Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kamaruddin

Peringatan HAN 2023 Jadi Refleksi Pemenuhan Hak Anak di Aceh

Parenting | Wednesday, 26 Jul 2023, 09:45 WIB
Peringatan HAN 2023 jadi refleksi pemenuhan hak anak di Aceh | Dok. Pri

Banda Aceh - Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023 menjadi refleksi bersama dalam upaya pemenuhan hak anak di Indonesia khususnya di Aceh. Pemenuhan hak anak sangatlah penting dan fundamental yang berkaitan dengan hak hidup anak.

Sebagai wujud komitmen mendukung serta merayakan pemenuhan dan perlindungan hak anak, kolaborasi CSO, Komunitas Anak, Unicef dan Pemerintah mengadakan perayaan hari anak nasional dengan tema "Anak Terlindungi Indonesia Maju" di Lapangan Blangpadang Banda Aceh, Minggu, 23 Juli 2023.

Kepala Kantor UNICEF Banda Aceh, Anita Dahal, mengatakan Hari Anak Nasional ini harus menjadi refleksi bersama dalam upaya pemenuhan hak anak di Indonesia, khususnya di Aceh.

Hal ini dikarenakan pemenuhan hak anak sangatlah penting dan fundamental yang berkaitan dengan hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi yang mana tercantum dalam konvensi hak anak.

“Pada hari ini marilah kita bersama berefleksi dan mengevaluasi upaya pemenuhan hak anak, dimana ini adalah kewajiban kolektif untuk melindungi dan memenuhi hak setiap anak,” kata Anita.

Unicef mengajak semua unsur baik pemerintah Aceh, mitra pembangunan dan kelompok anak untuk terus berkomitmen dalam perlindungan hak setiap anak di Aceh. “Bersama-sama kita bisa kembangun bangsa dimana setiap anak dapat tumbuh sehat, cerdas, bahagia dan terlibdungi,” tuturnya.

Kabid Pemenuhan Hak Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh, Amrina Habibi, SH., MH, menjelaskan HAN menjadi momentum untuk terus menghargai dan memperkuangkan hak-hak anak terpenuhi.

“Ini adalah kewajiban bersama yang harus dilakukan terus menerus secara terencana dan berkelanjutan, mengingat anak adalah kelompok rentan yg mudah diekploitasi, mendapat diskriminasi, kekerasan ataupun perlakuan salah lainnya,” tegasnya.

Menurutnya, kolaborasi peringatan HAN adalah wujud nyata kemitraan yang harus dipelihara dan tak berbatas pada perayaan tapi bagaimana membumikan dan memastikan terimplementasi dilapangan secara nyata.

“Banyak PR tapi banyak juga peluang yg belum kita ambil. Perbaiki situasi buruknya dan lakukan pembenahan-pembenahan pada lebel pencegahan. Pranata hukum diperbaiki bersamaan dengan pranata sosial. Dua hal utama untuk menjamin terbangunnya perlindungan anak di Aceh,” jelas Amrina.

Staff Program Flower Aceh, Gebrina Rezeky, mengatakan HAN menjadi momen penting sekaligus selebrasi untuk mengingat semua pihak tentang pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak. Perayaan ini menjadi tanda bahwa anak-anak dianggap penting di lingkungan dewasa.

“Kami mendukung hak-hak anak, hak kesehatan anak, hak hidup anak, dan hak pendidikan anak. Saat ini masih terdapat anak-anak yang putus sekolah, dan ini salah satu yang menyebabkan terjadinya perkawinan anak,” ungkap Gebrina.

Gebrina menegaskan dampak merugikan dari perkawinan anak dapat menghilangkan hak anak, terutama terkait kesehatan reproduksi dan psikis, jaminan pendidikan, potensi melahirkan anak dengan resiko starting dan lainnya.

“Kami juga menolak keras tindakan diskriminasi, ekploitasi dan kekerasan seksual terhadap anak. Mari bersama wujudkan indonesia yang lebih baik, dengan melindungi hak-hak para Anak sebagai generasi penerus bangsa,” tegas Gebrina.

Founder YouthID, Bayu Satria, menyampaikan Hari Anak Nasional adalah momen yang berharga untuk menghargai, menghormati, dan merayakan keberadaan anak-anak sebagai pemegang hak.

“Momentum ini dapat dijadikan sebagai ruang refleksi bersama terkait kepedulian kita terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dapat meraih mimpi dan cita-citanya secara maksimal,” ungkap Bayu.

Perayaan HAN 2023 Unicef Perwakilan Aceh didukung oleh Flower Aceh, Yadua, Yahijau, PKBI, PKPM, Darah untuk Aceh, Fatar, YouthID, DP3A dan Pemerintah Aceh.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image