Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Almira Syifa Nesya Putri

Bagaimana Cara Menyusun Teks Eksposisi yang Benar

Sastra | 2023-10-09 17:59:54

Teks eksposisi adalah jenis teks yang berisi ide-ide yang dimuat secara singkat, padat, dan mudah dipahami. Tujuan penulisan teks eksposisi adalah untuk memaparkan atau menjelaskan topik tertentu sehingga pembaca lebih memahaminya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengdefinisikan eksposisi sebagai suatu uraian atau paparan yang dimaksudkan untuk menjelaskan maksud dan tujuan. Teks eksposisi biasanya berisi masalah dan beberapa argumen dari penulis yang mendukung topik atau isu yang dibahas.

Gagasan penulis disajikan dalam teks eksposisi dengan bukti yang mendukungnya.

Oleh karena itu, gagasan dan fakta merupakan komponen utama dari teks eksposisi. Mereka biasanya membahas topik seperti pendidikan, ekonomi, dan banyak lagi.

Jika Anda ingin menulis teks eksplanasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Struktur Teks Eksposisi

· Tesis adalah penjelasan tentang masalah atau perspektif penulis secara keseluruhan tentang topik yang akan dibahas.

· Rangkaian argumentasi yang mencakup berbagai perspektif penulis tentang tesis yang telah diuraikan. Gagasan penulis didukung oleh fakta, yang mendukung pendapat mereka.

· Penegasan ulang merupakan penutup. Bagian ini memberikan kesimpulan dan kesimpulan dari topik yang dibahas.

Langkah-Langkah Menyusun Teks Eksposisi

a. Menentukan masalah.

b. Melakukan pengamatan lapangan dan membaca berbagai sumber tentang masalah.

c. Mendaftar subjek yang terkait dengan masalah berdasarkan temuan setelah pengamatan.

d. Secara sistematis menyusun kerangka dan struktur teks eksposisi.

e. Menerjemahkan kerangka ke dalam teks eksposisi

d. Mengembangkan topik yang telah disebutkan menjadi beberapa argumen dengan mempertimbangkan kaidah kebahasaan teks eksposisi.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

a. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang terkait dengan topik diskusi.

b. Menggunakan kata-kata kausalitas (yang menunjukkan hubungan argumentasi), seperti: jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.

c. Menggunakan kata-kata kronologis (yang menunjukkan urutan waktu), seperti: sebelum itu, kemudian, pada akhirnya. d. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan perbandingan atau kontras, seperti: sebaliknya,

e. Menggunakan kata kerja mental (verbal mental), seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, dan lain-lain.

f. Menggunakan kata-kata referensi, seperti: berdasarkan data, sesuai dengan pernyataan, g. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: sebaiknya, harusnya, diharapkan, dan kata-kata denotatif, yang berarti benar.

Almira Syifa Nesya Putri Manajemen Universitas Pembangunan Jaya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image