Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hsynaura

Mengatur Strategi Pembelajaran Sesuai Kampus Merdeka di Kelas Tinggi IPS

Edukasi | Monday, 05 Jun 2023, 13:31 WIB

Sejatinya pembelajaran IPS tentu mempelajari persoalan kehidupan secara sosial, hal ini terkadang membuat kejenuhan mahasiswa muncul dan mulai mengantuk ketika kelas IPS dimulai, terutama pada mahasiswa tingkat tinggi. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Di era globalisasi saat ini kurikulum yang dianut bukanlah lagi kurikulum revisi 2013 ataupun 2018, karena saat ini pemerintah telah membuat program dengan menggunakan kurikulum Merdeka Belajar, Kampus Merdeka. Menggunakan kurikulum ini pemerintah sangat menginginkan keaktifan mahasiswa dalam meraih ilmu, jadi tidak akan ada lagi kasus dimana mahasiswa hanya mendengarkan setiap teori yang disampaikan oleh dosen tanpa adanya aktivitas belajar lainnya.

Seperti yang sudah kita ketahui, IPS merupakan singkatan dari Ilmu Pendidikan Sosial. Didalam pendidikan IPS kali ini mahasiswa diajak dan dituntut untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar mulai dari lingkungan terdekat terlebih dahulu yaitu lingkungan rumah, sekolah, hingga masyarakat luas dengan tetap berpegang pada nilai-nilai sosial yang berbudaya dan berbudi pekerti luhur. Sapriya (2017) menjelaskan bahwa adanya perbedaan defenisi Pendidikan IPS di Indonesia berimplikasi bahwa Pendidikan IPS dapat dibedakan atas dua, yang PIPS sebagai mata pelajaran dan PIPS sebagai kajian akademik. Oleh karena itu, PIPS sebagai mata pelajaran dan PIPS sebagai kajian akademik merupakan dua komponen pendidikan IPS di Indonesia. Ketika disiplin ilmu sosial dan disiplin lain yang terkait dipilih dan diintegrasikan untuk tujuan pendidikan, mereka dikemas secara psikologis, ilmiah, pedagogis, dan sosiokultural.

Menciptakan sebuah pembelajaran yang menyenangkan tentu membutuhkan sebuah strategi yang baik, salah satunya dengan merencanakan sebuah strategi sesuai dengan kurikulum kampus merdeka. Program atau proyek sosial, melakukan kegiatan penelitian atau riset merupakan strategi pembelajaran yang dapat membentuk kepribadian mahasiswa serta memperoleh ilmu dengan lebih mengembangkan diri sendiri dengan aktif melakukan berbagai kegiatan penelitian. Saya rasa kegiatan tersebut bisa menjadi sebuah batu loncatan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih seru dan mengasyikkan sehingga mahasiswa tidak akan mengalami kebosanan seperti hanya mendengarkan penyampaian materi oleh dosen. Tujuan dari adanya proyek sosial dan riset ini sebenarnya untuk menciptakan mahasiswa yang mampu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Selain itu, adapula skenario pembelajaran yang berbasis pada active learning, dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode MIKIR yang dikembangkan oleh Tanoto Foundation. Situasi belajar aktif digunakan dalam pembelajaran IPS. Pendekatan MIKIR diciptakan dengan tujuan mendorong mahasiswa (subjek studi) untuk kreatif, berkomunikasi dan bekerja dalam tim, serta kritis dalam pembelajaran.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image