Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ika Putri Aristianti

Ganasnya Pengaruh Gadget (Social Media) pada Anak Dibawah Umur

Eduaksi | Saturday, 10 Jun 2023, 09:45 WIB
sumber : freepik.com

Saat ini kita hidup di era revolusi industri 4.0 yang mana perkembangan teknologi internet sangatlah pesat. Di tengah-tengah perkembangan informasi dan teknologi yang dapat dikatakan ugal-ugalan ini kita harus ekstra memilah informasi-informasi yang masuk. Tak sedikit dari orang dewasa masih kesulitan untuk menyaring informasi yang mereka dapatkan. Lantas bagaimana dengan anak-anak dibawah umur yang sudah terjerat dengan melejitnya teknologi internet ini. Ditinjau dari salah satu penelitian yang dikutip dari mediaindonesia.com sekitar lebih dari 87% anak-anak di Indonesia sudah mengenal media sosial sebelum menginjak usia 13 tahun. Dan sekitar 92% anak-anak dari keluarga berpenghasilan di bawah, mengenal media sosial lebih dini lagi.

Media sosial seperti instagram, youtube, facebook sudah menerapkan batas minimum usia pengguna 13 tahun. Namun pada kenyataannya anak-anak pada usia kurang dari 13 tahun sudah mengenal media sosial, lebih parahnya lagi mereka tanpa didampingi oleh orangtua. Mereka seolah-olah tenggelam ditelan oleh media sosial itu sendiri tanpa mereka tahu risiko buruk apa saja yang mereka dapatkan. Baru-baru ini marak kasus anak-anak Sekolah Dasar tepatnya duduk dibangku kelas 4 yang melakukan tindakan sexualitas bersama temannya, mereka mengaku bahwa penasaran dan ingin mencoba apa yang mereka lihat (sumber : Youtube Macan Idealis). Hal ini sangatlah miris jika dilihat dari umur mereka yang bahkan belum genap berusia 10 tahun namun sudah melakukan hal yang tidak dilakukan oleh anak-anak. Pengaruh buruk dari sosial media lainnya adalah anak-anak tumbuh dewasa sebelum waktunya, hal ini dikarenakan mereka cenderung meniru gaya orang dewasa yang mereka tonton di media sosial misalnya gaya berpakaian dan gaya berbicara. Bahkan mereka tak segan-segan untuk melayangkan komentar-komentar jahat dan ujaran-ujaran pada orang lain tanpa alasan yang jelas. Dimana hal ini bisa saja masuk kedalam cyberbullying.

Banyak orang tua mengeluh karena anaknya cenderung menghabiskan waktunya dengan gadget tanpa mereka sadari bahwa peran orangtua sangatlah penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Ade Dian Komala, M.Psi Psikologi dalam siaran live dengan radio kesehatan, Kamis (20/1/2022) menjelaskan bahwa “orang tua harus bisa menjadi lebih perhatian dan bisa membagi waktu antara bermain sosial media/gadget dengan prioritas yang harus anak lakukan. Seringkali kita melihat anak menjadi tantrum apabila dilarang bermain gadget. Sebagai orang tua, kita diharuskan untuk bisa mengatur waktu dan mempunyai aturan yang jelas berapa lama anak boleh bermain gadget agar anak tidak menjadi tantrum”.

Maka dari itu mari para orang tua mulai perhatikan screentime pada anak-anak anda sekian dan perbanyak interaksi anak dan orang tua untuk membantu perkembangan anak dan mental anak. Batasi penggunaan gadget pada anak dan sebisa mungkin dampingi anak anda saat memainkan gadget terlebih sosial media. Karena pengaruh buruk yang dibawa oleh media sosial yang tidak bisa disaring oleh anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan kepribadian anak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image