Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Antonius Satria Hadi

Launching BPRS HIK MCI sebagai LKS-PWU, Tingkatkan Wakaf Uang untuk Kemaslahatan Umat

Bisnis | 2024-10-21 20:14:29

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Harta Insan Karimah (HIK) Mitra Cahaya Indonesia (MCI) resmi diluncurkan sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) dalam sebuah acara yang digelar di Banking Hall BPRS HIK MCI, Senin (21/10) pagi. Acara tersebut dihadiri oleh Dewan Komisaris BPRS HIK MCI, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., Pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI), Dede Haris Sumarno, S.E., M.M., dan Direktur Utama BPRS HIK MCI, Kholid, S.Pd., M.M. Hadir pula sejumlah perwakilan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sleman, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY, para nazhir, serta nasabah prioritas BPRS HIK MCI.

Dalam sambutannya, Prof. Edy menyampaikan rasa syukur atas perkembangan BPRS HIK MCI yang terus meningkat pesat. "Alhamdulillah, BPRS HIK MCI semakin berkembang dengan pesat dan menjadi BPRS dengan aset terbesar di Yogyakarta. Kepercayaan masyarakat ini merupakan hasil dari pengelolaan yang profesional, integritas, dan komitmen yang tinggi," ujar Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) ini. Ia juga mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian jumlah nasabah yang kini mendekati angka 10 ribu.

Sebagai LKS-PWU yang memenuhi kriteria kredibilitas dan profesionalisme, BPRS HIK MCI diharapkan dapat semakin berperan dalam memfasilitasi umat untuk berwakaf. Prof. Edy juga mengajak seluruh hadirin untuk bersama-sama membangun kesadaran di lingkungan masing-masing terkait wakaf uang. "Mari bersama-sama membangun singgasana, rumah investasi di akhirat melalui wakaf uang. Ini adalah cara kita berdakwah dan membantu saudara-saudara yang membutuhkan uluran tangan kita," tambahnya.

Kemudian, Dede Haris turut menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan LKS-PWU di Indonesia. "Saat ini terdapat sekitar 50 LKS-PWU, mayoritas di antaranya adalah BPRS. Namun, pergerakan wakaf tunai belum sesuai dengan harapan. Literasi wakaf masih berada di bawah zakat, infaq, dan sedekah (ZIS), dan para nazhir harus lebih profesional agar dapat mengelola wakaf dengan baik," jelasnya. Ia juga berharap, dengan adanya kolaborasi antara BPRS HIK MCI dan nazhir seperti Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) PWM DIY, Baitulmaal Muamalat (BMM), dan Dompet Dhuafa (DD), wakaf yang terkumpul bisa dikelola secara optimal. "Semoga Allah SWT memudahkan segala urusan kita," ucapnya.

Sementara itu, Kholid memaparkan beberapa program wakaf unggulan yang disediakan oleh BPRS HIK MCI bersama nazhir. "Kami menawarkan program dari tiga nazhir, yaitu MPW, BMM, dan DD. Program ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam berwakaf dan beribadah. Contohnya, Dompet Dhuafa memiliki program beasiswa sekolah dan orangtua asuh, sedangkan Baitulmaal Muamalat menyediakan program air kehidupan, pembangunan sarana prasarana masjid, dan filter air minum," katanya. Ia berharap program-program tersebut dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi umat.

Acara ini ditutup dengan seremonial bersama antara Pengurus BPRS HIK MCI dan para nazhir, sebagai simbol komitmen untuk terus berkontribusi dalam kegiatan sosial dan kemaslahatan umat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image