Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Heri Heryana

Resolusi 2022: Saya Ingin Menulis dengan Bahagia

Lomba | Friday, 31 Dec 2021, 20:55 WIB

“Allah adalah Maha Perencana Terbaik”. Kata-kata itu hampir selalu menjadi pengingat saya dalam menjalani hidup. Sehebat apa pun rencana kita, sebagus dan sedetail apa pun perencanaan (resolusi) yang kita buat tetap saja ada yang Maha Perencana Terbaik: Allah.

Flashback

Kalau diingat-ingat, sejak lulus kuliah tahun 2008 saya masih aktif menulis beberapa artikel di media massa cetak koran lokal di kota kecil kelahiran saya (Tasikmalaya) selama rentang tahun 2009-2013. Beberapa artikel saya banyak mengusung tema isu sosial, korupsi, UMKM, dan politik jelang pilkada di daerah pada saat itu. Bahkan dengan gagahnya, saya dengan jiwa muda saat itu sok berani mengklaim diri saya sebagai Analis Politik Muda.

Sejak menjadi PNS/Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2014 tidak tahu apa penyebabnya kegiatan tulis menulis saya terhenti begitu saja. Sampai dengan bulan September tahun 2021 sama sekali tidak ada niat/keinginan buat menulis lagi. Sampai sekitar bulan Oktober 2021 ketika teman sekantor membutuhkan bantuan penulisan buat website kehumasan kantor akhirnya saya mulai menulis lagi beberapa artikel kesehatan untuk website kantor, sehatpedia, dan beberapa straight news buat website Ditjen Yankes.

Pertemuan saya dengan IG: @kompetisimenulis dan blog Retizen Republika semakin membuat gairah menulis saya naik lagi. Saya seperti menemukan kembali ritme yang dulu sempat hilang. Rindu kompetisi yang dulu sering diikuti sejak zaman menjadi mahasiswa. Sebagai ASN milenial saya merasa masih bisa produktif menulis di luar pekerjaan mengabdi kepada masyarakat.

Alhamdulillah dalam waktu 3 bulan (Oktober, Nopember, Desember), saya bisa menghasilkan 1 Artikel (untuk lomba menulis PPK BLU), 3 artikel (untuk BPKH Writing Competition), 3 artikel untuk Lomba Menulis Ekonomi Syariah ASR 2021), 1 essai (untuk Zulkifli Hasan Awards), dan 1 paper (untuk Maybank Syariah Paper Competition).

Dari sembilan karya tulisan yang dibuat, Alhamdulillah Lomba Menulis Ekonomi Syariah 2021 berhasil menjadi Juara 3 melalui tulisan “Paradoks Pinjol dan Perspektif Keuangan Syariah”. Kemenangan itu memberi semacam energi positif untuk semangat menulis lagi dan lagi. Sudah lama sekali rasanya tidak merasakan sensasi kemenangan lomba. Hadiahnya bonus, tapi pride-nya melebihi itu.

Sumber: IG @republikaonline

Lalu, 2022 punya rencana (resolusi) apa?

Kembali soal rencana (resolusi), tahun 2022 tentunya ada beberapa rencana yang ingin dilakukan dan dikerjakan. Tahun 2021 bisa dibilang tahunnya recovery. Maka tahun 2022 sepertinya lebih ke ingin memulai menata lagi apa yang belum terurai dan terselesaikan serta memaksimalkan yang belum optimal.

Beberapa kali menulis tema ekonomi dan keuangan syariah dalam dua bulan terakhir, mau tidak mau menjadikan saya harus menjadi pembelajar cepat karena riset sana riset sini mencari rujukan referensi tulisan tentang ekonomi syariah. Pengetahuan tentang syariah pun bertambah, sehingga tahun 2022 nanti ingin sekali mulai hijrah ke Bank Syariah dalam pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga sebagai resolusi kesatu.

Kedua, efek pandemi covid 19 ternyata berhasil menjadikan saya yang semula Atlet Rebahan menjadi Atlet Virtual Run. Alhamdulillah dalam beberapa kali event virtual run berhasil menjadi finisher dan mendapatkan medali (Jabar International Marathon, Gerak Virtual Challenges Kemenkes, 24K Gelar Run UN Day 76). Dari tiga event yang diikuti semuanya mendapatkan medali finisher. Saya sebetulnya bukan tipe pelari cepat dan kuat, tapi pelari yang berstrategi. Sayangnya, saya berolahraga kalau ada challenges saja. Olahraga kalau ada rewards medalinya (alias Medal Hunter). Karena itu, tahun 2022 harus mulai berkomitmen berolahraga teratur minimal 2x seminggu sebagai resolusi kedua.

Sumber: Dokumen Pribadi

Tapi, kata Najwa Shihab, “kalau rencana/mimpimu tidak membuatmu gelisah maka jangan-jangan mimpimu mungkin tipe mimpi yang biasa-biasa saja”. Saya tidak ingat persisnya seperti apa kata-kata Mba Najwa itu, tapi kata-kata itu selalu menghantui saya hampir setiap hari. Membuat saya menjadi skeptikal dan mempertanyakan kembali mimpi dan rencana-rencana saya.

Setiap penulis atau setidaknya orang yang suka/hobi menulis pastinya memiliki cita-cita tertinggi dalam menulis. Paling tidak terselip keinginan meskipun belum ada keberanian untuk speak up yaitu: suatu hari bisa menjadi penulis buku. Itulah mungkin salah satu rencana atau mimpi atau resolusi yang belakangan ini membuat saya gelisah. Tapi apakah itu mungkin?

Ucapan mba Nazwa itu sebetulnya semacam motivasi, tapi sepertinya saya masih berkompromi dan menimbang-nimbang visibilitynya. Bagaimana pun kembalinya insight menulis ini membuat saya happy. Tapi untuk meng-goalkan resolusi sebesar itu sepertinya harus mikir-mikir lagi. Tahun 2022, saya pikir setidaknya saya harus mengendalikan dulu ritmenya, energinya, terlebih konsistensinya.

Terima kasih kepada Retizen Republika yang sudah memberikan ruang bagi kami para penulis amatir untuk bisa mengaktualisasikan ide dan pikiran kami dalam menulis. Dari sekian banyak media online yang menyediakan flatform menulis (blog) pilihan saya jatuh ke Retizen Republika.

Sebagai ASN yang suka menulis saya sebetulnya punya 1 permintaan kepada redaksi Retizen Republika. Kalau bisa dalam kategori blog disediakan juga kategori “ASN Menulis”. Saya yakin, di luar tugasnya melayani dan mengabdi kepada negara dan pemerintah banyak juga teman-teman ASN lain di luar sana yang juga suka menulis dan berbagi inspirasi.

Sebagai penutup tulisan ini saya ingin katakan begini: kegiatan menulis ini memberikan kami para penulis amatir yang masih belajar ruang berkreasi, berbagi ide dan inspirasi, serta menambah ilmu. Dan yang paling penting menulis karena passion memberikan kami kebahagiaan tersendiri. Karena itulah, tahun 2022 ini resolusi saya yang paling penting tidaklah muluk-muluk: “Saya Hanya Ingin Menulis dengan Bahagia”.

Salam,

Heri Heryana (ASN Kementerian Kesehatan)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image