Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andrian Valentino

Deadliner dan Dampaknya Terhadap Produktivitas

Gaya Hidup | Friday, 19 May 2023, 00:11 WIB

Latar Belakang

Deadliner atau Prokrastinasi adalah kecenderungan untuk menunda-nunda tugas penting, telah menjadi fenomena yang umum di kalangan individu di berbagai bidang kehidupan. Deadliner bukanlah fenomena baru. Dalam masyarakat modern yang serba sibuk dan terhubung secara digital, Deadliner telah menjadi semakin umum. Dalam beberapa dekade terakhir, tren ini meningkat secara signifikan dengan adanya kemajuan teknologi dan gangguan yang dapat mengalihkan perhatian individu dari tugas yang harus diselesaikan.

Gambar 1.

Ideal sleeping times

Sumber: yougov.com

Ada beberapa penelitian tentang deadliner ini di indonesia seperti sebuah survei oleh YouGov pada tahun 2020, sekitar 69% responden di Indonesia mengakui bahwa mereka sering atau selalu mengalami prokrastinasi. dan juga berdasarkan penelitian oleh Ardyanto et al. (2019) yang melibatkan mahasiswa di Indonesia, sekitar 45% dari mereka mengalami prokrastinasi akademik, dengan mahasiswa yang lebih muda cenderung memiliki tingkat prokrastinasi yang lebih tinggi.

Penyebab Deadliner

Ada beberapa penyebab yang dapat memicu perilaku prokrastinasi. Salah satunya adalah kurangnya motivasi intrinsik yang kuat terhadap tugas yang harus dilakukan. Selain itu, ketakutan akan kegagalan, rasa takut terhadap penilaian orang lain, atau kurangnya keyakinan diri juga dapat menjadi pemicu prokrastinasi. Selain itu, adanya tugas yang kompleks atau tidak menyenangkan, serta kurangnya keterampilan pengaturan waktu yang efektif juga dapat berkontribusi pada perilaku ini.

Menurut penelitian oleh Steel (2007), sekitar 20% populasi dunia mengalami prokrastinasi kronis, di mana mereka secara teratur menunda-nunda tugas-tugas penting. dan juga Menurut sebuah survei oleh The Procrastination Research Group, 46% responden melaporkan bahwa mereka sering menunda pekerjaan karena mereka merasa tidak memiliki energi atau motivasi yang cukup.

Terdapat beberapa alasan mengapa individu cenderung melakukan prokrastinasi. Salah satunya adalah keinginan untuk menghindari ketidaknyamanan atau tugas yang sulit. Deadliner seringkali mencari pengalihan atau kesenangan jangka pendek untuk menghindari bekerja pada tugas yang memerlukan upaya dan konsentrasi. Selain itu, adanya rasa takut terhadap kegagalan atau penilaian negatif juga dapat menyebabkan individu menunda-nunda tugas demi menghindari potensi risiko atau kegagalan.

Dampak dan Cara Mengatasi Deadliner

Deadliner dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan individu. Dampak psikologis dan emosionalnya meliputi peningkatan tingkat stres, kecemasan, dan depresi. Perasaan bersalah dan harga diri yang rendah juga dapat muncul akibat menunda-nunda tugas secara terus-menerus. Dalam hal produktivitas, prokrastinasi mengurangi efisiensi dan kualitas pekerjaan, sehingga mengganggu kesuksesan dan kemajuan karir seseorang. Dampak sosial juga tidak dapat diabaikan, karena prokrastinasi dapat mempengaruhi kerja sama tim dan menghambat proyek-proyek yang melibatkan partisipasi beberapa individu.

Untuk mengatasi prokrastinasi, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan. Pertama, penting untuk mengidentifikasi penyebab utama prokrastinasi dan menyadari pola perilaku yang terkait. Selanjutnya, pengaturan waktu yang efektif dan pembagian tugas dalam jangka waktu yang realistis dapat membantu menghindari menumpuknya tugas. Menggunakan teknik manajemen waktu, seperti metode Pomodoro, juga dapat membantu membagi waktu secara efektif. Selain itu, penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang teratur, minim gangguan, dan memberikan dorongan motivasi yang positif.

Berikut beberapa solusi yang dapat membantu mengatasi prokrastinasi adalah:

 

  1. Menentukan tujuan yang jelas dan bermakna untuk meningkatkan motivasi.
  2. Membuat daftar tugas yang perlu diselesaikan dan mengatur prioritas.
  3. Menciptakan jadwal yang teratur dan mengikuti rutinitas yang konsisten.
  4. Mencari dukungan dari orang lain, seperti teman atau mentor, untuk mempertanggungjawabkan diri.
  5. Menerapkan metode penghargaan dan hukuman yang positif untuk memotivasi diri sendiri.
  6. Menggunakan teknologi dengan bijak, seperti aplikasi pengatur waktu atau penghalang akses ke gangguan digital.

Kesimpulan

Deadliner adalah masalah umum yang dapat menghambat produktivitas dan kesejahteraan individu. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab dan dampaknya, serta penerapan strategi yang efektif, prokrastinasi dapat diatasi. Penting untuk mengubah pola perilaku ini agar dapat mencapai potensi penuh dan sukses dalam kehidupan pribadi dan profesional.

References

Klingsieck, K. B. (2013). Procrastination: When Good Things Don't Come to Those Who Wait. European Psychologist, 18(1), 24-34. https://doi.org/10.1027/1016-9040/a000138

Milgram, N. A., & Tenne, R. (2000). Personality Correlates of Decisional and Task Avoidance: A Multidimensional Approach. Journal of Personality Assessment, 75(2), 196-218. https://doi.org/10.1207/S15327752JPA7502_1

Pychyl, T. A., & Flett, G. L. (2012). Procrastination and Self-Regulatory Failure: An Introduction to the Special Issue. Journal of Rational-Emotive & Cognitive-Behavior Therapy, 30(4), 203-212. https://doi.org/10.1007/s10942-012-0151-7

Sirois, F. M., & Pychyl, T. A. (2013). Procrastination and the Priority of Short-Term Mood Regulation: Consequences for Future Self. Social and Personality Psychology Compass, 7(2), 115-127. https://doi.org/10.1111/spc3.12011

Steel, P. (2007). The Nature of Procrastination: A Meta-Analytic and Theoretical Review of Quintessential Self-Regulatory Failure. Psychological Bulletin, 133(1), 65-94. https://doi.org/10.1037/0033-2909.133.1.65

Tice, D. M., & Baumeister, R. F. (1997). Longitudinal Study of Procrastination, Performance, Stress, and Health: The Costs and Benefits of Dawdling. Psychological Science, 8(6), 454-458. https://doi.org/10.1111/j.1467-9280.1997.tb00460.x

Wiktionary. Retrieved May 18, 2023, from https://today.yougov.com/topics/society/articles-reports/2015/09/16/sleep-procrastination

Simak selengkapnya di tautan ini:

QR Kajian

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image