Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lulu Nugroho

Joki Vaksin

Eduaksi | Tuesday, 28 Dec 2021, 13:52 WIB

Pria asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, baru-baru ini menyatakan bahwa ia telah mendapat vaksin Covid sebanyak 16 kali. Tak tanggung-tanggung, dengan tarif kisaran 100 ribu hingga 800 ribu rupiah, pria berusia 49 tahun ini membantu warga yang membutuhkan sertifikat, namun enggan divaksin. (Tvonenews.com, 20/12/2021)

Berita ini viral lantaran ia menyebutkan dirinya seorang joki vaksin. Ia bahkan mengalahkan rekor joki vaksin pertama dunia asal Selandia Baru, yang menerima 10 kali suntikan vaksin dalam sehari. Luar biasa, joki akhirnya menjadi sebuah profesi yang menjanjikan. Meskipun mengandung risiko, namun demi uang, apapun akan dilakukan.

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), joki adalah penunggang kuda. Arti lain dari joki adalah orang yang mengerjakan ujian untuk orang lain dengan menyamar sebagai peserta ujian yang sebenarnya dan menerima imbalan uang. Juga diartikan sebagai orang yang memberi layanan kepada pengemudi kendaraan yang bukan angkutan umum untuk memenuhi ketentuan jumlah penumpang (tiga orang) ketika melewati kawasan tertentu.

Kini tampaknya akan muncul bermacam-macam arti joki menyesuaikan fakta kekinian. Sebab di dalam pemerintahan ala sekularisme, apapun dilakukan demi rupiah, seperti yang terjadi pada pria asal Pinrang tadi. Jangan ditanya bagaimana efek vaksin yang puluhan kali tersebut, pada tubuhnya. Beberapa ahli kesehatan menanggapi bahwa kemungkinan akan berdampak pada hati.

Di dalam buku 'What Money Can't Buy' Michael J Sandel banyak menggambarkan rusaknya kehidupan yang tidak berlandaskan agama. Salah satu contohnya adalah sewa rahim bagi pasangan gay yang ingin memiliki anak. Tanpa mempertimbangkan nasab, mereka mencari perempuan India yang bersedia melakukan sewa kehamilan (outsourching pregnancy).

Ibu-ibu di India memasang tarif sangat murah, yaitu hanya kurang dari sepertiga dibanding tarif sewa rahim ibu Amerika. Dengan $ 6.250 (Rp90 juta) para ibu India ini rela hamil dan menjadi ibu pengganti sementara. Warga Amerika banyak yang menggunakan jasa ibu India. Dan mirisnya, praktik ini legal.

Bukan hanya rahim, kepala pun bisa digunakan sebagai media iklan. Sewa ruang di kepala dengan bayaran $ 777 (Rp11 juta) dilakukan Air New Zealand yang mencukur botak 30 orang. Kemudian diberi tato temporer untuk iklan komersial mereka. Tidak lagi menggunakan papan reklame, di era kekinian, tubuh dijadikan sebagai media iklan.

Selain itu, dengan bayaran $ 7.00 (Rp100 juta), manusia pun rela menjadi obyek kelinci percobaan dari perusahaan farmasi di negara barat. Semakin tinggi risiko dan ketidaknyamanan prosedur, maka akan semakin tinggi tarifnya.

Sungguh gagal, produk pemikiran sekularisme. Alih-alih bertumpu pada kekuatan akal manusia yang terbatas dan menegasikan peran Allah, malah sistem ini tidak berdaya mengakomodir seluruh kebutuhan hidup manusia. Kondisi seperti ini akan terus berlanjut selama penguasa tidak menggunakan aturan Allah. Keserakahan para kapital telah menggerus habis nilai-nilai moral.

Not everyone can afford to buy these things. But today there are lots of new ways to make money (Tidak semua orang mampu membeli barang-barang ini. Tapi hari ini ada banyak cara baru untuk menghasilkan uang), kata Michael J Sandel.

Semakin banyak yang bisa dibeli dengan uang, masyarakat kelas bawah akan semakin sulit menjangkau kesejahteraan. Sebab kesejahteraan, berbayar. Sekularisme menjadikan masyarakat semakin miskin, yang susah payah mengais rezeki melalui berbagai jalan yang tak biasa. Tanpa aturan Allah dan penjagaan dari penguasa, maka tatanan masyarakat akan rusak.

Apakah profesi joki ini menjanjikan untuk tahun 2022? Tentu tidak. Sebagaimana kaidah fiqih yang berlaku 'Laa dharara wa laa dhiroro' artinya janganlah memberikan kemudaratan kepada diri sendiri, dan tidak memberikan kemudaratan kepada orang lain. Maka segala pekerjaan yang besar peluangnya mengancam atau berbahaya bagi tubuh kita atau orang lain wajib dihindari.

Dalam Islam ada aktivitas muamalah yang disebut ijaroh atau sewa menyewa. Obyek yang disewakan bisa benda atau keahlian. Ijaroh merupakan salah satu cara untuk memperoleh nafkah. Karenanya sejalan dengan itu negara wajib menyediakan lapangan kerja, modal, sarana dan prasarana, pelatihan dan lainnya untuk kebutuhan para pekerja.

Negara pun wajib menghilangkan kezaliman para pemilik pekerjaan terhadap pekerja. Serta bertanggung jawab menyediakan jaminan kebutuhan pokok warganya dari mulai pangan, sandang dan papan, serta kebutuhan akan kesehatan, pendidikan dan keamanan. Bahkan nafkah warga yang tidak mampu ditanggung negara.

Karenanya resolusi 2022 adalah kembali pada hukum Allah sebagai satu-satunya aturan sahih yang layak bagi kepemimpinan umat. Dengan menggunakan aturan Allah, seluruh problem ketenagakerjaan atau merebaknya berbagai profesi baru yang melanggar syara, tidak akan lagi terjadi. Wallahu alam bish shawab.

Oleh: Lulu Nugroho, Muslimah Revowriter Cirebon.

Ilustrasi Healdoxx.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image