Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image DannyPut Danny

Rendahnya Kesadaran Masyarakat Bogor dalam Mengelola Sampah

Lainnnya | Wednesday, 05 Jul 2023, 07:03 WIB

Masalah pengelolaan sampah menjadi perhatian utama dalam kehidupan di Kepulauan Canary, tetapi ada juga tantangan khusus dalam semua aspek implementasi kebijakan.

Masalah sampah tidak hanya menjadi masalah nasional, tetapi juga telah menjadi masalah global dengan percepatan urbanisasi dan pertumbuhan penduduk. Semua negara di kawasan juga harus bertindak untuk menyelesaikan masalah sampah. Sampah plastik dianggap paling bermasalah jika tidak dikumpulkan dan diolah dengan baik karena dampak jangka panjangnya terhadap lingkungan. Pada 2016, dunia menghasilkan 242 juta ton sampah plastik, atau 12 persen dari seluruh sampah padat. Pengelolaan sampah berarti penanganan sampah rumah tangga dan rumah tangga, termasuk pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan sampah.

Pemilahan sampah dilakukan dengan mengelompokkan dan memilah sampah menurut jenis, jumlah dan/atau kualitas sampah. Saat mengeluarkan kontainer ini, sering dijumpai beberapa kendala, yaitu ketersediaan tempat pengumpulan sampah harian yang harus ditata oleh pemilik bangunan (rumah) di pekarangan rumah.

Jika masyarakat masih belum mengetahui masalah sampah maka akan menimbulkan kerusakan mata, menimbulkan bau tidak sedap, menimbulkan banjir rendah atau tinggi, menimbulkan berbagai penyakit dan dapat mencemari lingkungan.

Sampah memiliki dampak yang tidak boleh disepelekan, mulai dari dampak bagi manusia itu sendiri sebagai pencemar maupun terhadap lingkungan yang dapat menimbulkan bencana alam. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia menghasilkan sampah setiap hari. Pembuangan sampah yang benar berdampak negatif bagi masyarakat karena masyarakat karena seharusnya penghasil sampah dapat menangani sampah dengan benar atau paling tidak dengan cara yang paling sederhana, namun dampaknya sangat besar yaitu membuang sampahnya saja.

Sampah dan membuang sampah sembarangan sudah menjadi masalah nasional di Indonesia. Masalah sampah sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan perubahan kebiasaan konsumsi. Karena pertumbuhan penduduk dan perubahan kebiasaan konsumsi menyebabkan peningkatan jumlah, jenis dan sifat sampah yang semakin beragam. Proyeksi penduduk Indonesia menunjukkan bahwa jumlah penduduk akan terus bertambah dan jumlah TPA akan bertambah. Aturan untuk menangani masalah sampah.

Ini adalah hal yang sederhana, tetapi sangat sulit bagi semua orang, karena membuang sampah pada tempatnya memiliki banyak dampak negatif, seperti banjir yang disebabkan oleh sampah yang dibuang sembarangan ke sungai atau saluran air. Akibatnya, air yang mengalir terhalang oleh puing-puing dan meluap sehingga menyebabkan banjir. Peristiwa ini banyak terjadi di ibu kota Jakarta, seperti Kali Ciliwung, Kali Krukut, dll.

Banjir bukan hanya sekedar banjir, namun dampak dari banjir juga sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Penyakit diare, malaria dan DBD sangat rentan menyerang bila mewabah di tubuh manusia. Masyarakat perlu mewaspadai penyakit-penyakit yang dapat menyerang masyarakat saat banjir. Karena itu bisa berakibat fatal yaitu berakhirnya hidup dan mati

Memang pemerintah tidak sepenuhnya bertanggung jawab terhadap masalah sampah, kita mulai dari diri kita sendiri, namun bukan berarti pemerintah tidak bertanggung jawab terhadap sampah. Oleh karena itu, diperlukan timbal balik antara masyarakat dan pemerintah dalam masalah sampah. Jika kesadaran masyarakat terhadap sampah tidak tinggi, pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk menyadarkan masyarakat akan sampah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image