Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sahli Arif

Menyadari Bahaya Penanaman Tembakau Secara Intensif: Hari Tanpa Tembakau 2023

Eduaksi | Wednesday, 24 May 2023, 20:27 WIB

Hari tanpa tembakau sedunia, sebuah peringatan yang menyuarakan kegiatan berpuasa merokok selama sehari penuh. Hari tanpa tembakau diperingati setiap tanggal 31 Mei di seluruh dunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran khalayak umum tentang bahaya dari konsumsi tembakau dan mempromosikan gaya hidup sehat yang bebas dari rokok.

(Foto: Pixabay/ webyourlife)

Perlu diketahui, tembakau adalah tanaman yang digunakan sebagai bahan baku produksi rokok. Konsumsi tembakau dalam bentuk rokok atau sejenisnya sangat berbahaya bagi kesehatan diri sendiri dan juga orang lain. Sudah banyak kematian tercatat akibat aktivitas merokok baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif.

World Health Organization atau WHO mengangkat tema yang berbeda setiap tahunnya untuk hari peringatan tersebut. Walaupun tema yang diangkat setiap tahunnya berbeda, tetapi relevan dengan kondisi dunia dan tetap pada satu tujuan yang sama yaitu untuk mengurangi penggunaan tembakau di seluruh dunia. Hari Tanpa Tembakau Sedunia Tahun 2023 mengangkat tema “We need food, not tobacco” yang artinya “Kita butuh makanan, bukan tembakau”.

Tema tersebut diangkat dengan tujuan untuk mengekspos upaya industri tembakau dan mendorong para petani tembakau untuk menanam tanaman lain yang bergizi dan berkelanjutan. Dengan adanya penanaman tanaman alternatif tersebut diharapkan berkontribusi terhadap krisis pangan global dan mendorong kesejahteraan ekonomi para petani.

Tema tersebut juga dianggap sesuai untuk menjawab tantangan terkait isu lingkungan hidup. Dikutip dari WHO, sekitar 3,5 juta hektar lahan di seluruh dunia dikonversi untuk penanaman tembakau setiap tahunnya. Penanaman tembakau juga berkontribusi terhadap deforestasi seluas 200.000 hektar per tahun. Lahan yang telah digunakan untuk menanam tembakau akan kesulitan untuk ditanam tanaman yang lain dan rentan terhadap penggurunan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan pestisida dan pupuk dalam jumlah besar secara intensif untuk memenuhi jumlah produksi rokok. Atas latar belakang tersebut, perlu adanya kebutuhan untuk mengambil langkah hukum demi mengurangi penanaman tembakau dan membantu petani beralih ke produksi tanaman pangan alternatif.

Misi WHO untuk mewujudkan tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini terlihat cukup sulit mengingat pemakai rokok di seluruh dunia masih sangat banyak, bahkan di Indonesia sekalipun. Kebiasaan merokok tidak hanya menjadi masalah pada orang dewasa, tetapi juga di kalangan remaja. Maka dari itu, kita dapat berkontribusi dengan cara tidak merokok atau mulai berhenti merokok. Berhenti merokok memanglah sulit, tetapi kenapa tidak? Lakukanlah demi menjaga kesehatan diri sendiri dan orang tercinta di sekitar kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image