Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nabila Annuria

Pengaruh dan Peran (Calon) Ibu Negara

Politik | Tuesday, 30 May 2023, 14:03 WIB
Ibu Negara RI dalam beberapa periode pemerintahan ( gambar istimewa )

Meskipun lembaga survei tidak pernah mengukur pengaruh elektabilitas dari para istri capres dan cawapres yang akan mengikuti kontestasi Pemilu 2024, tetapi publik utamanya kaum wanita menaruh perhatian yang cukup besar kepada para calon ibu negara. Kaum perempuan yang sangat menentukan kemenangan dalam pemilu, diam-diam menaruh perhatian dan keingintahuan para istri Capres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, hingga Prabowo Subianto.

Signifikansi peran calon Ibu Negara maupun calon istri Wakil Presiden cukup berpengaruh terhadap elektabilitas dan perolehan suara dalam pemilu. Persepsi perempuan di negeri ini sangat unik dan sulit dideteksi dengan metode survei dalam bentuk apapun. Karena hal itu menyangkut nurani seorang wanita yang sangat pribadi.

Selama ini publik utamanya kaum wanita sangat mengapresiasi gaya dan penampilan Ibu Negara Iriana Joko Widodo sejak kampanye pemilu periode kekuasaan suaminya yang pertama. Pada periode kedua kekuasaan suaminya, gaya dan penampilan Ibu Iriana semakin artikulatif.

Kecenderungan Presiden Jokowi dan Ibu Negara yang memilih gaya sederhana, nyaman dan sesuai dengan kepribadian masing-masing telah menggeser gaya dan dandanan berlebihan para pejabat dan keluarganya belakangan ini. Ibu Negara Iriana lebih menonjolkan kepribadiannya, sedangkan busana sekedar penunjang. Busana Ibu Negara kali ini yang sederhana tetapi tetap memesona karena berlandaskan tradisi Jawa ngadi saliro dan ngadi busana. Penampilan Ibu Negara dalam berbusana dan berhias sangat kontradiktif dengan para wanita anggota DPR dan DPD yang tampak saltum dan berlebihan di mata rakyat.

Peran Ibu Negara sangat menentukan tugas Presiden RI. Fungsi Ibu Negara bersifat multitasking karena harus mendampingi tugas-tugas kepala negara, ikut mengurus rumah tangga kepresidenan dan sekaligus menjadi ikon dinamika kewanitaan di negaranya. Apalagi, di negeri ini semakin banyak kaum wanita yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Juga semakin banyak wanita yang menjadi eksekutif di berbagai perusahaan dan proses bisnis. Itulah mengapa McKinsey, konsultan bisnis terkemuka dunia dalam laporannya yang berjudul “How Helping Women Helps Business” secara garis besar menyatakan bahwa wanita telah berperan meningkatkan 1,6 % Produk Domestik Bruto suatu negara.

Sikap Ibu Negara Iriana sejak hari pertama memasuki Istana Merdeka telah mendobrak tradisi lama dan langsung menjadikan istana terbuka bagi rakyat luas dengan tidak mengurangi simbol-simbol kenegaraan. Sikap ibu negara itu terlihat saat menghadapi ribuan warga yang sedang mengerumuni gerbang Istana Merdeka setelah pelantikan Presiden RI ketujuh. Banyaknya warga yang berkumpul membuat Paspampres kewalahan. Tiba-tiba Ibu Negara Iriana menghampiri para warga itu dan membuka kesempatan warga untuk merangsek masuk halaman istana. Dalam sekejap warga yang mengenakan kaos, sandal jepit, baju lusuh hingga pakaian rapi tumpah ruah di pekarangan istana.

Hingga saat ini wanita disamping Presiden dan Wapres masih memberikan pesona dan sedikit banyak ikut menentukan citra dan reputasi kepresidenan. Gaya dan pesona dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang selama ini terlihat berpenampilan sederhana dan jarang mengikuti kegiatan resmi suaminya itu selalu tampil tanpa mengenakan makeup tebal, baju mewah dan perhiasan berlebihan layaknya istri pejabat selama ini. Penampilan Iriana yang sederhana tersebut telah mendapat tempat tersendiri bagi rakyat.

Sebenarnya tim sukses sejati dan sekaligus inner circle yang andal bagi seorang Presiden atau Wapres adalah para istri mereka masing-masing. Sejak kampanye pemilu peran politik wanita pendamping sangat berarti. Pada saat ini sebaiknya Ibu Negara menunjukkan performance individunya untuk memberikan nilai tambah terhadap tugas-tugas kenegaraan suaminya.

Sejarah telah berkali-kali menunjukkan betapa kejamnya dunia politik bagi kaum wanita yang bersuamikan seorang tokoh politik. Beberapa peristiwa tragis telah menimpa kaum wanita yang berpredikat Ibu Negara. Sebut saja Cory Aquino, Sonia Gandhi, Begum Khaleda Zia, Jackie Kennedy dan lain-lain. Jika kita baca sejarah, betapa mengerikan peristiwa yang dialami oleh Jackie Kennedy, ketika melihat darah kental mengalir dari lubang besar dikepala suaminya. Otak Presiden Amerika, berwarna abu-abu dan lengket, tampak terburai memercik ke tubuhnya. Mereka semua adalah ibu rumah tangga merangkap Ibu Negara yang bermental baja. Lebih dari itu ia telah menjadi sumber daya energi pembangkit stamina bagi sang suami dan bangsanya.

Ada baiknya untuk kedepan Ibu Negara menunjukkan pribadi yang efektif. Perlu meningkatkan peran Ibu Negara agar aktivitasnya tidak sebatas pendamping setia, pendharma bakti nir-pamrih, serta pelengkap penderita yang seolah-olah menjadi penjaga derajat moralitas sang suami.Publik perlu tahu bagaimana pesona seorang ibu negara yang esensial, karena selama ini karena yang mengemuka baru kulit-kulitnya saja.

Contoh tipologi Ibu Negara yang spektakuler dalam sejarah adalah Jacqueline Kennedy atau biasa dipanggil Jackie, istri Presiden Amerika JFK yang meninggal karena pembunuhan. Jackie adalah orang penting sejak kampanye pemilihan presiden dimulai. Dengan kecantikannya yang eksotik dan perilaku yang nyentrik dirinya ikut menjadi mesin pencetak suara yang produktif untuk suaminya.

Dalam era digital dan disrupsi saat ini, sebenarnya rakyat membutuhkan Ibu Negara yang cair, cerdas dan berpengetahuan luas serta berani mengubah tradisi protokol politik yang telah usang. Ada baiknya kita menengok perjuangan Jackie dalam menggolkan suaminya menjadi Presiden Amerika. Keistimewaan Jackie dalam hal photo-photo kampanye, dia selalu tampil sebagai photogenic serta berani menggoda jiwa rakyat Amerika. Dengan beraninya Jackie waktu itu menantang tradisi politik Amerika dengan mengaku bahwa ia jarang memasak dan tidak terlalu berminat akan seluk-beluk rumah tangga. Gayanya yang berterus terang seperti itu justru menyegarkan persepsi rakyat Amerika waktu itu. Justru itulah yang menjadi kekuatan seorang Jackie sebagai pendulang suara dan pembangun citra. Jackie merupakan bagian penting dari citra Kennedy. Sifat humor, berani dan menggairahkan publik ia tumpahkan semua demi suaminya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image