Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alfarel Prapto wibowo

Lobby dan Negoisasi dalam Dunia Kerja

Eduaksi | Monday, 10 Jul 2023, 01:46 WIB
Dalam kehidupan sehari- hari pasti kita tidak akan lepas dari Negosiasi dalam dunia kerja maupun antar perusahaan seperti contoh gambar di atas

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan terlepas dari hubungan dengan orang lain. Khususnya dalam dunia kerja, komunikasi penting untuk menjalin relasi antar sesama karyawan ataupun meningkatkan karier kerja. Namun terkadang ada situasi yang memunculkan perbedaan pendapat atau kondisi yang menghambat progress kerja. Untuk keluar dari situasi tersebut, maka kemampuan lobi dan negoisasi dapat diandalkan dan menemukan jalan tengah terbaik.

Tanpa disadari, kemampuan lobi dan negoisasi adalah hal dalam hidup yang paling tidak pernah dialami bagi setiap orang. Lobi berkaitan dengan upaya meyakinkan kepada pihak lain agar mau mengakomodir tujuan yang ingin kita capai, dimana dapat membina hubungan baik antar kedua belah pihak. Contohnya seperti mengajak makan bareng untuk menghilangkan penat.

Sedangkan negoisasi berkaitan dengan upaya tawar menawar antara kedua belah pihak untuk mencapai titik tengah atau kesepakatan bersama. Apabila salah satu pihak memiliki kuasa atau power lebih untuk memaksa keputusannya maka itu tidak bisa disebut sebagai negoisasi. Keputusan yang diambil harus didasari atas mencari solusi bersama. Contohnya seperti membicarakan uang jajan di sekolah dengan orang tua.Untuk mencapai kesepakatan bersama, dibutuhkan rangkaian proses yang harus dilalui seperti berikut: Memahami masalah secara detail atau komprehensif. Menyiapkan materi negoisasi dengan baik dan materi penawaran alternatif. Mempelajari karakteristik pihak lain. Fokus berpikir menemukan solusi dan kepentingan bersama. Bersikap kolaboratif. Terbuka dengan masukan dari pihak lain.

Nyatanya, hasil dari kesepakatan bersama tidaklah berarti masing-masing pihak mendapatkan hasil yang sama rata. Beragam faktor dalam hubungan kedua belah pihak begitu dinamis dimana masing-masing pihak perlu lebih jeli melihat posisi mereka sebenarnya dalam negosiasi. Dalam strategi lobbying, jenis kesepakatan bersama dapat dibagi dalam 4 macam, yaitu:

Strategi Win-Win : Strategi win-win lebih mengutamakan kepentingan kedua belah pihak untuk menghasilkan kesepakatan. Ini bukan berarti hasilnya adalah 50:50, tetapi kedua belah pihak puas dengan kesepakatan yang ditawarkan. Keuntungan dari strategi ini adalah prosesnya dapat berjalan dengan lebih cepat, namun terkadang membutuhkan waktu negosiasi yang lebih panjang. Contohnya seperti Indonesia yang menawarkan produksi teh mereka kepada Jepang yang memiliki tingkat konsumsi teh yang tinggi. Strategi Win-Lose : Strategi win-lose ini dapat terjadi sebagai pihak win sebagai pihak yang dibutuhkan, mereka memiliki kuasa yang lebih dan menghalalkan segala cara. Dengan ini pihak ‘lose’ tidak mendapatkan apa-apa. Contohnya seperti sebagian perusahaan yang menerapkan sistem kontrak kepada pegawainya, karena mereka tidak mau menanggung biaya-biaya tunjangan lain diluar gaji pokok. Strategi Lose-Lose : Strategi lose-lose adalah strategi dimana kedua belah pihak sama-sama kalah. Masing-masing pihak sepakat untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Contohnya ketika perang besar dan kedua belah pihak telah mengalami kerugian yang besar, maka mereka bersepakat untuk damai. Strategi Lose-Win : Strategi lose-win ini berlaku ketika pihak ‘lose’ adalah dari pihak kita. Dalam hal ini, tugas pihak ‘lose’ hanya dapat sebatas berakomodasi dari pihak ‘win’. Jadi walaupun kalah tetapi masih ada titik leganya. Contohnya seperti mengurangi reservation price dari 5 tuntutan menjadi 3 tuntutan saja.

Itulah beberapa bentuk lobi dan negosiasi yang dapat terjadi dalam dunia kerja. Dunia kerja yang dinamis membuat kita perlu menaikan daya tawar dengan berbagai kemampuan yang dapat sewaktu-waktu digunakan. Tapi tenang saja, Ma’soem University telah menyiapkan serangkaian kurikulum yang mampu menunjang hal tersebut. Khusus pada topik lobi dan negosiasi ini menjadi salah satu mata kuliah yang diajarkan dalam program studi Bimbingan dan Konseling S1.

Program studi Bimbingan dan Konseling akan memberikan kalian kesempatan untuk menjadi lulusan yang mahir terhadap isu-isu sosial, cakap akan kemampuan dalam pembangunan karakter dan masih banyak lagi. Lulusan ini diharapkan dapat menjadi tenaga pendidik profesional dalam bidang sosial atau menjadi seorang pengusaha yang fokus pada bidang sosial. Tidak perlu khawatir dengan dana kuliah di Ma’soem University karena seluruh jurusan yang ada terhitung cukup ekonomis dibanding kampus lainnya. Dengan dana kuliah yang ekonomis kalian bisa mendapatkan beragam fasilitas yang cukup banyak untuk mengakomodir segala minat dan bakat para mahasiswanya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image