Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image sari tika

Tips Redakan Perut Kembung pada Anak

Gaya Hidup | Monday, 29 May 2023, 14:03 WIB
Anak menangis saat kembung

Kondisi perut kembung pada anak memang sangat mengganggu dan pastinya membuat para ibu khawatir. Apalagi jika sampai membuat si bayi menangis tidak berhenti, hal ini tentu membuat sang ibu cemas akan keadaan si kecil. Untuk bayi yang perutnya kembung di usia 3 bulan sebenarnya normal terjadi, namun tidaklah normal jika terjadi dibawah usia 3 bulan.

Keadaan perut kembung pada bayi terjadi karena saluran pencernaannya sedang tidak baik. Sistem pencernaan yang tidak bekerja seperti seharusnya bisa juga disebabkan karena kondisi sang ibu.

Maka, sangat penting bagi ibu yang tidak ingin anaknya mengalami perut kembung harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Bahkan, ketika sang ibu mengalami stres dan mood yang tidak baik akan berpengaruh pada pencernaan sang anak. Ini dikarenakan sang anak sedang dalam keadaan menyusui yang diproduksi langsung dari sang ibu.

Berbagai Penyebab Perut Kembung pada Anak

Penyebab pertama yang mungkin pernah Anda alami pada sang anak adalah karena anak menelan udara terlalu banyak. Hal ini terjadi saat anak sedang makan, maka dari itu saat Anda memberi makan anak ada baiknya saat ia benar-benar dalam keadaan lapar. Dengan begitu, Anda tidak perlu merasa susah harus menyuapinya sambil mengajak nonton dan kegiatan lainnya.

Alasan lainnya bisa jadi karena sang anak mengunyah makanan terlalu cepat, anak juga bisa mengalami perut kembung karena banyak mengkonsumsi makanan. Terdapat beberapa jenis makanan yang harus Anda hindari untuk dikonsumsi terlalu banyak yakni yang mengandung karbohidrat tinggi seperti kembang kol, bawang, kacang-kacangan, dan lobak.

Penyebab lainnya bisa karena Anda telat memberi sang anak makan telat atau makanan yang membuat si kecil alergi. Oleh karena itu, untuk menghindari alergi, Anda bisa melakukan tes alergi untuk anak di rumah sakit atau klinik yang berwenang.

Tanda Perut Kembung pada Bayi

Pada orang dewasa, keadaan perut kembung ini biasanya ditandai dengan adanya gejala penyakit magh. Tidak bisa dianggap remeh, penyakit ini harus segera diobati dan tidak bisa dibiarkan hingga sembuh dengan sendirinya. Tanda utama jika anak Anda terkena perut kembung ialah ia akan rewel dengan cara yang tidak biasa.

Jika Anda merasa sang anak mengalami tanda seperti ini, coba langsung cek bagian perutnya. Caranya, bisa dengan melakukan ketukan apakah ada bunyi seperti kembung yang dialami orang dewasa.

Selain itu, ketika Anda ketuk jika memang agak keras dan juga ketika perutnya terasa lebih keras dari biasanya, bisa jadi sang anak mengalami perut kembung. Anda juga bisa mengetahui apabila sang anak mengalami perut kembung dengan meliat gerakan pada sang anak. Jika sang anak terlalu sering melengkung dan menggeliatkan punggungnya ke belakang, bisa jadi itu pertanda perut kembung.

Cara Mengatasi Perut Kembung Pada Bayi

Berikut ini akan dibahas beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah kembung pada perut anak.

1. Pertama, langsung letakkan di kasur dengan posisi terlentang, kemudian langsung angkat kedua kakinya. Coba untuk gerakkan kaki sang anak seperti sedang mengendarai sepeda. Coba abaikan jika memang sang anak tetap menangis, agar gerakan ini bisa membantunya mengeluarkan gas dari perut.

2. Memijat bagian perut dengan perlahan menggunakan minyak telon, coba membuat pijatan dengan gerakan searah jarum jam. Sambil melakukan usapan sambil sang anak tidur, Anda bisa juga mengusap punggungnya dengan posisi perut terlungkup. Jika sang anak ingin disusui, coba untuk membuatnya dengan posisi sedikit tegak, agar susu masuk ke perutnya dengan lancar.

Anda dapat memberikan minyak telon Habbie untuk menjaga tubuh anak tetap hangat dan menghindari masuk angin serta perut kembung. Telon Habbie merupakan produk telon yang aman dengan kandungan 100% alami dan telah tersertifikasi BPOM, MURI, serta Halal MUI.

Jika Anda sudah mencoba semua cara ini dan kemudian tidak melihat tanda bahwa perut kembungnya berkurang, maka sebaiknya Anda konsultasikan ke dokter. Jangan menunggu terlalu lama lagi, selain menghubungi pihak dokter untuk tindakan lanjutan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image