Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Vita Nanda

Elearning Sebagai Inovasi Sumber Belajar di Era Digital

Teknologi | Wednesday, 21 Jun 2023, 12:57 WIB

Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 16 Tahun 2022 mengamanatkan agar pembelajaran di sekolah hendaknya memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kompetensi mereka dalam penggunaan teknologi informasi guna menghadapi era digital. Pandemi yang melanda Indonesia sejak 2020 mengakibatkan proses pembelajaran bergeser dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring sejak Maret 2020 hingga Januari 2022. Kondisi tersebut menuntut siswa untuk aktif dalam mencari sumber belajar guna mendukung pembelajaran daring.

Letak geografis wilayah Kecamatan Juwangi yang berada di wilayah terluar Kabupaten Boyolali mengakibatkan terbatasnya akses internet untuk siswa. Akibatnya, banyak siswa, khususnya siswa SMP Negeri 1 Juwangi tidak dapat secara optimal mengikuti pembelajaran daring. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya sumber-sumber belajar di internet yang kurang kredibel, menyebabkan siswa banyak mengalami misinformasi terkait materi pelajaran, serta kurang dapat memahami materi pelajaran secara optimal.

Revolusi industri 4.0 atau juga yang biasa dikenal dengan istilah “cyber physical system” yang merupakan sebuah fenomena dimana terjadinya kolaborasi antara teknologi siber dengan teknologi otomatisasi membawa banyaknya perubahan di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan di Indonesia. Dalam rangka menghadapi tuntutan masyarakat industri 4.0 dan permasalahan ketertinggalan kompetensi akibat pembelajaran daring di masa pandemi, SMP Negeri 1 Juwangi memunculkan inovasi optimalisasi pemanfaatan website sekolah sebagai inovasi sumber belajar dalam menghadapi pembelajaran di era digital.

Pemanfaatan website sebagai media pembelajaran ini menggunakan paket perangkat lunak Moodle yang dikustomisasi sesuai kebutuhan pembelajaran. Moodle diintegrasikan dengan website sekolah untuk mempermudah akses siswa dan guru. Pemilihan Moodle sebagai perangkat lunak learning management system (LMS) didasari oleh fleksibilitasnya yang dapat diakses menggunakan aplikasi berbasis Android maupun iOS. Selain itu, guru-guru di SMP Negeri 1 Juwangi juga sudah terbiasa menggunakan LMS berbasis Moodle dalam kursus-kursus daring.

Adhitya Chandra Permana, sebagai inovator yang juga merupakan guru IPA di SMP Negeri 1 Juwangi melakukan pengembangan dengan mengadopsi model Borg dan Gall (1983). Inovator melakukan telaah referensi dan sumber untuk kemudian melakukan perencanaan pengembangan elearning. Beberapa konten materi pembelajaran dan soal-soal evaluasi dimuat dalam elarning untuk selanjutnya diujicobakan pada anggota OSIS dan beberapa guru, termasuk kepala sekolah dan wakil kepala sekolah sebagai validator. Umpan balik yang diperoleh digunakan inovator untuk melakukan revisi. Setelah itu, pengembang memberikan pelatihan kepada siswa dan guru dalam pemanfaatan elearning ini. Konten-konten dengan jumlah lebih banyak dan lebih bervariasi disiapkan dengan melibatkan rekan-rekan guru. Elarning yang telah siap kemudian digunakan oleh seluruh guru dan siswa SMP Negeri 1 Juwangi pada pembelajaran daring sepanjang tahun 2021.

Inovasi ini mengintegrasikan elearning pada website sekolah sehingga tersedia media dan sumber belajar yang kredibel dan akuntabel, di mana siswa dapat belajar dari mana saja dan kapan saja guna meningkatkan kompetensi yang sempat tertinggal akibat pandemi. Siswa dapat mengakses materi pelajaran, soal-soal latihan, dan melakukan evaluasi materei-materi pelajaran yang telah dipelajari. Materi pelajaran, soal-soal latihan, dan soal-soal evaluasi bukan hanya berasal dari jenjang/tingkat saat ini siswa berada melainkan juga dari jenjang/tingkat sebelum atau sesudahnya.

Berdasarkan pantauan pada database, terdapat total 605 pengguna, terdiri atas 576 siswa dan 29 guru. Dari jumlah tersebut, terpantau 336 users, atau 56% dari pengguna total masih aktif menggunakan elarning hingga tahun 2023 ini meskipun pembelajaran telah kembali normal. Artinya, elarning ini memberikan dampak positif dan memberikan manfaat bagi pengguna, yakni guru dan siswa SMP Negeri 1 Juwangi.

Siswa yang sebelumnya kesulitan dalam mengikuti pembelajaran, kini telah meningkat lebih baik dalam hal mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas dari guru. Berdasarkan hasil wawancara kepada pengguna, yakni para siswa dan guru yang dipilih secara acak, diketahui bahwa elearning dinilai bermanfaat dalam membantu penguasaan kompetensi. Sejumlah 76% dari narasumber siswa menyatakan bahwa mereka merasa lebih mudah memahami materi pelajaran sehingga mampu mencapai hasil belajar yang lebih baik. Sejumlah 95% narasumber guru menyatakan bahwa elearning ini memudahkan mereka dalam mengajar, terutama pada saat berhalangan hadir di kelas karena tugas kedinasan. Guru-guru juga menyatakan bahwa elearning ini mendorong mereka untuk meningkatkan kapasitas mereka sebagai pendidik, terutama dalam hal penguasaan teknologi informasi.

Pengembangan elarning ini diharapkan dapat ditingkatkan, terutama dalam hal pemanfaatannya sehingga membawa dampak yang lebih besar terhadap peningkatan hasil belajar siswa di era digital. Inovasi ini juga diharapkan dapat menginspirasi berbagai pihak terkait untuk senantiasa meningkatkan kualitas pendidikan, terutama dalam hal peningkatan kompetensi siswa menghadapi era digital.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image