Marketplace untuk Guru adalah Langkah Maju yang Disruptif
Info Terkini | 2023-05-31 19:42:30Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim akan menerapkan terobosan baru mulai 2024. Terobosan baru ini mengenai rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) melalui sistem marketplace
Pendidikan adalah sumber dari segala sumber kemajuan suatu bangsa, karena dengan melalui pendidikan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa tersebut dapat ditingkatkan. Sumber daya manusia merupakan aset utama dalam membangun suatu bangsa, tidak terkecuali bagi bangsa Indonesia
Pendidikan merupakan salah satu sektor yang penting dalam pembangunan suatu negara. Namun, sering kali kita melihat bahwa sektor ini menghadapi tantangan dan masalah yang kompleks. Dalam beberapa tahun terakhir, menteri pendidikan Nadiem Makarim, telah mencetuskan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk mengatasi tantangan tersebut. Salah satu langkah yang kontroversial namun inovatif yang diambil oleh Nadiem Makarim adalah pembuatan marketplace untuk guru.
Marketplace guru merupakan salah satu rencana yang dibuat oleh Menteri Nadiem Makarim, karena masih ada kendala dalam perekrutan tenaga pendidik atau pengajar. Itu sebabnya Menteri Nadiem membuat marketplace guru. Menurutnya proses rekrutmen guru juga dilakukan secara terpusat,sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan sekolah.
“perekrutan ini dilakukan secara terpusat karena adanya kekhawatiran jumlah dan kompetensi guru itu tidak sesuai kebutuhan dan sebenarnya kalau kita sudah punya data dari setiap sekolah, seharusnya yang mengerti kebutuhan rekrutmen itu kembali pada sekolah” ujar Nadiem.
Pada dasarnya, marketplace untuk guru adalah platform digital yang menghubungkan guru dengan siswa atau orang tua murid yang membutuhkan layanan pengajaran tambahan. Ide ini mirip dengan marketplace untuk produk atau jasa lainnya, di mana para pengguna dapat mencari, membandingkan, dan memilih guru yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Konsep ini dapat memberikan akses lebih luas bagi siswa dan orang tua untuk mendapatkan bantuan pendidikan yang berkualitas.
Tujuan utama dalam pembuatan marketplace guru pada saat ini adalah untuk mengatasi persoalaan munculnya guru honorer dan juga menyelesaikan permasalahn terkait perekrutan guru baru, dan agar perekrutan proses perekrutan guru baru lebih fleksibel.
Para calon guru dapat memilih dimana lokasi mereka akan akan mengajar tanpa harus menunggu proses perekrutan dari pusat , dan proses pendaftaran yang juga dibilang sangat mudah dapat dilakukan dengan cara realtime atau dengan menyesuaikan kebutuhan calon guru dari masing masing sekolah yang sudah dilaporkan ke pusat. Dan nantinya, Pemerintah pusat akan menerima data untuk menyesuaikan formasi yang diperlukan dilapangan.
Salah satu manfaat dari marketplace untuk guru adalah adanya fleksibilitas dalam memilih guru yang tepat. Dalam sistem pendidikan konvensional, siswa sering kali terbatas pada pilihan guru yang tersedia di sekolah mereka. Dengan marketplace untuk guru, siswa dapat mencari guru dengan spesialisasi tertentu atau metode pengajaran yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka.
Selain itu, marketplace untuk guru juga dapat membantu mengatasi masalah kualitas pengajaran. Dalam sistem pendidikan yang besar, sulit untuk memastikan bahwa setiap guru memiliki kualitas pengajaran yang sama. Dengan adanya marketplace, guru yang bergabung harus melewati proses seleksi yang ketat sehingga hanya guru yang berkualitas yang dapat berpartisipasi. Hal ini akan memberikan jaminan bagi siswa dan orang tua bahwa mereka mendapatkan pengajaran yang berkualitas.
Tentu saja, ada juga beberapa kritik terhadap konsep marketplace untuk guru ini. Beberapa orang berpendapat bahwa ini dapat memperkuat komersialisasi pendidikan dan mempengaruhi profesionalisme guru. Namun, sebagai langkah inovatif, langkah ini harus dinilai berdasarkan dampaknya secara keseluruhan. Jika marketplace untuk guru ini dapat memberikan akses yang lebih luas, meningkatkan kualitas pengajaran, dan membantu siswa meraih potensi mereka, maka ini adalah langkah maju yang perlu didukung.
Transformasi pendidikan memerlukan pemikiran baru dan langkah-langkah yang disruptif. Nadiem Makarim dengan keputusannya untuk membuat marketplace untuk guru telah menunjukkan komitmen dan visi yang kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Langkah ini dapat menjadi titik balik dalam pembangunan sektor pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas.
Tentu saja, implementasi marketplace untuk guru tidak akan mudah. Diperlukan dukungan pemerintah, kolaborasi dengan berbagai pihak, dan pemantauan yang cermat untuk memastikan keberhasilannya. Namun, dengan semangat inovasi dan komitmen yang tepat, kita dapat mewujudkan potensi besar yang dimiliki oleh marketplace untuk guru dalam mengubah pendidikan di Indonesia.
Dalam kesimpulannya, pembuatan marketplace untuk guru oleh Nadiem Makarim adalah langkah maju yang disruptif dalam transformasi pendidikan di Indonesia. Ini dapat memberikan akses yang lebih luas bagi siswa dan orang tua, meningkatkan kualitas pengajaran, dan membantu siswa meraih potensi mereka. Kritik dan tantangan pasti ada, namun dengan komitmen dan kerja sama yang tepat, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas di masa depan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.