Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anton Firmansyah

AI kecerdasan buatan pemusnah peradaban manusia?

Teknologi | Thursday, 10 Aug 2023, 17:09 WIB

Sejak memasuki revolusi industri 5.0 pada 21 Januari 2019 dunia memasuki level tertinggi teknologi dengan digagasnya AI (kecerdasan buatan).Walaupun pada kenyataannya saat ini dunia umumnya masih berada di level industri 4.0 yakni kemampuan yang luar biasa teknologi internet dalam mengumpulkan dan integritas data,cepat dan efisien.

AI sebagai salah satu wujud revolusi industri 5.0 lebih bersifat kepada analisa data besar (big data). Dengan algoritma tertentu analisa analisa itu dapat menjadi jawaban yang paling relevan setara dengan hasil fikiran manusia dengan tingkat kecerdasan tertinggi.

Ai diperkirakan akan dapat melebihi kecerdasan manusia karena Ai memiliki banyak penyimpanan data dan kecepatan menghimpun serta menganalisanya

Hasil analisa AI memang setara dengan analisa manusia bahkan AI bisa dikatakan lebih unggul karena keterbatasan manusia menyimpan memori (Ingatan). AI memiliki banyak penyimpanan data dan kecepatan menghimpun serta menganalisanya

Menilik cara kerja big data dan analisa, AI sejatinya adalah tujuan masa depan teknologi untuk kemaslahatan umat manusia. Google dalam hal ini adalah sebuah perusahaan besar bidang teknologi secara gencar mengembangkan teknologi AI, salah satu produknya adalah Google Search Engine, digunakan untuk menentukan peringkat sebuah website dengan perhitungan algoritma yang cukup akurat.

Google juga menyisipkan Ai pada produknya Google Map yang memberikan informasi jalan, nama tempat, disajikan secara audio-visual menjadi asisten pemberi informasi dan petunjuk arah perjalanan darat. Bahkan google juga mengembangkan Mobil tanpa awak yang dapat mencari tempat tujuan sesuai perintah manusia

Walaupun belum secara penuh memasuki revolusi industri 5.0 l, teknologi terkini masih terus trial-error menuju versi tertinggi kearah penyempurnaan, tetapi manusia sudah mulai tergantung kepada aplikasi aplikasi yang berbasis Ai seperti ini akibatnya dampak sosial mulai memasuki peradaban manusia, manusia cenderung Kehilangan interaksi sosial cenderung individualis yang bisa berakibat kepada kerusakan sosial sampai dengan kehancuran peradaban.

Dapat dibayangkan ketika AI berkembang pesat nanti AI diterapkan dalam banyak aplikasi turunan dibanyak sendi kehidupan manusia bisa jadi AI akan dapat menggantikan peran manusia itu sendiri. Bukan mustahil juga nanti robot-robot manusia atau hewan diciptakan dengan disisipi kecerdasan Ai berkeliaran di jalan-jalan bekerja dikantor sementara manusia hanya duduk duduk dirumah menunggu hasil.

Menelisir prediksi-prediksi tsb jelas peradaban manusia akan terkikis atau bahkan akan punah, bukan hanya tergantikan perannya, manusia juga kehilangan sifat sosial yang merupakan inti dari peradaban kemanusiaan itu sendiri. Ai kecerdasan buatan telah merenggut peri kehidupan manusia

Apakah benar demikian? Berdasarkan informasi yang kami himpun dari berbagai sumber perbandingan AI kecerdasan buatan dengan kecerdasan manusia didapati beberapa kelemahan AI sbb:

- Walaupun Ai cerdas dalam pemikiran namun Ai terbatas dalam memahami garis besar pemikiran cenderung tidak sesuai konteks yang pada manusia dikenal sebagai filling atau perasaan

- Besarnya data yang tersimpan pada Ai rentan terhadap phising data untuk dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab

- Secerdas cerdasnya Ai berpikir namun masih di bawah kendali manusia. Ai sangat tergantung kepada data dan algoritma yang dibuat manusia berdasarkan kepentingan dan tujuannya

Ai memang dapat menggantikan peran manusia namun membutuhkan proses dan pemakaian dalam kurun waktu yang lama. Ai juga akan mengalami benturan denga aturan dan etika kehidupan manusia yang berasaskan pada manfaat dan kemaslahatan manusia

Dengan demikian ancaman AI kecerdasan buatan pemusnah peradaban manusia saat ini masih kecil kemungkinan dan tidak semudah yang dibayangkan, mengingat sejatinya, manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna tentunya lebih sempurna dari produk buatan manusia itu sendiri. Tinggal bagaimana perilaku ahlak manusia kepada Allah dan kepada sesama manusia dalam membentengi peradabannya.

Jika baik ahlaknya tentulah semua aman terkendali, dengan ahlak yang baik kemajuan teknologi bisa dibatasi nilai nilai keluhuran budi, fungsi kodrati manusia dijunjung tinggi ,teknologi selalu diarahkan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan manusia.

Namun sebaliknya jika rusak ahlak manusianya kemajuan teknologi tidak dibatasi nilai luhur, teknologi dengan bebas menggantikan peran manusia secara kodrati, mengarahkan teknologi untuk penghancuran, pencurian, dan kejahatan cyber lainnya maka apa yang dikhawatirkan tentang musnahnya peradaban manusia bisa saja terwujud.Wallahu a'lam bissawaab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image