Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Prof. Dr. Budiharjo, M.Si

Kesalehan Sosial di Setiap Daging Kurban

Agama | Sunday, 25 Jun 2023, 21:50 WIB
Pelaksanaan Kurban adalah manifestasi kesediaan dan pengabdian hamba kepada Tuhan yang sarat dengan dimensi kemanusiaan.

Pelaksanaan Kurban adalah manifestasi kesediaan dan pengabdian hamba kepada Tuhan yang sarat dengan dimensi kemanusiaan. Hewan ternak berupa sapi, kambing dan unta, disembelih lalu dagingnya dibagi-bagikan kepada mereka yang miskin papa. Penyembelihan hewan itu menjadi kepedulian dan kesetiakawananan sosial yang berlandaskan ajaran Islam.

Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan.

Apa yang dilakukan Nabi Ibrahim AS kepada anaknya, Nabi Ismail As, adalah peristiwa penting dalam ajaran Islam. Perintah Tuhan agar Ibrahim menyembelih anaknya tersebut, diganti Tuhan dengan hadirnya seekor hewan sembelihan. Ajaran ini kemudian berkembang dengan adanya perintah agar daging sembelihan tersebut dibagikan kepada sesama. Dengan membagikan daging kurban layaknya menularkan rezeki yang dimilikinya kepada orang-orang disekitarnya dan menularkan kebaikan bagi orang-orang di sekitar adalah cerminan dari adanya keshalehan sosial.

Berbagi melahirkan kebahagiaan, baik dari sisi pemberi maupun penerima. Hari Raya Kurban mengajarkan bahwa kesalehan sosial merupakan inti ajaran agama. Kebahagiaan bukan terletak pada banyaknya harta, tingginya jabatan, atau raihan keuntungan materi semata. Kebahagiaan adalah sesuatu yang bersifat maknawi, tidak terlihat mata, tidak dapat dibeli dengan uang.

Dengan menyisihkan sedikit uang yang dimiliki, maka daging kurban yang dibagikan kepada fakir miskin adalah bukti keimanan. Ada kebeningan jiwa, kedamaian hati dan kelapangan dada terhadap materi yang dibagikan tersebut.

Bisa saja, dengan berkurban, maka dia mendapat banyak keberkahan dalam hidupnya sehari-hari. Hatinya dipenuhi kedamaian dan syukur atas apa yang dimiliki. Badannya dan keluarga diberi kesehatan dan keamanan yang memadai.

Islam mengajarkan berbuat kebajikan kepada sesama berimplikasi paralel pada etos dan kesalehan sosial. Dimensi ihsan (berbuat kebajikan tanpa terkotak-kotak dalam sekat suku, ras, bangsa, ideologi dan agama) dalam konstruksi masyarakat Indonesia merupakan pondasi sekaligus tiang yang kokoh mengangkat tinggi derajat dan kemuliaan manusia.

Dengan berkurban, manusia diajarkan untuk menginisiasi sekaligus memobilisasi dirinya menuju pembebasan dan kebebasan. Kebebasan seperti apa? Yakni bebas dari rasa tamak, rakus, tidak peduli manusia dan serakah. Sesungguhnya, inilah problem sosial yang telah menjangkiti manusia pada saat ini. Manusia enggan peduli dengan sesama. Mereka lebih mementingkan diri sendiri. Dengan berkurban, ada kesalehan sosial di setiap daging yang diberikan kepada manusia lain yang membutuhkan. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image