Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Diana Rahayu

Self Harm, Tren Menyakiti Diri yang Ga Layak Ditiru

Agama | Saturday, 14 Oct 2023, 22:04 WIB

Ga habis pikir, aksi self harm dengan menyayat tangan makin marak dilakukan remaja. Kalau sebelumnya di bulan Maret 2023 ada kabar puluhan siswa di Bengkulu Utara Sumut menyayat tangan, lah sekarang malah terjadi pada siswa SD di Situbondo. Bocah yang masih belum baligh ini, sudah terimbas tren Barcode Korea yang lagi ramai di TikTok. Mereka mencoba membentuk barcode atau kode batang di kulit mereka dengan harapan mempercantik tangan mereka. Astagfirullah, emang ga sakit ya?

Menyakiti Diri Haram Dan Ga Layak Ditiru

Kenapa sih mudah banget remaja ngikutin sebuah tren? Itu karena pada dasarnya semua manusia memang punya naluri ego, naluri ingin diakui keberadaannya. Ga mau diremehkan dan ingin selalu dianggap hebat. Nah, remaja yang lagi panas-panasnya pingin dilihat hebat di circle-nya, pastinya ngebet banget ikutan menyayat tangan, apalagi tren tersebut masif disebar melalui gadget.

Asal kamu tahu, tren menyakiti diri sendiri ternyata menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terus berkembang di Korea. Diperkirakan bahwa satu dari 25 pasien yang datang ke rumah sakit di Korea, karena tindakan menyakiti diri sendiri akan meninggal. Sejak tahun 2007 di Korea tren bunuh diri dan menyakiti diri sendiri pada remaja, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang krusial dan menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. https://www-ncbi-nlm-nih-gov.translate

Tren Barcode Korea yang dilakukan siswa SD di Situbondo dengan menggunakan GDA Stik, dari pedagang keliling sungguh hal yang tak layak ditiru. Buat kamu generasi muslim yuk diingat, bahwa aktifitas meniru tidak boleh sembarangan. Termasuk tren menyayat tangan, jelas itu bukan hal yang pantas ditiru tetapi harus ditinggalkan. Jangan sampai kita masuk pada peringatan Nabi “Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR. Tirmidzi).

Selain larangan mengikuti budaya atau pebuatan agama lain, Islam juga melarang kita menyakiti tubuh sendiri. Hal itu bisa kita dapatkan dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Tidak boleh menyakiti diri sendiri dan menyakiti orang lain.” Maka bagaimana bisa muslim melakukan tindakan menyakiti diri sendiri, sedang Islam melarangnya. Na’udzubillahi min dzalika.

Jadi Generasi Sholih Itu Lebih Keren

Muslim itu keren. Punya role model sendiri yang perfect abis. Allah sudah bocorin siapa role model muslim di QS. Al-Ahzab ayat 21. Rasulullah Muhammad Saw telah Allah Swt jadikan teladan terbaik muslim atau uswatun hasanah. “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.

Rasulullah Saw tak pernah mencontohkan tindakan menyakiti diri sendiri, bahkan melarangnya. Beliau sangat membenci tindakan dzalim dan mendzalimi orang lain. Beliau selalu berusaha membantu orang-orang yang dalam penindasan orang lain dan juga membebaskan budak. Sejarah kegemilangan peradaban Islam selama belasan abad pun telah menunjukan, bahwa generasi muslim menjadi role model generasi dunia kala itu. Mereka adalah para generasi terbaik, pemberani, tangguh, visioner dan punya tujuan hidup jangka panjang hingga akhirat. Tak lembek, tak silau dengan budaya agama lain, bahkan memimpin dunia dengan budaya Islam yang tinggi nan agung.

Tengoklah kisah inspiratif Sultan Muhammad Al Fatih sang penakluk Konstatinopel. Bagaimana beliau tumbuh sebagai remaja yang religius, hafidz Qur’an, tak lepas sholat lail dari usia remaja hingga menjadi pemimpin Negara Islam di dunia. Rasa bangganya ditujukan untuk kemuliaan Islam, beliau kerahkan pasukan terbaik untuk menjebol benteng pertahanan Konstatinopel. Bahkan saat kapal-kapal perangnya tak mampu melewati selat Bosporus menuju Teluk Tanduk Emas karena adanya rantai raksasa dan pertahanan laut yang kuat tantara Konstatinopel, maka beliau melakukan aksi heroik dengan menaikan kapal-kapal tersebut di atas Bukit Galata hanya dalam waktu semalam. Super keren.

Sungguh pribadi generasi tangguh hanya mewujud pada generasi yang sholih. Generasi yang tunduk taat pada syariat Allah. Generasi cemerlang ini adalah hasil didikan sebuah sistem yang shohih (benar). Sistem yang menyiapkan generasinya dengan pendidikan berasas akidah dan iman. Mengarahkan proses pendidikan menuju terwujudnya kepribadian Islam yang matang. Lahir sebagai pemuda dengan pemikiran yang islami dan sikap akhlaq terpuji berdasar kitabullah dan sunnah Nabi.

Terlebih, menjadi generasi sholih adalah kewajiban kita sebagai mukmin. Dimana saat melakukan aktifitas bukan karena tren, tetapi berdasar halal dan haram. Jadi, stop berbuat hal yang nirfaedah, atau bahkan menjerumuskan diri pada kedzaliman. Karena kita dlahirkan sebagai umat terbaik. “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah ” (QS Ali Imran: 110). Yuk jadi generasi Sholih menebar kebaikan pada semua umat.

Wallahu’alam bishowwab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image