Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Joko Susanto

Haji Ramah Lansia, Bukti Kepedulian Sesama

Agama | Sunday, 09 Jul 2023, 14:49 WIB

Sewaktu bis kami memasuki kompleks Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), sebuah spanduk besar terpampang menarik pandangan saya. Haji 2023: haji berkeadilan dan ramah lansia. Begitu kira-kira bunyinya. Banyak upaya yang dilakukan dalam mewujudkan haji ramah lansia. Salahsatunya adalah mengurangi kegiatan seremonial di embarkasi. Hal ini penting dilakukan untuk agar jemaah tidak kelelahan oleh kegiatan yang bersifat seremonial.

Memang, perhatian terhadap lansia bukanlah berita yang muncul tiba-tiba. Beberapa bulan sebelum jadwal keberangkatan diumumkan, ketika manasik haji, pembimbing kami pun menegaskan bahwa jamaah haji lansia 1444 H cukup banyak. Bahkan ketika periksa kesehatan di puskesmas sebelum keberangkatan, kami pun diingatkan tenaga kesehatan untuk turut membantu para lansia sesuai situasi dan kondisi.

Menurut pers rilis 16 Juni 2023 sebagaimana dimuat pada laman Kemenag.go.id, jemaah haji Indonesia yang berusia 65 tahun ke atas pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M sangat banyak. Jumlahnya mencapai 67.000 orang atau sekitar 30% dari 229.000 total kuota jemaah haji Indonesia tahun ini.

Syamsul Ma'arif M.Pd (berdiri sebelah kiri) sebagai ketua Kloter SUB 57 Jember Bondowoso sedang menyapa jamaahnya di hotel kawasan Raudhah Makkah (Foto : Joko Susanto)

Sejatinya, jumlah petugas memang tidak sebanding dengan jumlah jamaah haji lansia. Karena itu, kepedulian dan kesadaran dari jamaah non lansia yang sehat pun sangat membantu. Kepedulian semua pihak, dari jamaah anggota regu, rombongan, hingga ketua kloter dan seterusnya sangat menentukan keberhasilan harapan baik ini.

Sebagai contoh, peranan ketua kloter jelas sangat menentukan. Sebagaimana telah ditunjukkan Syamsul Maarif M.Pd, ketua kloter SUB 57 Jember Bondowoso. Dari penuturan Mashuda, seorang tenaga medis dari Jember yang bekerja sama dengan kloter tersebut itu mengakui bahwa sang ketua kloter sangat telaten membersamai jamaahnya. "Pak Syamsul, ketua kloter kami (yang dari Pasuruan) itu orangnya telaten dan aktif," jelasnya ketika bertemu dengan penulis di dalam lift hotel di Raudhah Makkah. Selain suka membantu jamaah, Syamsul Maarif M.Pd yang kesehariannya mendapat amanah sebagai kepala MAN Insan Cendekia Pasuruan itu telah melakukan berbagai kegiatan seperti kunjungan atau visitasi kamar lansia, menemani lansia berjemur pagi hari, membantu lansia berkursi roda, memanggul obat-obatan, dan sebagainya. Sebuah upaya maksimal untuk menuaikan amanah mulia.

Beberapa kali saya pribadi menjumpai jamaah lansia yang ketinggalan rombongan alias tersesat baik di Masjidil Haram, Masjid Nabawi. atau di dekat hotel. Teman-teman saya pun bercerita demikian. Dengan kepedulian semua pihak, alhamdulillah mereka dapat berkumpul dengan rombongannya.

Meskipun para lansia tidak sempat berkata apa-apa, namun saya yakin dari hati terdalam mereka bangga dengan kepedulian dan kesigapan dari jamaah ataupun petugas. Kalaupun tidak, pasti Allah SWT Yang Maha Mengetahui akan memberikan balasan atas usaha yang terbaik. Mari terus belajar melihat berbagai hal dari sudut pandang yang terbaik, bukan hanya sibuk mencari-cari kekurangan tanpa memberi solusi apa pun. Berkah dan mabrur untuk haji lansia Indonesia. Demikian pula untuk kita semua.

Terima kasih Ya Allah atas semua nikmat yang telah engkau anugrahkan kepada kami sehingga kami menjadi bagian dari sekitar 2,5 juta umat muslim sedunia untuk berhaji tahun ini. Karuniakanlah kami semua menjadi haji mabrur. Kuatkan dan mudahkan kami untuk menjaga tanda-tanda kemabruran itu hingga akhir hayat nanti.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image