Artificial Intelligence dalam Akuntansi: Peluang atau Ancaman?
Teknologi | 2023-05-29 13:18:48Di era transformasi digital, artificial intelligence atau yang dikenal sebagai AI mulai memainkan peran penting dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga keuangan dan akuntansi. Semakin banyak volume data yang perlu diolah oleh akuntan, maka diperlukan teknologi analisis yang mampu menangani besarnya data tersebut secara cepat dan tepat sehingga dapat menghasilkan informasi keuangan yang berkualitas.
Menurut IBM, artificial intelligence adalah bidang yang menggabungkan ilmu komputer dan kumpulan data yang kuat untuk melakukan pemecahan masalah. AI membantu manusia untuk mengerjakan tugas dan mengambil keputusan dengan menggunakan mesin. AI adalah sistem yang terus belajar dan berkembang setiap harinya sehingga semakin sering digunakan, akan banyak kemampuan yang bisa diserap oleh AI.
AI berdampak besar pada bidang akuntansi dengan mengotomatisasikan banyak tugas akuntan, seperti membuat faktur, menganalisis data keuangan, membuat laporan keuangan, serta membantu mengidentifikasi pola dan anomali yang mengindikasikan fraud. Informasi akan dihasilkan pun dapat lebih akurat serta tepat waktu. Melihat hal tersebut, muncul perdebatan mengenai apakah suatu saat AI akan menggantikan profesi akuntan ataukah hal ini merupakan peluang untuk memajukan profesi akuntan menjadi lebih berkembang dan berkualitas?
Kehadiran AI dapat membantu banyak aktivitas akuntansi. AI dapat memilah data informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh pengguna. Pemrosesan data yang terintegrasi oleh AI juga dapat mengurangi kesalahan teknis dan eror lainnya. Penyusunan laporan keuangan juga dapat dilakukan secara otomatis oleh AI. Selain itu AI dapat membantu dalam proses audit dengan mengumpulkan bukti audit dan bukti transaksi dalam bentuk digital serta mengevaluasinya secara langsung. Selain itu. AI juga dapat digunakan untuk melacak kecurangan yang terjadi dalam pelaporan keuangan.
Walaupun ada banyak peluang yang telah disediakan oleh AI, tetap ada beberapa tugas akuntansi yang hanya bisa dilakukan oleh akuntan, salah satunya yaitu interpretasi data. Akuntan di beberapa waktu perlu melakukan judgement mengenai pelaporan. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh mesin. Dalam bidang keuangan secara umum pun, akuntan dituntut untuk menghasilkan inovasi dan mengambil keputusan strategik berdasarkan banyak pertimbangan yang tidak terbaca oleh mesin.
Lantas bagaimanakah cara akuntan menghadapi transformasi digital oleh AI ini? Seorang akuntan perlu mengembangkan soft skill mereka. Soft skill ini berupa kompetensi teknis dan etika, kreativitas, komunikasi dan kepemimpinan, emotional intelligence, serta memiliki kemampuan untuk memahami perkembangan teknologi dengan cakap. Akuntan harus mampu memanfaatkan momentum transformasi digital ini dengan melatih dirinya untuk menyiapkan informasi digital serta membuat keputusan sesuai dengan perkembangan zaman.
Permintaan akan profesi akuntan tidak akan berakhir, selama mereka dapat melihat peluang dari AI dan merespons tantangan dengan terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan. Selain itu, perlu diingat juga tiga tahapan terkait dengan pengolahan data, yaitu input, proses, dan output. AI memang dapat melakukan tahap input dengan sendirinya, namun dalam menjalankan tahapan proses, AI perlu pengawasan dan kontrol dari akuntan. Begitu juga dengan tahapan output, peran akuntan sangat signifikan, yaitu dalam menerjemahkan output dari AI sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh para stakeholders.
Referensi
IBM. What is Artificial Intelligence (AI)? | IBM. [online] www.ibm.com. Available at: https://www.ibm.com/topics/artificial-intelligence#:~:text=Artificial%20intelligence%20leverages%20computers%20and.
Rohmah, K. L., Arisudhana, A., & Nurhantoro, T. S. (2022). “The Future of Accounting With Artificial Intelligence: Opportunity And Challenge”, International Conference on Information Science and Technology Innovation (ICoSTEC), 1(1), pp. 87–91. doi: https://doi.org/10.35842/icostec.v1i1.5
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.