Membeli Asuransi Kesehatan Untuk Keluarga di Luar Negeri
Gaya Hidup | 2021-12-25 07:17:52Saya adalah mahasiswa doktoral penerima beasiswa Stipendium Hungaricum tahun 2021 dari Pemerintah Hongaria. Bidang studi yang saya ambil adalah hukum ekonomi pada Fakultas Hukum, Universitas Miskolc di kota Miskolc yang berjarak kurang lebih dua jam dari Budapest, ibukota Hongaria. Dalam tulisan ini, saya ingin bercerita tentang pengalaman membeli asuransi kesehatan untuk memenuhi syarat pengajuan visa reunifikasi keluarga dan memberikan jaminan kesehatan bagi keluarga selama bermukim di Hongaria.
Bagi mahasiswa, beasiswa telah membiayai asuransi kesehatan selama masa studi. Bahkan Stipendium Hungaricum awardee diberikan fasilitas asuransi ganda, yaitu social security coverage/public health insurance (TAJ) yang agak mirip dengan SKN/BPJS di Indonesia dan private insurance dari perusahaan asuransi swasta (UNION health insurance). Menurut pandangan saya, pemberian dua asuransi kesehatan ini memberikan kenyamanan karena jika biaya layanan kesehatan tidak dapat ditanggung oleh TAJ, mahasiswa dapat gunakan layanan asuransi pribadi. Perlu diketahui, biaya berobat dan layanan kesehatan mahal harganya sehingga jaminan asuransi sangat dibutuhkan.
Namun, bagi keluarga mahasiswa (pasangan dan anak) yang ikut menemani selama masa studi tidak diberikan fasilitas asuransi kesehatan sehingga wajib membeli dengan biaya pribadi. Sebelum mendaftar beasiswa ini, saya sudah membaca ketentuan terkait tanggung jawab biaya keluarga yang ikut menemani. Oleh sebab itu, saya sudah menyiapkan alokasi biaya asuransi kesehatan sebagai salah satu anggaran utama. Beberapa mahasiswa kurang teliti terkait komponen biaya yang ditanggung oleh beasiswa sehingga terjadi kasus kekecewaan bahkan penyesalan setelah dinyatakan lulus sebagai awardee.
Banyak perusahaan asuransi yang ada di Hongaria, antara lain Generali, Allianz, UNIQA, UNION, Aegon, AXA dan AIG. Semuanya adalah perusahaan asuransi terbaik yang memiliki karakteristik berbeda sesuai dengan preferensi konsumen. Saya tidak berani menyatakan mana yang lebih unggul atau lebih baik diantara banyak perusahaan asuransi yang beroperasi di Hongaria. Semua perusahaan yang saya sebutkan memiliki kantor di Budapest, tetapi tidak semuanya tersedia di Miskolc, tempat tinggal saya saat ini. Ketersediaan kantor perwakilan asuransi pun dapat berbeda di kota-kota lain seperti Debrecen, Szeged, Pecs dan lainnya.
Berdasarkan pertimbangan ketersediaan kantor perwakilan di kota Miskolc dan testimoni dari mahasiswa internasional dan mentor Hongaria, saya memilih asuransi kesehatan Generali yang memiliki kantor layanan konsumen di pusat kota Miskolc yang berjarak tiga kilometer dari kampus. Ada asuransi yang harganya lebih murah tetapi kantor layanannya hanya tersedia di Budapest atau tersedia di Miskolc tetapi tidak direkomendasikan oleh kawan-kawan.
Ada dua cara untuk membeli Generali private care health insurance, yakni mendatangi kantor layanan di jam kerja lalu staf akan memberikan nomor handphone sales yang dapat berbahasa Inggris atau mencari informasi sales di Facebook lalu berkomunikasi melalui aplikasi Messenger. Sebagai catatan penting, tidak semua sales dapat berbahasa Inggris. Meskipun solusinya mahasiswa dapat didampingi mentor Hongaria sebagai penerjemah komunikasi.
Setelah menghubungi sales, saya membuat janji pertemuan pada hari Selasa, 21 Desember 2021 jam 11 siang di kantor layanan Generali. Sales yang saya temui mampu berbahasa Inggris meskipun sedikit. Namun saya tidak perlu khawatir karena lembar permohonan asuransi setebal 20 halaman berbahasa Inggris. Sebelumnya pun saya sudah mengunduh dan membaca ketentuan asuransi kesehatan dalam Bahasa Inggris di website resmi Generali. Sesekali sales membuka Google terjemahan ketika dia sedang menjelaskan beberapa hal tetapi kekurangan kosakata bahasa Inggris. Dalam waktu tiga jam, saya dapat menyelesaikan pengisian insurance application form di ruang layanan konsumen di lantai tiga yang nyaman.
Skema asuransi Kesehatan Generali terdiri atas start, plus, complex dan exclusive dengan manfaat dan harga yang berbeda. Saya memilih paket start yang paling ringan dengan jangka waktu satu tahun untuk istri dan satu anak. Generali memberikan pilihan apakah konsumen mau membeli paket bulan, tiga bulan, setengah tahun dan satu tahun. Bahkan sales menawarkan apakah saya hanya ingin mendaftar polis tanpa membayar terlebih dahulu sebagai syarat pengajuan visa keluarga atau membeli langsung. Saya memilih langsung membeli asuransi untuk satu tahun sebagai upaya perlindungan kesehatan keluarga di tahun pertama di Hongaria.
Ada perbedaan harga antara pemegang polis yang memiliki social security coverage/TAJ dan yang tidak. Bagi konsumen yang tidak memiliki fasilitas TAJ dikenakan biaya tambahan sebesar sepuluh persen dari total harga. Istri dan anak saya tidak memiliki TAJ sehingga berlaku ketentuan 10% dimaksud. Istri dikenakan biaya tahunan sebesar 83.134 Forint, sedangkan anak sebesar 79.570 Forint sehingga total keduanya 162.704 Forint. Saya membeli paket setahun sehingga mendapatkan diskon sebesar 5% sehingga total biaya menjadi 146.841 Forint atau 6.461.004 Rupiah (dengan kurs 1 Forint = 44 Rupiah). Jika jumlah tersebut dibagi menjadi dua belas, maka menjadi 538.417 Rupiah/bulan untuk dua orang. Apakah harga ini mahal atau murah? Jawabannya tergantung sudut pandang dan kondisi keuangan tiap orang.
Demikian sekelumit kisah tentang pembelian asuransi kesehatan bagi keluarga di luar negeri. Pengalaman saya dapat berbeda dengan mahasiswa lainnya, baik di Hongaria maupun negara Eropa lainnya. Prinsipnya mahasiswa internasional berkeluarga memiliki tantangan unik karena tidak hanya memikirkan dan mempertimbangkan kebutuhan dirinya sendiri tetapi juga keluarga yang mendampingi selama masa studi.
Hidayatulloh, mahasiswa PhD University of Miskolc dan pengajar Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.