Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Javier Christopher

Memahami Alasan Warga AS Pantas dan Berhak Memilikki Senjata Api

Politik | Tuesday, 30 May 2023, 10:54 WIB
sumber: pinterest

Stephen Paddock menembaki secara brutal penonton festival musik Route 91 Harvest, Las Vegas. Akibat aksi brutal itu, tercatat 59 orang tewas dan lebih dari 500 luka-luka lainnya. Mengapa senjata api bisa dijual bebas di Amerika Serikat?

Bagi yang tidak paham Amerika Serikat, tentu sangat aneh terhadap pemerintah AS yang membiarkan senjata api dijual bebas di pasar dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Sebab, senjata api menjadi alat membunuh.

Namun, di dalam negeri AS sendiri, rasa itu belum berkesudahan. Bagi orang AS yang menolak senjata api dijual bebas, mereka beralasan akses mudah pada senjata api tidak hanya memudahkan kekerasan, tapi juga merangsang, mengilhami, dan mengundang kejahatan.

Tapi masih banyak juga kelompok yang setuju penjualan senjata api dilakukan secara bebas dengan syarat tertentu.

Hal lain didorong dengan AS yang memiliki budaya dan subkultur kekerasan yang melahirkan kombinasi berbahaya. Hal ini mendorong warganya merasa berhak memiliki senjata api untuk melindungi diri dari mara. Sebuah survei terhadap tahanan remaja menyebutkan motivasi memiliki senjata adalah ketakutan, bukan aktivitas kriminal, bukan keanggotaan geng, atau perdagangan narkoba. Dengan melarang senjata api, regulasi itu nantinya malah akan melukai warga taat hukum, yang tidak mampu melindungi diri dari penjahat. Sebuah studi dilakukan JD Wright dan Rossi terhadap para narapidana menemukan hasil bahwa daripada mengurangi kejahatan di lingkungan urban keras melalui kontrol senjata, kekerasan yang mewabah di kawasan semacam itulah yang harus dikurangi sehingga mengurangi keperluan untuk membawa senjata.

Di luar kejahatan pro dan kontra, AS memang menjadi negara maju dengan angka pembunuhan tertinggi di dunia. Pada tahun 1999, pengadilan Brooklyn menghukum 15 perusahaan terkait pendistribusian senjata api sebesar USD 500 ribu kepada Steven Fox.

Lalu, bagaimana dengan Inggris? Negeri Ratu Elizabeth II baru melarang total kepemilikan senjata api dari warga sipil pada 1998. Larangan total itu merupakan respons atas penembakan membabi buta yang menghabisi 16 siswa di Dunblane, Skotlandia, pada 1996.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image