Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image adjie mukti

Penggunaan AC Dapat Menyebabkan Pemanasan Global

Eduaksi | Friday, 26 May 2023, 18:54 WIB

Sejak beberapa hari terakhir, sebagian negara di kawasan Benua Asia terdampak gelombang panas atau heatwave. Gelombang panas pada umumnya terjadi akibat pola cuaca system tekanan atmosfer tinggi di suatu wilayah dengan luas daratan besar yang terjadi secara berturut-turut setiap harinya. Badan Meteorologi di negara-negara Asia melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40 derajat Celcius yang telah berlangsung beberapa hari belakangan ini. Beberapa negara yang dimaksud di antaranya, Jepang, Bangladesh, Myanmar, India, Cina, Thailand dan Laos. Agar suatu fenomena cuaca dapat dikategorikan sebagai gelombang panas, lokasi tersebut harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik misalnya 5 derajat Celcius lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum.

Terjadinya gelombang panas merupakan salah satu dampak negatif dari pemanasan global. Lalu, apakah pemanasan global itu? Pemanasan global atau yang biasa disebut Global Warming adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, bumi, dan lautan. Penyebab terjadinya pemanasan global memang sangat banyak. Salah satu penyebab pemanasan global yang sebagian orang belum menyadari adalah penggunaan peralatan rumah tangga seperti AC dan kulkas.

AC maupun kulkas menggunakan gas rumah kaca bernama Chlorofluorocarbon atau yang disingkat menjadi CFC. CFC atau yang kerap kita sebut sebagai Freon, merupakan gas hasil campuran atom klorin, fluor, dan juga karbon yang sangat stabil. AC menggunakan CFC untuk mendinginkan udara dan kemudian melepaskannya ke atmosfer. Karena CFC merupakan gas yang sangat stabil, CFC yang dilepaskan dapat menembus ke lapisan stratosfer dimana lapisan ozon berada.

Dilansir dari American Chemical Society, ozon berfungi menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet matahari dan mencegah radiasi berbahaya mencapai permukaan bumi. Sederhanya, lapisan ozon melindungi kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang berbahaya. Di lapisan stratosfer yang tinggi, CFC bertemu dengan foton berenergi tinggi dari sinar matahari. Sehingga, gas pembentukanya dilepaskan. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, klorin (Cl) dalam CFC menghancurkan begitu banyak ozon (O3) karena bertindak sebagai katalis yang mempercepat suatu reaksi. Sederhananya, jika semakin cepat suatu reaksi terjadi dalam satu waktu maka semakin banyak pula hasil reaksi tersebut dalam satu waktu. Begitupun yang terjadi pada lapisan ozon yang rusak karena CFC sebagai katalis

Dilansir dari National Geographic, satu atom klorin dapat menghancurkan lebih dari 100.000 molekul ozon. Melalui reaksi tersebut, klorin merusak lapisan ozon yang melindungi bumi.Membuat ozon yang rusak tidak bisa menyerap radiasi sinar matahari. Akibatnya, radiasi yang harusnya diserap oleh ozon, jatuh ke bumi dan menaikkan suhu permukaan bumi. Penghancuran ribuan ozon oleh satu atom klorin membuat laju kerusakan ozon tidak sebanding dengan pembentukan alaminya. Akibatnya, lapisan ozon bisa berlubang dan makin menipis karena meningkatnya kadar CFC di atmosfer. Sederhanya, makin banyak penggunaan AC maka makin banyak CFC yang dilepaskan ke udara. Makin banyak CFC di udara, makin rusak lapisan ozon, dan makin meningkat pula pemanasan di muka bumi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image