Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Frida Febiola

Baterai Kendaraan Elektrik dalam Perspektif Nanoteknologi di Indonesia

Teknologi | Sunday, 21 May 2023, 18:33 WIB

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) sempat menyampaikan cita-cita bahwa Indonesia dapat menjadi pemain besar dunia dalam bidang kendaraan listrik (Electronic Vehicle). Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu aspek yang perlu diperhatikan yakni sumber daya alam (SDA) untuk produksi baterai dari kendaraan listrik, yaitu nikel.

Indonesia sendiri merupakan penghasil nikel terbesar di dunia. Isu terkait nikel sempat ramai di kancah internasional dan menghadirkan polemik antara Indonesia, WTO, serta negara-negara di Eropa karena presiden Joko Widodo menyatakan dengan tegas untuk stop ekspor nikel mentah.

Menjadi pemain besar dunia merupakan cita-cita yang tinggi. Selain mengolah dan memproduksi massal, kualitas dari produk yang akan dipasarkan ke seluruh dunia harus diperhatikan dengan baik pula. Serangkaian penelitian harus dilakukan, dan sebaiknya Indonesia juga tidak mengambil peneliti-peneliti dari luar. Pengembangan ilmu pengetahuan pada bidang ini harus mulai digalakkan terutama pada generasi muda Indonesia yang akan tumbuh menjadi tenaga kerja yang bergerak di bidang tersebut. Dalam hal ini, peran pengembangan sumber daya manusia (SDM) akan sangat diperlukan.

Untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dalam bidang ini kolaborasi di setiap sektor keilmuan akan menjadi fokus. Dalam prakteknya, tidak hanya 1 cabang ilmu yang akan digunakan. Oleh karena itu, kolaborasi antar keilmuan memiliki peran yang cukup krusial demi perwujudan ambisi ini. Selain itu, banyak cabang keilmuan yang terdengar awam, akan tetapi perlu untuk dipelajari oleh generasi sekarang supaya dapat mewujudkan hal tersebut, salah satunya adalah nanoteknologi.

Penggunaan nanoteknologi dalam baterai telah diusulkan sebagai solusi dalam menyediakan bahan yang cocok untuk elektroda baterai. Bahan-bahan tersebut diharapkan dapat memberikan luas permukaan yang tinggi sehingga menghasilkan pergerakan muatan yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kapasitas baterai. (Dethan, 2022). Permukaan dari suatu material sangat berpengaruh dengan kualitas dari bahan tersebut. Oleh karena itu, dengan merekayasa pelapis atau coating pada baterai menggunakan partikel berukuran nano akan sangat meningkatan suatu fungsi dari baterai itu sendiri, sehingga terciptalah baterai dengan spesifikasi baik dan sesuai untuk digunakan pada berbagai elektronik, salah satunya yakni kendaraan.

Peningkatan kualitas baterai sendiri sering dengan melapisi atau doping permukaannya dengan berbagai jenis nanopartikel yang telah disintesis sedemikian rupa sehingga dapat kompatibel dengan performa dari inti baterai tersebut. Doping dapat meningkatkan kinerja baterai dengan cara meningkatkan konduktivitas electron dan bahkan ion serta menyediakan lebih banyak ruang di dalam rangkaian baterai dengan ukuran nano (Majdi, et al, 2021).

Dari sini diketahui bahwa di era sekarang, nanoteknologi dapat diterapkan di berbagai lini kehidupan, contohnya baterai pada kendaraan elektrik. Semakin pesat perkembangan industri

Frida Febiola Witjaksono, Mahasiswi Rekayasa Nanoteknologi Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image