Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Diah Skar Arum

Mengendalikan Gengsi atau Dikendalikan Gengsi?

Gaya Hidup | Friday, 26 May 2023, 20:20 WIB
(Sumber Gambar : iStock)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) gengsi adalah kehormatan dan pengaruh, harga diri, serta martabat. Secara pengertian Gengsi adalah cara seseorang untuk mempertahankan harga dirinya. Gengsi sendiri beragam jenisnya. Berdasarkan jenisnya gengsi dapat berupa :

· Gengsi Gaya hidup

· Gengsi tentang cinta

· Gengsi keahlian/kepandaian

Sebenarnya banyak lagi jenis gengsi lainnya dalam kehidupan sehari-hari, atau mungkin tanpa sadar kita semua pernah yang namanya gengsi. Secara manusiawi setiap orang pernah mengalami yang namanya gengsi. Entah gengsi ketika melihat ada yang lebih dari dirinya. Atau perasaan tidak mau terkalahkan oleh orang lain. Sehingga tanpa kita sadari terdapat jiwa gengsi dalam diri. Namun gengsi sendiri memiliki tingkatan. Dimana ada orang yang mampu mengendalikan gengsinya dan ada juga orang yang lebih mengutamakan gengsinya dibandingkan kemampuannya.

Jika membahas mengenai gengsi ranah prestasi atau keahlian, hal ini wajar-wajar saja dan dapat memberi sisi positif untuk terus melangkah maju. Namun ketika gengsi yang diutamakan mengenai kehidupan sosial maka banyak dampak negatif yang akan dirasakan. Seperti quotes-quotes yang ada “hidup itu sederhana, gengsi yang bikin rumit” ataupun “bedakan keinginan dengan kebutuhan, gengsi penyebab terbesarnya”. Quotes-quotes tersebut tidak hanya sindiran semata tetapi juga fakta. Karena terdapat sebagian orang yang justru malah dikendalikan oleh gengsi

Terlebih anak muda zaman sekarang, yang mengutamakan gengsi. Lebih tepatnya gengsi dalam gaya hidup. Gengsi terhadap teman-teman yang memiliki pergaulan hedon sehingga banyak remaja terjerumus dalamnya untuk mendapatkan pengakuan. Hingga akhirnya gengsi yang akan mengendalikan seluruh kegiatan manusia itu sendiri tanpa tahu apa yang diinginkan dalam diri. Inilah dampak paling bahaya yang dapat ditimbulkan akibat dikendalikan oleh gengsi, yaitu kita kehilangan jati diri dan kepercayaan terhadap diri sendiri. Hal ini tentunya dapat menimbulkan stress dan tekanan pikiran berlebihan yang dapat berujung kepada tindakan negatif.

Maka dari itu mulailah untuk mencintai diri sendiri tanpa melihat sekitar, menjadi diri sendiri bukanlah sebuah kesalahan atau pun kekurangan. Sesuaikan takaran gengsi secukupnya, jangan sampai kita mengubah diri kita sendiri untuk dapat pengakuan orang lain, tapi jadilah diri sendiri hingga dapat diakui orang lain.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image