Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Harga Barang, Pelabuhan, dan Belitung Timur

Bisnis | Saturday, 25 Dec 2021, 17:22 WIB
Sumber : aroengbinang.com

Fakta menyatakan biaya hidup di kabupaten Belitung Timur tergolong tinggi, bahkan lebih tinggi dari kabupaten Belitung sebagai kabupaten tetangganya. Mungkin bagi orang yang lahir dan dibesarkan di Belitung Timur tidak begitu menyadari hal itu karena sudah terbiasa dengan barang-barang yang serba mahal. Tetapi berbeda dengan orang pendatang atau orang yang pernah tinggal di luar Belitung Timur, mereka dapat dipastikan merasakan perbedaan harga yang sangat besar untuk jenis barang dan merek yang sama antara di tempat asal mereka dengan di Belitung Timur. Penyebabnya hanya satu yaitu biaya angkut. Karena sebelum sampai di Belitung Timur, semua barang itu harus melewati kabupaten Belitung terlebih dahulu. Hal ini dapat terjadi karena Belitung Timur belum ada pelabuhan yang mumpuni untuk menjadi sandaran kapal-kapal dagang yang membawa barang-barang keperluan masyarakat tersebut. Di Belitung Timur sendiri saat ini baru ada pelabuhan ASDP Manggar dan pelabuhan CPO Dendang dan Kelapa Kampit.

Akibat dari harga barang-barang kebutuhan hidup yang serba mahal itu menyebabkan perekonomian di Belitung Timur sulit untuk bangkit. Bagi mereka yang ingin membuka usaha di Belitung Timur tentu akan berpikir panjang sebelum memutuskan membuka usahanya. Pengusaha pasti akan berhitung-hitung dengan biaya angkut yang akan dibebankan pada harga jual barang yang mereka produksi. Tentu akan jauh lebih murah jika mereka membuka usaha di daerah yang biaya angkutnya juga murah.

Kondisi ini sudah berlangsung sejak dulu, dan sampai sekarang masih tetap seperti itu. Perlu ada terobosan besar yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta untuk mengatasi masalah ini. Tidak cukup hanya pemerintah daerah atau pengusaha lokal saja. Karena biaya pembangunan pelabuhan tidaklah murah. Berdasarkan data yang dipaparkan program The Nation MetroTV, untuk membangun atau mengembangkan semua pelabuhan di Indonesia itu butuh investasi sebesar 47 Miliar USD atau setara 695,6 T rupiah. Sedangkan untuk pembuatan satu pelabuhan saja seperti yang direncanakan oleh kabupaten Donggala - Sulawesi Tengah, dibutuhkan paling tidak 470 Miliar. Dana tersebut bersumber dari APBN. Ini adalah satu angka yang sangat mahal. Tetapi walau bagaimanapun juga tetaplah pembangunan pelabuhan ini mesti dilaksanakan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia termasuk warga Belitung Timur.

Analisis pentingnya pelabuhan bagi perekonomian rakyat dapat kita simak dari pendapat para ahlinya. Menurut R. Bintarto (1968), dalam segi kepentingan suatu daerah pelabuhan memiliki arti ekonomis yaitu karena pelabuhan mempunyai fungsi sebagai tempat ekspor impor dan kegiatan ekonomi lainnya yang saling berhubungan sebab akibat. Dengan adanya kegiatan di pelabuhan, maka keuntungan secara ekonomi yang langsung dapat dirasakan adalah terbukanya banyak lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, karena dalam segala bidang kegiatan di pelabuhan tenaga kerja manusia akan sangat dibutuhkan seperti contohnya tenaga kerja sebagai kuli (untuk mengangkat barang-barang), pengatur lalu lintas pelabuhan (terutama pengatur lalu lintas kendaraan yang akan masuk ke kapal), dan petugas kebersihan pelabuhan.

Tinjauan mengenai pengaruh pelabuhan terhadap perkembangan ekonomi suatu negara dijelaskan juga oleh Abdul Haris (2011) infrastruktur berpengaruh penting bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta peningkatan kemakmuran masyarakat sekitar. Dengan adanya pelabuhan maka barang-barang dagang banyak masuk ke sebuah negara, hal ini juga bertujuan untuk memenuhi keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang tersebut. Selain sebagai prasarana transportasi pelabuhan juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata karena juga dapat membawa keuntungan baik bagi negara maupun masyarakat sekitar (Indriyanto, 2005).

Peran pelabuhan terhadap pembangunan ekonomi semakin besar seiring dengan semakin penting-nya pelabuhan dalam aktivitas logistik, khususnya transportasi intermoda atau multimoda (Mandasari dkk, 2017). Selain itu, pelabuhan biasanya juga menjadi tempat bermulanya suatu kota atau peradaban dan tidak sedikit terdapat bangunan cagar budaya dan bangunan kolonial pada wilayah perkotaan (Nurhijrah & Fisu, 2019), khususnya kota pelabuhan. salah satu peran penting dan strategis suatu pelabuhan dalam aktivitasnya sangat besar disumbangkan bagi pertumbuhan industri, ekonomi dan perdagangan serta merupakan bidang usaha yang memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi nasional (Elfrida, 2017).

Bagi mereka yang mengerti letak Belitung Timur secara geografis dapat dipastikan akan mengatakan bahwa Belitung Timur berpotensi menjadi daerah termaju dan terdepan di Indonesia, karena berada di jalur perdagangan internasional. Perairan Belitung Timur merupakan salah satu jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Kapal-kapal dengan ukuran besar sering kali lalu lalang melintasi laut Belitung Timur sebagai jalur utara-selatan dunia. Disamping itu Belitung Timur juga memiliki potensi besar karena berada di lokasi wilayah yang sangat strategis dan memiliki sumber daya alam, kelautan yang berlimpah untuk dikembangkan. Sayangnya potensi yang begitu besar ini belum dimanfaatkan, sehingga sampai sekarang belum ada manfaat yang dapat dirasakan masyarakat meskipun wilayahnya dilewati jalur perdagangan dunia.

Sudah waktunya sekarang ini pemerintah membangun pelabuhan barang dan penumpang untuk Belitung Timur, agar potensi yang ada di Belitung Timur dapat dioptimalkan. Diharapkan dengan adanya pelabuhan, harga-harga barang di Belitung Timur akan jauh lebih murah sehingga ekonomi masyarakat dapat berkembang dan kesejahteraan masyarakat pun pada gilirannya akan meningkat. Perubahan keadaan dari kondisi stagnan ke kondisi dinamis, terbangun dari kondisi lemah menjadi kuat, dari kondisi tidak memiliki semangat menjadi bersemangat dengan kemampuan melakukan atau mampu bertindak dengan menggunakan segala kekuatan, tenaga, akal, ikhtiar dan upaya. Semoga taglineBelitung Timur Bangkit dan Berdaya” betul-betul menjadi kenyataan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image