Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Winda Kurniawati

Peliknya Masalah, Akibat Kurang Toleransi?

Agama | Thursday, 25 May 2023, 16:05 WIB

Pada tanggal 8 sampai 10 Mei lalu, perwakilan dari 19 negara dengan perekonomian besar di dunia plus satu negara Uni Eropa berkumpul dalam Forum Lintas Agama G20 di New Delhi, India. Menariknya, Indonesia menjadi primadona dalam perbincangan mereka. Indonesia menjadi model bagi ketangguhan sosial. Indonesia sendiri mencanangkan program prioritas moderasi beragama yang menghargai dan menghormati perbedaan dan berkolaborasi dalam kesamaan (antaranews.com)

Dalam pertemuan ini mereka berpandangan bahwa moderasi beragama dan kekayaan budaya sangat penting bagi penghormatan terhadap manusia dan kelestarian alam. Bahkan bagi perlindungan perempuan dan anak, termasuk didalamnya akses terhadap Pendidikan dan Kesehatan.

Bgm bisa moderasi menjadi solusi masalah yg ada?

Dari awal kemunculan isu moderasi beragama, tujuan utamanya adalah mewujudkan toleransi diantara penganut agama yang berbeda-beda. Namun toleransi yang diinginkan adalah menerima bahwa semua agama benar, tidak ada agama yang paling benar. Menghargai khasanah budaya yang ada di tingkat local dan global.

Sementara masalah yang membelit kehidupan manusia saat ini adalah karena sistem kehidupan yang salah. Sistem kapitalisme yang dipaksakan atas seluruh dunia menyebabkan berbagai persoalan yang muncul tak kunjung selesai. Bukan karena tidak ada toleransi semata. Misal, isu yg terkait isu perempuan, trafficking. Penyebabnya karena persoalan ekonomi. Calo tenaga kerja wanita nekat melakukan perdagangan terlarang karena tergiur dengan keuntungan yang besar dan cepat. Sementara korban rela bekerja di jalur ilegal karena himpitan kemiskinan dan tak punya kehalian untuk bekerja lebih layak. Seperti Praktik tindak pidana perdagangan orang (TPPO) pekerja migran Indonesia ke Malaysia yg terjadi di NTT. Meski dengan menggunakan alasan petunjuk Tuhan, tapi hal ini bukanlah penyebab trafficking. Agama hanya dijadikan alat utk menipu korban demi mendapatkan cuan. Pun demikian dengan Kerusakan alam yang terjadi. Seolah tak pernah ada korelasi toleransi agama dengan kerusakan alam. Bumi dan udara kian rusak dan tercemar tidak lain akibat salah kelola SDA. Keserakahan kaum kapitalis yang mengeksploitasi alam tanpa mempertimbangkan akibat yang ditimbulkan di kemudian hari. Alih fungsi lahan, perusahaan- perusahaan swasta yang mencaplok tanah rakyat, bahkan dengan merusak alam itu sendiri. Seperti membakar hutan. Merusak tanaman asli yang ada untuk diganti dengan beton. Limbah industri yang mencemari laut, sungai dan tanah. Apakah moderasi agama solusinya? Tentu bukan! Moderasi agama justru hanya akan menambah masalah baru. Karena moderasi agama menjauhkan umat Islam dari aqisah Islam yang benar. Rusaknya alam berikut peradaban manusia karena sistem kehidupan yang mengambil ide manusia. Sedangkan ide manusia jauh dari sempurna dan cenderung menuruti hawa nafsu. Semestinya sistem kehidupan manusia diambil dari Sang Pencipta. Karena Dialah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi ciptaaanNya, termasuk alam dan manusia. Penjagaan terhadap kehormatan wanita sangat komplit dalam aturan Islam. Kewajiban menjaga lingkungan dan larangan merusak alam juga sangat jelas dalam nash-nash Islam. Dan sudah seharusnya negara dalam Islam memiliki kewajiban untuk menerapkan Islam secara utuh menyeluruh. Serta menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia. Dengan cara inilah alam akan terjaga, kehormatan wanita dijunjung tinggi dan moral masyarakat akan terbentuk menjadi moral yang mulia. Wallahua'lam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image