Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jogja Terkini

FKPB Minta Kembalikan UUD 1945 dan Luruskan Sejarah Bangsa

Kabar | Saturday, 07 Oct 2023, 18:26 WIB
FKPB Menggelar Dialog Kebangsaan bertemakan Kembali ke UUD 1945 dan Luruskan Sejarah Bangsa (ist)

YOGYAKARTA - Dalam memberikan wawasan kepada masyarakat, terkait adanya sesuatu hal yang dianggap tidak pas dalam konstitusi negara dan penyimpangan sejarah, Forum Komunikasi Peduli Bangsa (FKPB) menggelar Dialog Kebangsaan bertajuk "Kembali ke UUD 1945, Luruskan Sejarah Bangsa", Sabtu, 7 Oktober 2023 bertempat di Gedung PDHI Yogyakarta.

Melalui acara ini, disampaikan Ketua FKPB, Bambang Anggrayanto melalui acara ini masyarakat bisa mengetahui bahwa ada sesuatu yang tidak tepat dalam konstitusi bernegara, dan juga meluruskan sejarah Bangsa.

"Harapan kami melalui acara ini masyarakat mengetahui bahwa ada yang tidak tepat dalam konstitusi bernegara, dan yang kedua masyarakat tahu bahwa ini sedang ada sejarah yang dibelokan," ujar Bambang disela acara.

Pada kesempatan yang sama, Penasehat FKPB, Syukri Fadholi mengatakan, bahwa pada perkembangan dinamika politik saat ini, ketika terjadi amandemen UUD 1945, sesungguhnya hal itu telah bertentangan dengan ideologi Pancasila.

"Karena perubahan amandemen itu hampir semuanya menyentuh eksistensi kepentingan rakyat dan bangsa. Sehingga demokrasi pancasila ini bergeser menjadi demokrasi liberal," ucap Syukri Fadholi.

Hal itu menurut Syukri Fadholi yang paling mendasar adalah amandemen itu, orientasinya lebih kepada persoalan demokrasi, hukum, dan kepentingan partai politik.

"Tetapi tidak berpihak kepada kebijakan negara yang berpihak kepada kesejahteraan rakyat, yang bertentangan dengan mukadimah pembukaan

UUD 1945 alinea keempat, yang menyatakan bahwa tujuan negara adalah melindungi segenap warga negara dan tumpah air bangsa, serta demi kesejahteraan rakyat," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Syukri Fadholi, maka telah terjadi pergeseran-pergeseran, yaitu kebijakan negara saat ini sudah jauh menyimpang dari cita-cita proklamasi kemerdekaan bangsa.

"Bahkan banyak kebijakan yang bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945, akibatnya kita melihat elit politik ini dalam melaksanakan kaidah bangsa ini bisa dikatakan ngawur dan srampangan," kata Syukri Fahdoli.

Untuk itu, masih kata Syukri Fadholi, acara dialog kebangsaan ini diselenggarakan untuk mengembalikan UUD 1945 kepada yang asli dan meluruskan sejarah bangsa.

Syahganda Nainggolan dikesempatan yang sama mengatakan bahwa saat ini perekonomian Indonesia dikuasai oleh pemodal asing yang mana hal tersebut bertolakbelakang dengan UUD 1945.

"Memang saat ini ekonomi kita dikuasai asing. Ini kenyataan yang harus kita hadapi," tandasnya.

Sementara, Ust. Andri Kurniawan mengatakan bahwa sejarah akan berulang seperti disampaikan dalam agama. Namun menurut dia yang membedakan adalah warna dan kualitasnya.

"Indonesia pernah alami peristiwa 1948 dan 1965 bagaimana ada kekelaman di masa itu. Jika sejarah bisa berulang, maka kita harus waspada agar hal-hal buruk yang terjadi di masa lalu tidak terjadi lagi di kemudian hari," katanya.

Selain 2 narasumber tersebut, hadir pula sebagai pembicara pada kegiatan tersebut, Ust. Alfian Tanjung dan Edy Mulyadi. (mas)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image