Membangun Kesadaran Tentang Kesehatan Mental pada Generasi Strawberry
Edukasi | 2025-01-26 03:49:36Generasi strawberry, yang lahir pada tahun 1990-an hingga 2000-an, sering kali dianggap sebagai generasi yang memiliki kesadaran yang rendah tentang kesehatan mental. Namun, apakah benar demikian? Bagaimana cara membangun kesadaran tentang kesehatan mental pada generasi strawberry?
Kesehatan mental merupakan komponen mendasar dari definisi kesehatan. Kesehatan mental yang baik memungkinkan orang untuk menyadari potensi mereka, mengatasi tekanan kehidupan yang normal, bekerja secara produktif, dan berkontribusi pada komunitas mereka.
Kenapa si Generasi Z sering dianggap seperti strawberry?
Asal mula munculnya istilah generasi strawberry berasal dari Taiwan. Istilah ini digunakan untuk generasi baru yang lembek / mudah hancur seperti buah strawberry(Khotimah et al., 2020), strawberry memiliki tampilan yang cantik tetapi gampang sekali hancur jika diinjak, dilempar atau ditimpa dengan barang yang berat, sama hal nya dengan generasi muda saat ini, mereka umumnya penuh ide dan kreativitas, tetapi mudah goyah di bawah tekanan. Dalam bukunya yang berjudul Strawberry Generation, Prof. Rhenald Kasali menggambarkan generasi ini sebagai kelompok yang memiliki banyak ide brilian dan tingkat kreativitas yang tinggi. Namun, mereka sering diangggap mudah menyerah, gampang terluka, lambann, egois, dan pesimis terhadap masa depan. Generasi sekarang, yang disebut sebagai generasi strawberry, harus dilatih untuk tidak berpikir melalui jalan pintas.Suatu hal tidak bisa didapatkan dengan cara yang mudah, tetapi harus dengan usaha yang keras dan sulit. Namun untuk melakukannya dibutuhkan kemauan mereka sendiri, tidak bisa dipaksaan. Generasi strawberry harus dididik agar terbiasa menghadapi tantangan.Generasi yang hebat merupakan generasiyang mempunyai pikiran positif,kreatif dan berani menghadapi tantangan,bukamenghindarinya.
Penyebab adanya generasi strawberry ini yaitu:
1. Pola Asuh Orang Tua, sering kali orang tua di generasi sekarang terlalu memanjakan anak-anaknya, tidak diajarkan dari kecil untuk berani menghadapi apapun yang terjadi. Contoh, disaat anak kecil jatuh dan menangis langsung disuruh berhenti menangis dan menyalahkan benda yang membuat anaknya terjatuh, dari situlah seorang anak akan mulai manja. Sikap yang seharusnya dilakukan ketika anak terjatuh biarkan ia menangis dan meluapkan emosinya sesudah itu ia akan terdiam sendiri dan akan berdiri sendiri, akan begitu seorang anak akan tumbuh menjadi seorang anak yang bertanggung jawab dengan semuanya, karena ia sudah bisa bertanggung jawab dengan dirinya sendiri.
2. Tercandu Dengan Canggihnya Teknologi, di generasi sekarang semua media sudah canggih dan bisa memudahka kita untuk mencari, mendaptkan informasi. Nah pada generasi ini gampang untuk terpengaruh oleh hal-hal yang beredar di media sosial padahal belum tentu itu akan terjadi kepadanya.
3. Diagnosa Diri Sendiri Menganggap Paling Tersakiti, karena anak-anak pada generasi strawberry ini sangat lembut hatinya seperti dalam nya strawberry, kekurangan sedikit pun akan dianggap besar dengan membayangkan hal-hal yang belum terjadi di fikiran sendiri, tanpa melihat kesekitar bahwa masih banyak manusia yang lebih menderita darinya.
4. Karakteristik Generasi, generasi saat ini gampang sekali terpengaruh selain dalam sosial media juga dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
Dampak yang terrjadi pada generasi ini adalah:
1. Tidak bisa mandiri.
2. Menjadi pribadi yang selalu ingin dipahami.
3. Rapuh dalam menangani permasalahan berat.
4. Tidak acuh dengan norma yang berlaku.
5. Tidak bisa menetapkan sebuah Keputusan.
6. Mudah frustasi dan menyebabkan bunuh diri.
7. Menjadi jago kandang.
Cara yang tepat untuk mengatasi generasi strawberry/z yaitu dengan cara:
1. Menanamkan jati diri dan ketangguhan sejak dini
2. Memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk menangani sebuah permasalahan
3. Memberikan apresiasi di setiap langkahnya
4. Mendukung serta mendampingi dalam menghadapi kesullitan
5. Memberikan penjelasan untuk lebih dekat kepada penciptanya.
Hal kecil yang perlu ditanamkan di dalam diri sendiri yaitu memaafkan hal yang sudah terjadi, memafkan diri sendiri, menyemangati diri sendiri dan berterima kasih kepada diri sendri, selaluu berifikir positif dan berifikir sebelum bertindak, karena semua itu dimulai dari diri kita sendiri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.