Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rafi Satoto

Keunggulan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Islam

Ekonomi Syariah | Thursday, 19 Oct 2023, 02:50 WIB

Sebagian banyak orang masih banyak yang belum memahami konsep tatanan sebuah sistem ekonomi islam. Sebenarnya banyak peraturan-peraturan yang ada di sistem ekonomi islam mempermudah penggunanya atau umatnya untuk melakukan kegiatan berdasarkan hukum yang ada dan peraturan dari Allah SWT.

Sistem ekonomi islam pada dasarnya dibuat agar umat muslim bisa melakukan kegiatan ekonomi yang sesai dengan tata cara islam dengan baik dan benar yang berdasar pada Al Quran maupun Al Hadist. Sistem ekonomu islam melarang untuk melakukan hal-hal yang tidak dianjurkan oleh islam seperti riba, dzalim, ikhtikar, haram dan banyak lagi lainnya. Semua Dijelaskan dan sudah di atur dalam sistem ekonomi islam.

Ekonomi islam dan ekonomi konvesional memiliki perbedaan yang sangat jauh karena ekonomi islam melakukan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi sumber daya alam berdasar pada prinsip-prinsip yang ada di islam. Prinsip tersebut diambil dari Al Quran, Sunnah dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Sedangkan sistem ekonomi konvesional tidak menganut prinsip tersebut sistem ekonomi konvesional dikembangkan oleh para ahli seperti Max Weber dan Adam Smith. Akan tetapi sistem ekonomi islam memiliki beberapa kelebihan dan juga kekurangan terhadap ekonomi konvesional.

Sistem ekonomi islam masih bisa terbilang baru karena baru dimullai pada abad ke puluh tapi sebenarnya tujuan dan juga praktik ekoomi islam sudah ada sejak munculnya agama islam berikut adalah beberapa keunggulan yang ada di ekonomi islam:

1. Berdasar pada Prinsip Keadilan Sosial: Sistem ekonomi Islam menekankan prinsip keadilan sosial. Ini mencakup distribusi pendapatan dan kekayaan yang lebih merata di masyarakat. Zakat, atau kewajiban memberi sumbangan kepada yang kurang mampu, menjadi bagian integral dari sistem ini.

2. Keseimbangan Kesejahteraan dan Keuntungan: Sistem ini mendorong perusahaan dan individu untuk mencari keuntungan, tetapi tidak dengan cara yang merugikan masyarakat atau lingkungan. Praktik-praktik yang merugikan seperti riba (bunga) dan spekulasi yang berlebihan dihindari.

3. Pemberdayaan Ekonomi: Sistem ini mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam ekonomi. Usaha-usaha ekonomi seperti wirausaha dan perdagangan dianjurkan dan didorong. Inisiatif ekonomi lokal diperkuat, yang dapat membantu dalam mengurangi ketergantungan pada ekonomi global.

4. Menguatkan Perekonomian: Sistem ini mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam ekonomi. Usaha-usaha ekonomi seperti wirausaha dan perdagangan dianjurkan dan didorong. Inisiatif ekonomi lokal diperkuat, yang dapat membantu dalam mengurangi ketergantungan pada ekonomi global.

5. Kebijakan Moneter Stabil: Sistem ini mendorong kebijakan moneter yang stabil dan menghindari fluktuasi ekonomi yang besar. Ini dapat membantu mencegah krisis ekonomi yang sering terjadi dalam sistem konvensional.

Selain mempunyai keunggulan, sistem ekonomi Islam juga memiliki beberapa kekurangan, sebagai berikut:

1. Ketidakpastian Hukum: Sistem ekonomi Islam didasarkan pada hukum syariah, yang seringkali tafsirannya bisa bervariasi. Hal ini dapat menciptakan ketidakpastian hukum dalam bisnis dan investasi, karena pihak yang berbeda dapat memiliki pemahaman yang berbeda tentang syariah.

2. Keterbatasan Inovasi Keuangan: Sistem ekonomi Islam melarang riba (bunga) dan transaksi berdasarkan spekulasi yang berlebihan. Hal ini dapat menghambat inovasi dalam sektor keuangan dan dapat membatasi akses ke sumber pendanaan bagi perusahaan dan individu.

3. Kurangnya Pasar Keuangan yang Kompetitif: Sistem ekonomi Islam mendorong pembagian risiko antara pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi, tetapi dalam praktiknya, pasar keuangan Islam seringkali terbatas dan kurang berkembang. Ini dapat mengakibatkan kurangnya kompetisi dan pilihan bagi pemangku kepentingan ekonomi.

4. Tantangan Modernisasi: Penerapan prinsip-prinsip Islam dalam ekonomi dapat menimbulkan kesulitan dalam menghadapi aspek-aspek modernisasi dan globalisasi. Prinsip-prinsip yang mungkin cocok dalam konteks sejarah dapat menghadapi kesulitan dalam mengatasi masalah ekonomi modern.

5. Tantangan Keuangan Internasional: Institusi keuangan internasional seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional seringkali memiliki aturan dan standar yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam, yang dapat menciptakan hambatan dalam kerja sama internasional dan akses ke sumber daya internasional.

Dalam rangka mengatasi beberapa kekurangan ini, banyak negara dan entitas telah berupaya untuk mengembangkan instrumen keuangan Islam yang lebih inovatif dan untuk memperbaiki infrastruktur keuangan Islam mereka. Namun, masih ada perdebatan dan tantangan yang perlu diatasi dalam mengimplementasikan sistem ekonomi Islam secara efektif di dunia modern.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image