Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ninis

Solusi Islam Lindungi Anak dari Eksploitasi

Agama | Sunday, 30 Jul 2023, 14:10 WIB

Kekerasan, kejahatan bahkan eksploitasi kerap dialami anak-anak. Alih-alih berkurang justru kasusnya terus bertambah dan beragam. Padahal setiap tahun diperingati hari anak nasional (HAN). Tahun ini pemerintah mengangkat tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Setiap tanggal 23 Juli diperingati HAN namun masih jauh dari cita-cita bangsa ini. Pasalnya, belum semua anak-anak merasakan aman dan terlindungi. Banyak di antaranya menjadi anak jalanan pengamen dan diajak mengemis oleh orang tuanya.

Contohnya di Bontang, Kalimantan Timur ada sepasang pasutri yang menjadi pengamen badut turut mengajak anaknya yang masih berusia 5 tahun dan 1 tahun. Kedua pasutri itu berasal dari Samarinda akhirnya dipulangkan ke daerah asalnya. Mereka dibebaskan usai menandatangani perjanjian agar tidak mengulangi perbuatannya. Kedua pasutri itu dianggap melanggar Perda Provinsi Kaltim No 6 Tahun 2012 dan Perda Kota Bontang No 9 Tahun 2012 Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dikarenakan membawa anaknya saat bekerja sebagai pengamen badut.

Sejatinya, persoalan maraknya pengemis membawa anaknya tidak hanya di kota Bontang, tapi juga terjadi di kota-kota besar lainnya. Menangkap pelaku tentunya tidak menyelesaikan masalah sebab bukan itu persoalan mendasar dari eksploitasi anak. Lantas, apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi dan bagaimana solusi hakiki untuk melindungi anak?

Negara Abai Lindungi Anak
Kemiskinan sistemik adalah problem akut yang ditimbulkan oleh sistem kapitalis. Jalan pintas untuk mendapatkan materi pun dilakukan. Termasuk mengeksploitasi anak, baik dilakukan secara sengaja atau tidak oleh orang tua. Kemiskinan yang terus menghimpit dijadikan alasan mereka melakukan perbuatan itu.

Kehidupan sekuler kapitalis yang menjadikan anak-anak tidak mendapatkan perlindungan dari keluarga, masyarakat bahkan negara. Orang tua tidak paham apa tanggung jawabnya sebagai orang tua, masyarakat yang tidak peka, dan negara yang menerapkan sistem kapitalis menciptakan kemiskinan sistemik.

Terjadinya eksploitasi anak tidak hanya karena kesalahan orang tua yang tidak memahami tugasnya dan kurang edukasi. Namun, juga andil negara yang gagal menjamin kesejahteraan rakyat sehingga orang tua mengeksploitasi anak untuk mendapatkan materi. Sulitnya mencari pekerjaan yang layak dan penghasilan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari akhirnya berpikir instan untuk mendapatkan uang.

Kapitalis yang memiliki pandangan hidup materialistis dan menihilkan nilai agama. Segala sesuatu diukur dengan materi. Kebutuhan pokok yang seharusnya dijamin oleh negara, seperti sandang, pangan, papan serta pendidikan, sekolah, kesehatan diserahkan pada individu semua. Alhasil, bertambah beratnya beban hidup rakyat. Sejatinya hari anak tidak hanya sekedar diperingati namun negara menjamin anak bisa merasa aman dan terlindungi. Terbukti negara dalam sistem ini abai dalam melindungi anak

Islam Melindungi Anak dari Eksploitasi
Anak dalam pandangan Islam adalah aset dan calon pemimpin masa depan. Negara semestinya menjaga dari hal-hal yang bisa membahayakan dan mengancam anak. Butuh solusi komperhensif untuk memberikan perlindungan yang optimal pada anak; Pertama, negara akan mengedukasi calon orang tua dan orang tua akan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai orang tua bahwa anak adalah amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Orang tua wajib mengasuh anak sesuai dengan tuntunan syari’at.

Kedua, negara menjamin setiap individu bisa memenuhi kebutuhan pokoknya, sandang, pangan dan papan. Memiliki pakaian yang layak dan cukup. Bisa makan yang layak dan gizi yang seimbang sehingga tidak ada lagi anak-anak yang menderita gizi buruk bahkan stunting. Memiliki tempat tinggal yang layak.

Ketiga, negara wajib menjamin kebutuhan akan pendidikan, kesehatan dan keamanan untuk semua rakyat sehingga tidak ada anak-anak yang putus sekolah karena kendala biaya. Semua rakyat memperoleh layanan kesehatan terbaik dan gratis. Negara juga menjamin keamanan rakyat secara maksimal.

Keempat, negara wajib menutup sarana prasarana yang menjadi sarang maksiat. Seperti pabrik miras, narkoba, tempat hiburan malam, situs-situs porno yang dapat mengancam keamanan anak-anak. Selain itu, negara juga akan memberikan sanksi yang tegas pada pelaku kejahatan baik itu kekerasan secara fisik, seksual, verbal dan eksploitasi terhadap anak.

Demikianlah solusi komprehensif negara Islam yang menerapkan Islam kaffah (totalitas). Sistem Islam (Khilafah) merupakan satu-satunya sistem yang memberikan jaminan keamanan anak-anak dari berbagai gangguan dan ancaman. Dengan Khilafah anak-anak dapat berkembang sesuai dengan fitrahnya dan menjadi generasi emas dan maju yang menjadi cita-cita bangsa ini. Wallahu’alam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image