Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image nathania zahwarian prameswari

Meningkatkan Kemandirian Finansial Melalui Pendidikan Literasi Keuangan Digital

Teknologi | Tuesday, 17 Oct 2023, 16:01 WIB
Hak Cipta: Nicolas Herrbach

Dalam era kemajuan teknologi yang pesat, kita telah memasuki zaman modernisasi yang menakjubkan. Dengan beragam inovasi teknologi, informasi dan komunikasi yang tak terbayangkan sebelumnya. Dalam hal ini literasi keuangan digital menjadi semakin penting. Literasi keuangan digital sendiri memiliki makna sebagai suatu pengetahuan mengenai kegiatan jual beli barang dan jasa dengan memanfaatkan teknologi, lebih luasnya adalah literasi digital mencakup pembelian online, pembayaran digital, transaksi online, layanan dompet digital hingga sistem perbankan online.

Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada survei literasi dan keuangan tahun 2022, tingkat literasi keuangan masyarakat masih menunjukan angka yang mengkhawatirkan. Hanya sekitar 49.68% dimana lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inklusi keuangan yang mencapai angka 85%, sementara itu literasi digital hanya mencapai 41,48%.

Menurut Studi terbaru dari Check Point Software Technologies, serangan siber pada industri keuangan dan perbankan merupakan yang kedua terbanyak di Indonesia. Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya yang menempati posisi ketiga. Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, telah menekankan pentingnya pemahaman yang holistik terhadap literasi keuangan dan digital untuk menghindari risiko-risiko tersebut.

Oleh karena itu, masyarakat harus memahami bahwa pendidikan literasi keuangan khususnya digital bukan sekedar kebutuhan, melainkan investasi untuk masa depan. Hal ini membantu masyarakat terhindar dari risiko keuangan dan juga dapat meningkatkan keterampilan dalam perencanaan keuangan maupun hal-hal yang mengenai digital dan online.

Melihat bagaimana fungsi literasi keuangan digital, masyarakat harus melihat dari kacamata yang berbeda dan peka terhadap berbagai permasalahan yang mungkin terjadi pada sektor online. Pendidikan literasi keuangan bukan semata-mata hanya sebuah kalimat belaka, namun menjadi olah pikir yang dapat menciptakan pandangan kritis berbagai sisi dari literasi keuangan.

Bukan hanya sekedar untuk menghindari berbagai kendala yang ada, namun hadirnya pendidikan literasi keuangan dapat memberikan wawasan mengenai kemudahan layanan akses produk maupun jasa baik melalui aplikasi lembaga jasa keuangan, e-commerce hingga usaha teknologi finansial.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam, pendidikan literasi keuangan dapat menjadi katalistor perubahan bagi kemampuan masyarakat dengan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi finansial. Dengan demikan, pendidikan literasi keuangan tidak hanya menjadi alat untuk mencegah risiko, tetapi juga menjadi pendorong untuk masyarakat agar dapat mengoptimalkan potensi keuangan mereka di era digital yang terus berkembang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image