Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Afriqil Wildan

Memakmurkan Masjid di Era Society 5.0

Agama | 2023-07-03 01:10:58
Alessa Ciraulo on Unsplash" />
Photo by Alessa Ciraulo on Unsplash

Memakmurkan masjid adalah amal shaleh yang sangat mulia dan merupakan ciri khas orang muslim yang beriman kuat terhadap Allah, hari akhirat, senantiasa menegakkan shalat, membayar zakat dan tidak takut dengan seorang pun kecuali Allah. Ada dua pengertian memakmurkan masjid Allah Ta'ala. Pertama, membangun masjid, memperindah atau memperkokoh bangunannya, namun ini hanya sekedar sarana saja, bukan tujuan utama memakmurkan masjid. Kedua, memakmurkan dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah Ta’ala dan berzikir kepada-Nya di dalam masjid tersebut. Menurut Surat At-Taubah ayat ke-18,

اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ

18. Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.

hanya orang-orang berimanlah yang dapat memakmurkan masjid . Ada banyak keutamaan yang didapat oleh orang yang memakmurkan masjid, seperti mendapat sakinah dari Allah, mendapat kendaraan untuk menuju surga, mendapat gelar kekasih dari Allah, dan lain-lain.

TANTANGAN DALAM MEMAKMURKAN MASJID

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam memakmurkan masjid adalah minimnya dana. Banyak masjid berjuang untuk mempertahankan fasilitas mereka dan menyediakan layanan yang diperlukan karena sumber daya keuangan yang tidak mencukupi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kehadiran dan ketidaktertarikan secara keseluruhan dari komunitas. Tantangan lainnya adalah kurangnya partisipasi relawan. Sementara beberapa individu mungkin bersedia menyumbangkan waktu dan tenaga mereka untuk memakmurkan masjid, banyak yang tidak melihatnya sebagai prioritas.

Hal ini dapat membebani mereka yang sudah terlibat dan menghambat kemajuan untuk mencapai tujuan. Terakhir, kurangnya keterlibatan masyarakat dalam memakmurkan masjid. Penting bagi seluruh komunitas untuk bersatu dan bekerja menuju tujuan bersama ini. Tanpa dukungan masyarakat, sulit untuk melakukan perubahan atau perbaikan yang signifikan. Memakmurkan masjid dalam era society dalam menjadi tantangan komplek ada beberapa solusi dalam menghadapi tantangan tersebut salah satunya yaitu dengan Mengadakan program yang relevan. Masjid dapat mengadakan program yang relevan dengan kebutuhan jamaah, seperti kelas agama, seminar, dan kegiatan sosial. Hal ini dapat meningkatkan keaktifan jamaah dan memperkuat hubungan antara masjid dan masyarakat sekitarnya.

SOLUSI DALAM MEMAKMURKAN MASJID

Salah satu solusi utama untuk memakmurkan masjid adalah melalui inisiatif penggalangan dana. Ini dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti penggalangan donasi, acara amal, dan kampanye crowdfunding. Dengan melibatkan masyarakat dalam upaya ini, kami dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan masjid kami.Solusi lain adalah berfokus pada upaya perekrutan sukarelawan. Kami membutuhkan individu yang berdedikasi yang bersedia memberikan waktu dan energi mereka untuk pemeliharaan masjid kami. Dengan menciptakan budaya sukarela dan memberikan kesempatan bagi orang untuk terlibat, kami dapat memastikan bahwa masjid kami terpelihara dengan baik dan berkembang.

Program penjangkauan masyarakat juga penting dalam memakmurkan masjid. Dengan melibatkan masyarakat luas dan mempromosikan pentingnya masjid, kita dapat mendorong lebih banyak orang untuk mengunjungi dan berpartisipasi dalam kegiatan. Hal ini dapat mengarah pada keterlibatan komunitas yang lebih besar dan rasa persatuan dan tujuan yang lebih kuat.

PERAN MASYARAKAT DALAM MEMAKMURKAN MASJID

Peran masyarakat sangat penting dalam memakmurkan masjid. Tanpa dukungan dan keterlibatan aktif dari masyarakat, upaya memakmurkan masjid akan sulit berhasil. Keberhasilan memakmurkan masjid bukan hanya menjadi tanggung jawab pengurus masjid, Setiap individu memiliki peran untuk dimainkan dalam memastikan bahwa masjid tetap menjadi pusat komunitas yang dinamis dan aktif. Salah satu cara masyarakat dapat berkontribusi terhadap keberhasilan memakmurkan masjid adalah dengan menyumbangkan waktu dan keterampilan mereka. Ini bisa melibatkan apa saja mulai dari membantu tugas pemeliharaan dan pembersihan, hingga mengorganisir acara dan program yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan melakukan itu, individu tidak hanya dapat memenuhi kewajiban agamanya, tetapi juga mendapatkan rasa kepuasan dan pemenuhan dari melayani orang lain.

Kesimpulannya, masyarakat memainkan peran penting dalam mengembangkan dan memelihara masjid. Dengan mendukung pengurus masjid, memperluas peran masjid, dan melibatkan pemuda, masyarakat dapat mensejahterakan masjid dan menjadi pusat pengembangan masyarakat.

KESIMPULAN

Kesimpulannya, kita telah membahas pentingnya memakmurkan masjid di era saat ini. Kita telah melihat bagaimana masjid memainkan peran penting dalam kehidupan umat Islam dan bagaimana masjid berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat. Kita juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam memakmurkan masjid, seperti kurangnya dana dan partisipasi relawan, serta mengusulkan solusi untuk mengatasinya. Penting bagi masyarakat untuk bersatu dan berkontribusi terhadap keberhasilan memakmurkan masjid.

Mari kita ingat bahwa masjid kita bukan hanya bangunan, tetapi juga jantung komunitas kita. Dengan bekerja sama, kita dapat memastikan bahwa masjid kita terus berkembang dan melayani generasi mendatang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image