Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yum Roni Askosendra

Harga Waktu Bagi Kehidupan Muslim

Agama | Friday, 02 Jun 2023, 08:18 WIB
Ilustrasi (upskill)

Modal seorang muslim di dunia ini adalah waktu yang merupakan materi kehidupan. Waktu lebih berharga dan lebih mahal daripada harta. Ketika seseorang yang punya harta melimpah di dunia ini menghadapi sakaratul maut, ia tidak bisa menggadaikan seluruh hartanya agar ajalnya diundur.

Setiap muslim mesti menyadari, waktu sangat berharga baginya, baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Dikarenakan pentingnya waktu, Allah Ta’ala bersumpah atas nama waktu dalam banyak ayat Al-Qur`an. Di antaranya adalah firman Allah Ta’ala,

“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al-’Ashr: 1-3)

Allah Ta’ala bersumpah atas nama masa, yaitu hitungan zaman yang mana kaum mukminin mendapatkan keuntungan dan amal shalih, sedangkan orang-orang yang berpaling dari kebenaran akan mendapatkan kesengsaraan dan penyesalan.

Allah Ta’ala berfirman,

Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur. (QS. Al-Furqan: 6.2).

Dalam hadits juga dinyatakan urgensi waktu bagi seorang muslim. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Tidak bergerak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat, sampai ia ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya untuk apa ia gunakan, tentang ilmunya apa yang telah ia perbuat dengannya, tentang masa mudanya untuk apa ia habiskan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan, dan tentang tubuhnya untuk apa ia gunakan. (HR. At-Tirmidzi).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada dua nikmat yang dilalaikan oleh kebanyakan orang; kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari).

Pada masa sekarang, kita melihat banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk kesenangan dunia belaka. Mereka lupa akan ada hari Kiamat, waktu ketika amalan manusia diperiksa, ditimbang, lalu diputuskan untuk masuk surga atau neraka.

Allah Ta’ala telah menciptakan kita untuk sesuatu yang agung. Hal ini dijelaskan dalam firman-Nya Ta’ala,

Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (QS. Al-Mu`minun :115).

Firman Allah Ta’ala, Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.(QS. Adz-Dzariyat: 56).

Imam An-Nawawi mengatakan, “Ini adalah penegasan, bahwa manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Maka, sudah sepantasnya mereka memperhatikan tujuan penciptaan mereka dan berpaling dari kenikmatan dunia dengan mengedepankan sikap zuhud. Sebab, dunia adalah negeri tempat beramal bukan negeri tempat tinggal. Dunia adalah tempat singgah sementara bukan rumah tempat bernaung yang permanen.”

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Pergunakanlah yang lima sebelum datang yang lima: masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, waktu luangmu sebelum waktu sempitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Al-Hakim).

Waktu yang ada di dunia ini merupakan musim menanam amal saleh bagi seorang muslim, dan ia akan memanennya nanti di akhirat. Oleh karena itu, tidak layak bagi seorang muslim menyia-nyiakan waktunya dan membiarkannya berlalu tanpa manfaat di dalamnya.

Orang yang tidak mengetahui harga waktu, akan sadar ketika ia berlalu. Dalam hal ini, Al-Qur`an mengingatkan dua momentum yang akan dilalui manusia, yang mana penyesalan akan dirasakan orang yang menyia-nyiakan waktu.

Momentum pertama, sakaratul maut ketika seseorang meninggalkan dunia menuju akhirat. Ia berangan-angan agar mendapatkan penangguhan waktu, sehingga bisa beramal lebih banyak.

Momentum kedua, hari akhirat ketika manusia mendapatkan balasan atas amalannya di dunia. Penduduk surga akan memasuki surga dan penduduk neraka akan memasuki neraka. Pada saat itu, penduduk neraka berangan-angan, sekiranya bisa kembali lagi ke dunia untuk melakukan amal salih sebagai bekal untuk masuk surga.

Mengisi waktu sebaik-baiknya

Hal yang paling baik dan utama terkait waktu adalah menggunakannya untuk ketaatan kepada Allah Ta’ala.

Hasan Al-Basri mengatakan, “Salah satu tanda Allah berpaling dari seorang hamba adalah Dia jadikan kesibukannya untuk sesuatu yang tidak bermanfaat, sebagai balasan dari Allah Ta’ala atas kelalaian yang ia perbuat itu.”

Fudhail bin Iyadh bertanya kepada seseorang, “Berapa umurmu?”

“Enam puluh tahun.” jawabnya.

Fudhail berkata, “Semenjak enam puluh tahun yang silam kamu berjalan menuju Tuhanmu dan hampir saja kamu akan segera tiba di tempat tujuanmu.”

Orang itu berkata, “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya kami kembali)”

Fudhail berkata, “Berbuat baiklah pada sisa umurmu, niscaya akan diampuni dosa-dosamu yang telah berlalu. Jika kamu berbuat buruk pada sisa usiamu, kamu akan mendapatkan dua balasan, yaitu keburukan yang kamu lakukan pada masa lalu dan keburukan pada sisa umurmu.”

Muslim sejati tidak akan menyia-nyiakan waktunya walaupun semenit. Karena waktu yang berlalu tidak akan kembali lagi dan ia sudah menjadi masa lalu. Oleh sebab itu, muslim sejati akan mengisi waktunya dengan hal-hal yang mudah seperti zikir, membaca Al-Qur`an, shalawat untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan lan-lain.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image