Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasan Albana

Menjadi Guru Harus Punya Cita-Cita

Guru Menulis | Sunday, 28 May 2023, 07:13 WIB

MENJADI GURU HARUS PUNYA CITA-CITA

“Cita- Cita Pak Hasan apa?“ tanya orang disebelahku, orang ini sedikit aneh, biasanya tanya cita- cita pada anak SD tapi kok pada saya yang sudah sekitar 17 tahun melewati masa SD. Kalau dulu waktu kecil sering saya jawab cita-cita saya ingin menjadi polisi atau tentara. Sekarang cita-cita itu tidak tercapai, dan sekarang malah menjadi polisi bagi murid-muridku guna menjaga ketertiban dan keutuhan warga di suatu lembaga sekolah dasar serta menilang mereka-mereka yang terlambat tiba disekolah alias sebagai seorang Guru, hehe...

Kembali ke cita-cita, pertanyaan tentang cita-cita tersebut masih menggantung di kepalaku. “Apa ya?” jawab saya bingung. Orang disebelahku menunggu jawaban sambil tersenyum dan menatapku tanpa berkedip. Menurut penuturan beberapa teman guru yang lain, wali murid yang bertanya tersebut semula adalah direktur perusahaan swasta ternama di Surabaya, tapi kemudian memberanikan diri keluar dari zona aman dan menekuni bisnis baru hingga sukses melebihi pekerjaan sebelumnya.

Tidak hanya saya yang bengong dan bingung tapi 5 teman guru saya yang ada di dalam ruangan duduk bersebelahan juga sama ketika ditanya cita-citanya apa. ” yup, kalau memang bapak-ibu guru belum menemukan cita-citanya apa, maka saya dulu yang menunjukkan cita-cita saya”, ia berkata sambil mengeluarkan sebuah binder clip/ album dari dalam tasnya. Ia buka sambil ditunjukkan kepada kami, “Cita-cita saya yang pertama adalah ingin berangkat haji bersama sekeluarga plus dengan orang tua saya”, ia tunjukkan gambar Mekkah dan Madinah dengan foto keluarga serta orang tuanya ditempel disisinya. “Cita-cita saya berikutnya ingin berlibur ke Spanyol sambil melihat langsung pertandingan el clasico Barcelona vs Real Madrid”, kembali ia tunjukkan gambar-gambar bangunan Spanyol dan stadion-stadion ternama di Spanyol.”Cita-cita saya yang lain ialah ingin anak bungsu saya yang sekarang sekolah disini 11 tahun kemudian akan kuliah di Universitas ternama di Amerika, ia tunjukkan gambar-gambar universitas bonafide di Negeri Paman Sam tersebut. “selanjutnya saya ingin membuka cabang bisnis yang banyak di Amerika, ditunjukkannya toko-toko terlaris di Negeri Paman Sam dan di edit namanya menjadi nama perusahaannya. Ia buka halaman-halaman album sambil bercerita tentang cita-citanya.

Wali murid ini ndak tahu diri mungkin, dalam benak saya saat itu, hehe... Umurnya satu banding dua denganku tapi cita-citanya masih begitu banyak dan muluk-muluk. Tapi kemudian ia berkata, “Cita-cita saya ini kekuatan saya dalam membangun bisnis ini serta bagi kepentingan keluarga saya, setiap hendak berangkat saya buka album ini, begitu saya pulang saya buka kembali. Ketika saya mengalami hambatan saya buka album ini. Setiap tercapai satu cita-cita saya, saya akan ganti dengan gambar lain yang menggambarkan cita-cita saya selanjutnya.”

Para pembaca yang budiman, rutinitas hidup kita sering menghanyutkan dan melalaikan kita. Akibatnya dalam menjalani hidup ini kita sering tanpa cita-cita atau mungkin kita sudah punya cita-cita tapi GJ alias gak jelas, saya ingin naik haji, tapi entah kapan, taun berapa, dengan siapa. Saya ingin menjadi guru teladan?, tapi setiap hari terjebak oleh rutinitas mengajar dan nihil melakukan kegiatan yang mendukung pengembangan profesi guru. Barangkali kita perlu meniru wali murid ini, atau juga guru-guru hebat, guru-guru teladan terdahulu yang membuat tahapan-tahapan real seperti kapan hal tersebut ditarget untuk dicapai tanggal berapa, bulan apa, tahun berapa, sebagai guru, kita juga harus merumuskan kapan kita memiliki lulusan terbaik se-indonesia di sekolah, sehingga kita tahu kapan dapat dicapainya dan apakah kita berhasil mencapainya.

Saya sekarang mencoba membuat binder clip/ album yang depannya saya tulis my dream book , setiap hari saya mencari gambar yang cocok dengan cita-cita saya. Sudah terkumpul beberapa gambar dan foto-foto seperti gambar mekkah, murid-murid saya menjadi juara event nasional mauapun internasional, serta murid-murid yang sekarang dicap ‘nakal´ saya edit fotonya menjadi orang sukses di bidangnya, dsb.

Ternyata dan memang ternyata, guru-guru yang berprestasi sebagian besar juga melakukan hal tersebut, mungkin kalau anda juga melakukannya tentu gambarnya berbeda, sebab cita-cita setiap orang tidaklah sama, tapi mungkin kita bisa merasakan hal yang sama, ternyata bercita-cita itu mudah dan bahkan tidak bayar, tapi cita-cita inilah yang menjadikan semangat kita selalu baru dan menjadi passion ketika bangun tidur menatap hari baru yang terus berganti serta setiap tahunnya murid-murid kita akan silih berganti. Tidak akan ada hari senin kamis 19 desember 2019 pukul 07.00 lagi dikemudian hari, sehingga mari kita menjadi guru yang terus memiliki cita-cita

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image