Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Josephine Hoo

Eliminasi Limbah Makanan : Langkah Sederhana Wujudkan Zero Hunger

Gaya Hidup | Sunday, 21 May 2023, 20:26 WIB

Sustainable Development Goals merupakan program yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan. SGDs dibentuk dengan tujuan untuk mempersiapkan tantangan lingkungan, politik, maupun ekonomi yang mendesak dunia.

Ada 17 SDGs yang diharapkan PBB untuk dapat terpenuhi pada tahun 2030, yang kedua adalah Zero Hunger. Definisi PBB tentang Zero Hunger melampaui satu kata. Artinya jauh lebih dalam dari sekedar denotasinya. Tujuan dari SDGs kedua ini adalah untuk “mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang lebih baik serta mempromosikan pertanian berkelanjutan”.

Kelaparan adalah penyebab utama kematian di dunia. Menurut World Food Programme hingga 828 juta orang tidak memiliki cukup makanan dan hampir 43,3 juta orang berisiko serius kelaparan di seluruh dunia. Bumi kita telah memberi kita sumber daya yang luar biasa, tetapi akses yang tidak merata dan penanganan yang tidak efisien membuat jutaan orang mengalami kekurangan gizi. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan dan kemungkinan hidup seseorang di seluruh dunia.

Jumlah orang yang kelaparan dan menderita kerawanan pangan secara bertahap meningkat antara tahun 2014 dan awal pandemi COVID-19. Krisis COVID-19 telah mendorong kenaikan angka tersebut menjadi lebih tinggi dan juga memperburuk segala bentuk malnutrisi, terutama pada anak-anak.

Kelaparan tidak hanya disebabkan oleh kekurangan pangan, tetapi oleh pengaruh kekuatan alam, sosial, dan politik. Perubahan iklim berkontribusi terhadap berkurangnya sumber daya alam, karena peristiwa cuaca buruk, seperti kekeringan, dapat memengaruhi hasil panen. Cuaca yang tidak sesuai menyebabkan berkurangnya hasil panen untuk konsumsi manusia.

Kemiskinan dan ketimpangan juga merupakan dua pendorong kelaparan, yang memengaruhi siapa yang dapat membeli makanan, serta jenis makanan apa, dan seberapa banyak yang tersedia.

Kelaparan juga merupakan dampak negatif dari adanya perang dan konflik. Selama terjadi kerusuhan, ekonomi dan infrastruktur suatu negara dapat mengalami kerusakan yang cukup parah. Hal ini berdampak negatif terhadap akses warga sipil terhadap pangan yang baik. Misalnya kenaikan harga pangan, terganggunya produksi pangan, atau terpaksanya masyarakat meninggalkan rumah mereka.

Di samping banyaknya orang yang mengalami kelapaan, sejumlah besar pangan terbuang tiap harinya baik karena menjadi rusak atau busuk saat produksi, transportasi, ataupun terbuang karena sudah tidak layak konsumsi lagi. Hal ini menjadi permasalahan yang cukup pelik mengingat jutaan orang didunia terancam kelapran.

Semua orang di dunia bisa berperan dalam memberantas kelaparan di dunia. Salah satunya adalah dengan menghabiskan makanan yang sudah kita ambil. Jangan buang makanan. Jika ada bahan makananan segar dan sisa makanan lebih baik di dinginkan atau dibekukan di lemari pendingin sebelum menjadi busuk dan tidak layak dikonsumsi. Sehingga, jumlah limbah pangan yang dihasilkan dapat berkurang.

Sebagai makhluk sosial, membantu sesama merupakan wujud pernyataan kasih kita terhadap satu sama lain. Saat dunia dilanda kelaparan, kita dapat membantu mengurangi tingkat kelaparan salah satunya dengan mengurangi limbah pangan. Oleh karena itu, jangan lupa untuk menghabiskan makanan kita ya!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image