Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image lbi

Berbagai Efek Ganja pada Tubuh

Info Terkini | Tuesday, 28 Dec 2021, 17:22 WIB

Salah satu bahan aktif dalam ganja adalah tetrahydrocannabinol, lebih dikenal sebagai THC. Bahan tersebut yang menarik bagian di otak pengguna yang bertanggung jawab atas perasaan bahagia. Zat yang sama dilepaskan saat kita makan atau berhubungan seks. Berikut adalah berbagai efek yang dirasakan tubuh saat menggunakan ganja.

Ketahui juga ganja sintetis atau sinte disini

Pelajari juga jenis NAPZA disini

Detak Jantung Meningkat

Ganja membuat jantung penggunanya berdetak lebih cepat. Jika pengguna juga merokok maka detak jantung akan meningkat antara 20 dan 50 detak per menit dalam beberapa menit setelah penggunaan. Penelitian telah menunjukkan bahwa risiko serangan jantung meningkat secara signifikan pada para penghisap ganja.

Meredakan Rasa Sakit

Ganja mengandung cannabidiol, bahan kimia yang membuat penggunanya mabuk. Cannabidiol memiliki efek positif dari rasa sakit yang menenangkan. Sendi juga akan melunakkan beban nyeri kronis. Para peneliti juga mengklaim bahwa ganja dapat membantu melawan peradangan pada persendian. 58 pasien dengan rheumatoid arthritis dipelajari. Satu kelompok menerima plasebo, kelompok lain menerima obat berbasis ganja. Sebagian besar subjek uji yang menerima obat berbasis ganja merasakan lebih sedikit rasa sakit dan mengatakan bahwa mereka tidur lebih nyenyak.

Membantu Melawan Epilepsi

Obat yang disebut Epidiolex mengandung CBD, zat yang juga dapat ditemukan di ganja. Ganja dikatakan baik terhadap serangan epilepsi. Ganja memiliki efek pada aktivitas otak yang berlangsung di otak kecil dan ganglia basal dengan mempengaruhi sistem keseimbangan. Kedua belahan otak itu bertanggung jawab menjaga keseimbangan, koordinasi, waktu reaksi dan postur.

Mengganggu Persepsi Terhadap Waktu

Perasaan bahwa waktu berlalu dengan cepat, atau sebaliknya berjalan laksana siput, adalah salah satu efek ganja yang paling sering dilaporkan. Namun para peneliti belum bisa sampai pada kesimpulan yang konklusif. Pengguna ganja sebagian besar akan meremehkan waktu atau salah mempersepsikan waktu.

Selalu Merasa Lapar

Banyak pengguna ganja merasa bahwa setelah makan enak, masih terasa lapar. Ganja mengganggu bagian yang bertanggung jawab atas rasa lapar dan mengaktifkan sel-sel yang memberi tahu pengguna bahwa mereka lapar.

Mengganggu Ingatan

Ganja dapat mengganggu ingatan pengguna. Ini mengubah cara otak pengguna menerima dan memproses informasi. Ilmu pengetahuan belum yakin bagaimana tepatnya ini bekerja. Memori jangka pendek khususnya akan menderita dari konsumsi ganja.

Meningkatkan Risiko Depresi

Tidak pasti apakah ganja memicu depresi, atau apakah orang yang depresi hanya merokok lebih banyak. Sebuah penelitian menemukan bahwa penggunaan ganja akan meningkatkan risiko depresi pada orang muda.

Memicu Skizofrenia

Para peneliti telah menemukan bahwa orang yang sering merokok ganja dapat memicu skizofrenia.

Mengubah Struktur Otak

Pemindaian MRI yang diambil dari otak orang dewasa yang merokok ganja selama empat tahun dan orang dewasa yang tidak merokok menunjukkan bahwa perokok ganja memiliki korteks frontal yang lebih kecil. Bagian otak itu bertanggung jawab untuk membuat keputusan dan mengendalikan emosi.

Meningkatkan Kinerja Olahraga

Beberapa atlet yang berpartisipasi dalam olahraga yang membutuhkan ketahanan mengatakan bahwa penggunaan ganja meningkatkan kekuatan mereka. Ini karena ganja mengurangi rasa sakit, jadi pengguna akan terus bergerak tanpa merasa lelah. Efek sampingnya adalah mempengaruhi proses pemulihan alami oleh sel-sel tubuh.

Mempengaruhi Kehamilan

Penelitian menunjukkan bahwa bayi dari wanita yang merokok ganja selama kehamilan dilahirkan dengan berat badan kurang.

Baca juga apa itu halusinogen

Para peneliti setuju bahwa ada manfaat obat dalam ganja. Meskipun memiliki potensi untuk menghilangkan rasa sakit, namun ganja juga memiliki efek buruk. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui bagaimana memanfaatkan semua manfaat kesehatan yang terkandung dalam ganja tanpa komplikasi negatif.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image