Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image yan dikara

Kecerdasan Buatan: Sahabat, Pengganggu, atau Penantang? Kisah di Layar Lebar dan Realita Kehidupan

Teknologi | Saturday, 05 Aug 2023, 18:20 WIB

Cahaya lampu di dalam bioskop memudar dan film pun dimulai. Di satu sisi layar, AI berbalik menyerang manusia; di sisi lain, AI menjadi teman setia. Dalam dunia nyata, AI hadir dalam ponsel kita, rumah kita, bahkan di tempat kerja kita. Kecerdasan buatan atau AI, satu teknologi yang merubah cara kita melihat dunia. Tapi, apakah AI ini sahabat yang membantu, pengganggu yang mengancam, atau penantang yang mendorong kita maju?

photo: council of europe

Sebutlah dua film ikonik yang menggambarkan AI. "2001: A Space Odyssey" dan "The Matrix". Dalam "2001: A Space Odyssey", komputer AI bernama HAL 9000 berbalik melawan kru manusia, mempertontonkan bagaimana AI bisa menjadi ancaman. Sementara di "The Matrix", AI bahkan berkuasa atas manusia, menjadikan mereka sebagai sumber daya. Kedua film ini memberi kita gambaran yang cukup menakutkan tentang AI.

Namun, apakah hal serupa bisa terjadi di dunia nyata? Sejauh ini, kemungkinan AI berbalik melawan manusia seperti dalam film-film tersebut tampaknya masih jauh. Tetapi, ancaman lain mungkin lebih nyata, yaitu hilangnya pekerjaan. AI kini dapat melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan manusia, mulai dari operator call center hingga pekerja gudang.

Namun, jangan terburu-buru merasa takut. Di balik ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh AI, ada sisi lain yang tak kalah penting, yaitu AI sebagai penantang yang mendorong kita maju.

Mari kita balik lagi ke layar lebar. Dalam film "Her", sistem operasi AI, Samantha, bukan hanya membantu protagonis dalam kehidupan sehari-hari, tapi juga menciptakan hubungan emosional dengannya. Dalam "Big Hero 6", AI bernama Baymax menjadi teman sekaligus penolong kesehatan yang selalu siap membantu. Di sinilah kita melihat AI sebagai sahabat, yang mendorong kita untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Di dunia nyata, AI juga telah membantu kita dalam banyak cara. Mulai dari memprediksi cuaca, hingga membantu penelitian tentang perubahan iklim. AI juga mampu membantu dokter dan peneliti dalam mengatasi berbagai tantangan di bidang kesehatan. Misalnya, program AI AlphaFold membantu peneliti dalam memecahkan masalah struktur protein, yang sangat penting dalam pengembangan obat-obatan.

Namun, sepertinya kita baru berada di ujung gunung es. AI masih memiliki potensi yang luar biasa untuk membantu kita dalam berbagai bidang, dari pendidikan hingga ekonomi. Bayangkan jika suatu hari nanti, AI mampu membantu guru dalam mendesain metode pembelajaran yang paling efektif untuk setiap siswa, atau membantu pengusaha kecil dalam mengoptimalkan operasional bisnisnya.

AI, dengan segala potensinya, dapat membawa perubahan yang signifikan dalam hidup kita, baik sebagai sahabat yang membantu, pengganggu yang mengancam, atau penantang yang mendorong kita maju. Namun, yang perlu kita ingat, AI hanyalah alat. Bagaimana kita memanfaatkannya, tergantung pada kita.

Kita perlu memandang AI sebagai tantangan untuk terus belajar dan berkembang. Kita harus memahami AI, bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat. Dengan cara ini, kita bisa memastikan bahwa AI menjadi sahabat, bukan pengganggu, dan kita bisa bersama-sama menuju masa depan yang lebih baik. Bagaimana menurut Anda? AI, sahabat, pengganggu, atau penantang? Anda yang menentukan!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image