Stevia, Pemanis Pengganti Gula dari Tanaman Stevia Rebaudiana
Eduaksi | 2023-06-02 08:37:52Gula merupakan bahan makanan tambahan yang terbuat dari tebu. Disebut sebagai bahan makanan tambahan karena digunakan sebagai pemberirasa manis pada makanan dan minuman. Walaupun hanya bahan makanan tambahan, konsumsi gula dilakukan hampir setiap hari, sehingga dapat dikatakan kebutuhan manusia akan gula sangat tinggi. Selain sebagai pemberi rasa manis,gula juga dapat memberikan energi pada konsumennya. Namun, konsumsi gula yang berlebih seringkali menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes mellitus. Untuk mengatasi masalah kesehatan ini, namun tetap dapat memenuhi kebutuhan akan rasa manis, maka diperlukan alternatif pemanis pengganti gula. Alternatif pemanis pengganti gulayang diharapkan adalah pemanis yang rendah kalori sehingga aman dikonsumsi dalam jangka panjang oleh para penderita penyakit diabetes maupun penderita penyakit lainnya. Saatini, telah banyak digunakan pemanis pengganti gula yang disintesis secara kimia,diantaranya aspartam, siklamat, sakarin, dan sukralosa. Selain pemanis kimia, alternatif pengganti gula dapat diperoleh secara alami, contohnya stevia yang diekstraksi dari tanaman Stevia rebaudiana.
Daun stevia mengandung : apigenin, austroinulin, avicularin, beta-sitosterol, caffeic acid, kampesterol, kariofilen, sentaureidin, asam klorogenik, klorofil, kosmosiin, sinarosid, daukosterol, glikosida diterpene, dulkosid A-B, funikulin, formic acid, gibberellic acid, giberelin, indol-3-asetonitril, isokuersitrin, isosteviol, jihanol, kaempferol, kaurene, lupeol, luteolin, polistakosid, kuersetin, kuersitrin, rebaudiosid AF, skopoletin, sterebin A-H, steviol, steviolbiosid, steviolmonosida, steviosid, steviosid a-3, stigmasterol, umbelliferon, dan santofil . Kandungan utamadaun stevia adalah derivat steviol terutama steviosid (4-15%),rebausid A (2- 4%) dan C (1-2%) serta dulkosida A (0,4-0,7%).
Stevia yang ditanam di Indonesia berasal dari Jepang, Korea dan Cina. Bahan tanaman tersebut berasal dari biji sehingga pertumbuhan tanaman stevia di lapangan sangat beragam. Kualitas daun stevia dipengaruhi banyak faktor lingkungan seperti jenis tanah, irigasi, penyinaran dan sirkulasi udara. Selain itu juga dipengaruhi oleh gangguan bakteri dan jamur. Kualitas pemanis stevia didasarkan atas aroma, rasa, penampilan dan tingkat kemanisannya. Tidak seperti pemanis lainnya, stevia tidak memberikan rasa pahit pada akhirnya. Rahasia kemanisan stevia terletak pada molekul kompleksnya yang disebut steviosid yang merupakan glikosida tersusun dariglukosa, sophorose dan steviol.
Dalam penggunaannya, stevia dapat dikonsumsi secara langsung atau diolah terlebih dahulu menjadi bentuk serbuk. Daun stevia dapat langsung digunakan sebagai pemanis dengan cara dikeringkan. Proses pengeringan tidak memerlukan panas yang tinggi, cukup dengan mengeringkannya dibawah sinar matahari selama kurang lebih 12 jam, karena jika lebih dari 12 jam akan menurunkan kadarstevioside nya. Metode lain yaitu dengan menggunakan microwave selama 2 menit, kemudian diserbukkan. Serbuk ini dapat langsung dikonsumsi dalam bentuk cair, yakni dengan merendamnya selama 24 jam kemudian disimpan di dalamkulkas. Perbandingan air dengan stevia sekitar 1:4. Konsumen perlu memperhatikan untuk tidak menggunakan stevia secara langsung apabila daun terpapar oleh pestisida atau bahan kimia lain yang berbahaya bagi kesehatan.
Stevia memiliki beberapa keunggulan antara lain tingkat kemanisannya yang mencapai 300 kali kemanisan sukrosa(0,4% larutan) serta tingkat kalorinya yang rendah sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan obesitas. Selain itu, stevia juga bersifat non-karsinogenik. Zat pemanis dalam stevia yaitu stevioside dan rebaudioside tidak dapat difermentasikan oleh bakteri di dalam mulut menjadi asam sehingga tidak dapat menyebabkan gigi berlubang. Oleh karena itu, stevia tidak menyebabkan gangguan pada gigi. Selain itu, stevia memiliki potensi untuk meningkatkan kadar insulin dalam darah, walaupun jumlah peningkatannya relative kecil. Selain pemanfaatnnya sebagai pemanis pengganti gula, beberapa penelitian telah melaporkan potensi ekstrak Stevia rebaudiana sebagai obat anti kanker.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.