Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Triska Indhar Pratiwi

Bank Digital vs Bank Tradisional: Who is the Winner ?

Bisnis | Tuesday, 17 Oct 2023, 15:47 WIB
Sumber : Infografis pribadi

Perkembangan dunia perbankan saat ini sudah sangat modern. Industri perbankan pun sudah mulai bergeser dari yang dulunya konvensional kini mulai banyak bermunculan bank -bank digital baru. Tren penggunaan perbankan digital semakin tinggi sejalan dengan gaya hidup manusia sekarang yang semuanya serba digital dan juga teknologi yang semakin maju. Terlebih pasca pandemic covid-19, masyarakat semakin terbiasa untuk menggunakan jasa layanan perbankan secara jarak jauh. Terminologi “bank digital” semakin familiar di kalangan masyarakat seiring hadirnya bank nasional yang mengklaim sebagai bank digital dengan menawarkan model bisnis dan operasional berbasis teknologi digital (Abubakar & Handayani, 2022). Adanya bank digital ini saat ini sudah seperti menjadi lifestyle masyarakat.

Bank Digital ?

Menurut pasal 1 angka 22 POJK Bank Umum, Bank Digital adalah Bank Berbadan Hukum Indonesia (BHI) yang menyediakan dan menjalankan kegiatan usaha terutama melalui saluran elektronik tanpa kantor fisik selain KP atau menggunakan kantor fisik terbatas. Mengutip dari OJK layanan perbankan digital adalah layanan atau kegiatan perbankan dengan menggunakan sarana elektronik atau digital milik Bank, dan/atau melalui media digital milik calon nasabah dan/atau nasabah Bank, yang dilakukan secara mandiri (OJK, 2017).

Bank digital di Indonesia sendiri sudah mulai banyak bermunculan diantaranya : Livin dari Bank Mandiri, Jenius dari BTPN, blu dari BCA, Bank Jago (d/h Bank Artos), Digibank (DBS), Wokee (Bukopin), TMRW (UOB), Nyala (OCBC NISP), SeaBank, Motion Banking (MNC Bank) dan masih banyak lagi. Mulai menjamurnya bank digital di Indonesia saat ini menandakan bahwa masyarakat sudah percaya dengan hadirnya bank digital. Adanya bank digital ini memberikan efektivitas yang lebih baik ketimbang penggunaan bank tradisional. Hadirnya bank digital ini juga sebagai jawaban atas tuntutan masyarakat yang menginginkan kecepatan dan fleksibilitas dalam layanan perbankan sehingga bisa diakses dimanapun dan kapanpun selama terhubung dengan jaringan internet.

Namun hadirnya bank digital ini bukan tanpa halangan. Banyak risiko yang harus dihadapi oleh bank digital diantaranya

  1. 1. Keamanan Bank : Bank digital lebih rentan terhadap serangan keamanan seperti serangan siber dan pelanggaran data. Dengan digital bank ini akan semakin memudahkan dalam kejahatan yang ada. Data pelanggan, kerugian finansial adalah kerugian yang mungkin dihadapi oleh nasabah bank digital.
  2. 2. Gangguan layanan teknis : Bank digital dalam pelayanannya mengandalkan pada teknologi dan gangguan teknis seperti gangguan pada server, serangan siber, atau masalah infrastruktur lainnya. Hal ini dapat mengganggu akses nasabah ke rekening untuk melakukan transaksi.
  3. 3. Risiko kehilangan akses: Karena bank digital basisnya menggunakan internet dalam pelaksanaan pelayanannya, sehingga jika tidak ada akses internet maka layanan bank digital ini tidak dapat dilakukan.

Lalu bagaimana nasib bank tradisional yang sudah lebih dulu ada ketimbang munculnya bank digital?

Bank tradisional sendiri didefinisikan sebagai bank yang melaksanakan pelayanan secara fisik dengan melalui kantor cabang dan transaksinya dilaksanakan secara face to face. Lalu dengan layanan yang masih menggunakan metode tradisional ini akan membuat bank tradisional akan kalah dengan bank digital ? Jawabannya adalah belum tentu. Karena dengan munculnya bank digital maka bank tradisional juga akan turut mengadopsi layanan digital ini. Eksistensi bank tradisional belum tentu akan tergeser dengan munculnya bank digital. Dengan mengadopsi layanan digital ini bank tradisional akan memiliki cakupan segmen nasabah yang lebih luas dibandingkan dengan bank digital.

Bank digital segmen nasabah yang dimiliki biasanya didominasi generasi milenial dan generasi Z yang sudah melek teknologi sedangkan untuk segmen generasi baby boomers masih belum dapat dijangkau secara maksimal oleh ban digital. Generasi baby boomers biasanya cenderung lebih susah untuk menerima adanya bank digital ini, selain mereka yang memiliki rasa kurang percaya dengan bank digital juga karena sebagian besar dari generasi ini tidak mengikuti perkembangan teknologi. Mereka akan tetap menggunakan bank tradisional untuk menggunakan layanan perbankan. Perlu diingat bahwa dalam portofolio nasabah bank tradisional masih didominasi oleh generasi baby boomers. Dimana generasi ini masih membutuhkan datang ke bank untuk menyelesaikan transaksi mereka dan juga masih butuh berbincang dengan pegawai bank.

Eksistensi adanya bank digital maupun konvensional sebenarnya tergantung bagaimana kedua bank ini dalam memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah. Bagaimana kedua bank ini memenuhi kebutuhan para nasabahnya. Karena kedua bank ini mempunyai segmen yang berbeda. Dengan munculnya bank digital maka bank konvensional akan turut mengikuti perkembangan dengan menghadirkan layanan berbasis digital pula. Sehingga munculnya bank digital saat ini belum tentu akan mematikan bank tradisional yang sudah lebih dulu hadir.

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, L., & Handayani, T. (2022). Penguatan Regulasi: Upaya Percepatan Transformasi Digital Perbankan Di Era Ekonomi Digital. Masalah-Masalah Hukum, 51(3), 259–270. https://doi.org/10.14710/mmh.51.3.2022.259-270

OJK. (2017). Panduan Penyelenggaraan Digital Branch oleh Bank Umum. https://ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Panduan-Penyelenggaraan-Digital-Branch-oleh-Bank-Umum.aspx

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image