Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zidan Robial Hasan

Dakwah Bil Anime: Sebuah Terobosan Dakwah Islam di Era Globalisasi

Agama | Wednesday, 31 May 2023, 14:26 WIB

Kita telah mengetahui bersama bahwa di era globalisasi banyak sekali informasi-inforg masi yang bisa kita akses di media sosial yang notabene menjadi wadah untuk saling berbagi informasi yang tak terbatas ruang dan waktu. Salah satunya adalah masuknya informasi-informasi terkait kebudayaan dari negeri Sakura yaitu negara jepang dikalangan para remaja di negara Indonesia yaitu salah satunya yaitu menjalarnya animasi-animasi dari jepang yang sering disebut anime.

dok.bing.com

Pasti salah satu dari kita pasti sering mendengar dan menonton luffy yaitu tokoh utama dari anime one piece yang bercita-cita sebagai raja bajak laut dengan kata-kata “aku akan menjadi raja bajak laut”. Dan juga salah satu tokoh utama dari anime Naruto shipudden yaitu Naruto Uzumaki yang bercita-cita menjadi hokage dengan jurus yang terkenal “kagebunshin no jutsu” dan “rasengan” yang pasti menjadi tontonan yang sangat legend dan menjadi nostalgia bagi remaja-remaja pada tahun 2000-an keatas. terus apa sih anime itu sendiri?.

Menurut (ihsan, 2016) menyatakan bahwa anime adalah anime khas jepang, yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, ditujukan pada berbagai penonton. Jadi anime adalah animasi yang dibuat oleh negara jepang dengan berbagai genre yang bisa disesuaikan oleh genre yang disukai oleh para penonton di segala usia, baik anak-anak hingga orang tua juga menonton anime.

Hubungan antara anime dan dakwah adalah yaitu sebagai sarana media untuk mengenalkan tentang agama islam sebagai agama yang cinta damai dari sangat toleransi untuk melawan paradigma-paradigma oleh orang-orang non muslim yang mengatakan bahwa agama islam adalah agama teroris atau agama yang sering melakukan aksi terorisme dimana itu merupakan propaganda-propaganda yang bisa menyudutkan agama islam sebagai agama yang sangat tidak intoleran terhadap agama-agama yang lainnya.

Salah satu contoh dari anime sebagai media dakwah agama islam adalah salah satu project antara perusahaan media arab yaitu manga production dan Toei Animation yang merupakan produser anime-anime terkemuka dari negara jepang dengan judul The journey ( Taiko : Arabia Hanto de no Kiseki to Tatakai no Monogatari). Yaitu anime yang berdurasi 1 jam 50 menit dengan latar sejarah jazirah arab dengan tokoh utama seorang pria pembuat tembikar.

Film yang dikemas dengan memadukan goresan kartun manga Jepang dan cerita Arab ini mengisahkan tentang perjuangan seorang pria bernama Aws beserta penduduk Mekah yang berusaha melindungi Ka’bah dari serangan pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah. The Journey tidak hanya berfokus pada cerita bagaimana penduduk Mekah melawan pasukan gajah. Namun, kisah-kisah Islam dari mukjizat para Nabi Allah juga diselipkan. Saat mereka merasa takut dan gelisah menghadapi musuh, para tokoh film ini selalu mengingat kisah-kisah pendahulu mereka. Seperti kisah dari mukjizat Nabi Nuh, kisah Rahel dengan mukjizat Nabi Musa yang membelah lautan, dan lainnya.

Kisah-kisah mukjizat itulah yang membuat mereka kembali bersemangat dan percaya bahwa Allah akan membantu mereka untuk mengalahkan pasukan gajah. Dalam peperangan duel yang dilakukan perwakilan dari keduanya dimenangkan oleh pasukan penduduk Mekah. Namun, Abrahah yang licik tidak mau mengakui kekalahannya. Film Anime The Journey : Bukti Nyata Kebesaran Allah

Film anime yang berjudul The Journey (Journey: Taiko Arabia Hantо̄ de no Kiseki to Tatakai no Monogatari) merupakan hasil kolaborasi antara perusahaan media Arab Manga Productions dan Toei Animation. Film yang berdurasi 1 jam 50 menit ini menggunakan cerita berlatar sejarah Jazirah Arab dengan tokoh utama seorang pria pembuat tembikar.

