkatkan kesehatan tubuh sekaligus memperbaiki penampilan menjadi lebih ideal.

Sebagai manusia, tentunya kita ingin mencapai keseimbangan dunia dan akhirat. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengharap ridha Allah Swt., yaitu dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Menerapkan prinsip diet atau tidak berlebihan dalam makan minum dapat menjadi pilihan untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah Swt. Segala sesuatu yang diniatkan karena Allah maka akan menjadi jalan untuk selalu berada di jalan-Nya. Oleh karena itu, diet dengan maksud dan tujuan yang baik pasti akan menghasilkan akhir yang baik pula.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image