Dilansir dari laman AnimeNewsNetwork, Manga Productions merupakan anak perusahaan dari Prince Mohammed bin Salman Foundation atau dikenal juga sebagai MiSK. Perusahaan tersebut juga diberi nama oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman dari Arab Saudi. Film ini disutradarai oleh Shizuno Kobun dan pembuatan filmnya membutuhkan waktu dua setengah tahun.

Film yang dikemas dengan memadukan goresan kartun manga Jepang dan cerita Arab ini mengisahkan tentang perjuangan seorang pria bernama Aws beserta penduduk Mekah yang berusaha melindungi Ka’bah dari serangan pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah.

The Jouney tidak hanya berfokus pada cerita bagaimana penduduk Mekah melawan pasukan gajah. Namun, kisah-kisah Islam dari mukjizat para Nabi Allah juga diselipkan. Saat mereka merasa takut dan gelisah menghadapi musuh, para tokoh film ini selalu mengingat kisah-kisah pendahulu mereka. Seperti kisah dari mukjizat Nabi Nuh, kisah Rahel dengan mukjizat Nabi Musa yang membelah lautan, dan lainnya.

Kisah-kisah mukjizat itulah yang membuat mereka kembali bersemangat dan percaya bahwa Allah akan membantu mereka untuk mengalahkan pasukan gajah. Dalam peperangan duel yang dilakukan perwakilan dari keduanya dimenangkan oleh pasukan penduduk Mekah. Namun, Abrahah yang licik tidak mau mengakui kekalahannya. Perang kemudian dilanjutkan, Aws dan temannya yang bernama Zurara berhasil membunuh salah satu gajah milik Abrahah. Hal itu membuat Abrahah semakin kesal dan akhirnya ia memutuskan untuk turun langsung melawan Aws menggunakan gajah terbesarnya. Serangan dari Abrahah ternyata berhasil membuat Aws terluka. Para pejuang Mekah yang masih hidup akan mereka eksekusi menggunakan gajah-gajah yang Abrahah miliki. Abrahah memberi pilihan kepada Aws, jika ia mengaku kalah maka nyawanya akan selamat. Masih dengan pendirian kuatnya, Aws sama sekali tidak mau mengatakan bahwa pejuang Mekah kalah. Ia malah terus memberi peringatan kepada Abrahah. Kemudian Abrahah semakin marah dan mengutus gajah terbesarnya yang ia beri nama Mahmud untuk mengeksekusi Aws. Mahmud mulai mengangkat kaki besarnya untuk menginjak Aws, tetapi secara tiba-tiba gajah itu mundur. Bahkan gajah-gajah lainnya pun tiba-tiba menentang perintah pasukan Abrahah dan membatalkan eksekusi. Kemudian gajah-gajah itu tunduk dan mulai berlutut menghadap arah yang sama. Ternyata mereka menunduk ke arah Mekah.

Dari arah sana muncul banyak sekali burung dengan membawa batu yang kemudian dilemparkan ke pasukan gajah tersebut hingga mereka lenyap. Pada saat itu Abrahah belum mati, ia terus mengejar Aws dan ingin membunuhnya. Ia merasa hebat karena mukjizat Allah pun tidak bisa mengenainya. Padahal hanya butuh waktu sebentar dia mati karena ditimpa batu besar.

Burung-burung itu adalah utusan Allah yang sengaja diturunkan untuk membantu pejuang Mekah. Akhirnya penduduk Mekah menang atas kehendak Allah subhanahu wa ta’ala. (Sumber : Decode magazine : Film anime The Journey bukti nyata kebesaran Allah SWT).

Dari sumber informasi diatas yang dikutip dari salah satu media yaitu Decode Magazine terlihat jelas bahwa ini merupakan awal yang baru bagi umat islam menyiarkan dakwah nya dengan merambah ke media animasi seperti anime diatas. Kelebihan dari diangkatnya anime The Journey ini adalah orang-orang awam tentang sejarah-sejarah agama islam bisa melihat dan mendapatkan informasi tentang sejarah agama islam yang dikemas secara lugas dan ringkas dengan kisah-kisah yang diceritakan oleh aws Ketika mendapatkan musibah, dan merefleksikan cerita tersebut sebagai solusi akan musibah yang diterima oleh aws. Akan tetapi kelemahan dari anime The Journey ini adalah cerita yang diangkat ini adalah cerita yang dikarang oleh pengarangnya yang mengangkat kisah ini dengan tanpa memasukkan salah satu unsur penting dari dakwah yaitu tidak dimasukkannya agama islam sebagai agama yang diangkat ceritanya oleh pengarang dengan alas an tidak memihak kepada agama manapun.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image