Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image alfani nur

Meredakan Stres dengan Yoga

Olahraga | Tuesday, 16 May 2023, 11:37 WIB

Halo sobat Gen-Z

Di era modernisasi teknologii sekarang amat sangat mudah di temukan kasus mental health entah itu stress, anxiety, ADHD, PTSD, ataupun masalah kesehatan mental lainya. Hal ini di sebabkan oleh beberapa factor salah satunya ialah penggunnaan sosmed. Di tambah lagi sosmed pada saat ini menampung berbagai hal yang sangat luas baik hal buruk atau pun baik tetap saja dapat berpengaruh pada kesehatan mental . Tapi sebelum itu Gen-z tau ga sih apa itu metal health?

Istilah mental health literacy berkembang dari istilah "health literacy" yang diajukan oleh Nutbeam (dalam Goldney, dkk.2004). Istilah ini didefinisikan sebagai "ketrampilan personal, kognitif, dan sosial yang menentukan kemampuan individu untuk mendapatkan akses, untuk memahami, dan menggunakan informasi untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan". Jorm, dkk. (1997) kemudian mengembangkan untuk lingkup kesehatan mental dan mendefinisikan sebagai pengetahuan dan keyakinan mengenai gangguan mental yang akan membantu seseorang untuk mengenali, mengelola, atau melakukan tindakan pencegahan.

Berdasarkan hasil survei Alvara Research Center, ada 28,3% responden dari generasi Z yang mengaku cemas. Rinciannya, sebanyak 23,3% merasa cemas dan 5% lainnya sangat cemas. Di generasi milenial, persentase responden yang cemas sebesar 28,1%. Ini terdiri dari 23,5% milenial yang merasa cemas dan 4,6% sangat semas. Kemudian, hanya 24,1% responden dari generasi X yang merasa cemas. Secara rinci, 21,3% generasi X cemas dan 2,8% sangat cemas.

Di Indonesia, pada tahun 2011 dilaporkan sebesar 11,6% dan kemungkinan bisa bertambah. Menurut data Idaiani, dkk. (2009) dari hasil survey kesehatan mental di 33 propinsi, gejala yang banyak dialami masyarakat adalah sakit kepala (46,3%), mudah lelah (28%), sulit tidur (21,6%). Di beberapa negara, gejala yang banyak dialami masyarakat adalah cemas, tegang, dan khawatir. Semakin banyak gejala yang dialami seperti depresi, cemas, gejala kognitif, somatik maupun penurunan energi, semakin tinggi kecenderungan mengalami gangguan mental emosional.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, prevalensi gangguan mental emosional masyarakat Indonesia di atas 15 tahun sebesar 1,6%. Gangguan emosional merupakan keadaan perubahan emosi yang dapat berkembang menjadi patologis jika terus berlanjut (Idaiani, 2009). Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah antisipasi agar kesehatan jiwa masyarakat tetap terjaga.

Gangguan kesehatan mental yang akan kita bahas kali ini adalah stress. Untuk meredakannya kita dapat melakukan beberapa treatment misalnya tidur yang teratur, mekan makanan yang tinggi serat dan antioksidan, hidup yang teratur, memfokuskan diri pada hal hal yang positif, dan berolahraga. Olahraga yang sekaligus menjadi terapi yang dapat dilakukan oleh para penderita stress ialah yoga.

Manfaat yoga untuk kesehatan mental cukup beragam. Hal ini dikarenakan yoga dapat membantu menurunkan produksi kortisol (hormon stres) dalam tubuh. Ketika produksi kortisol menurun, maka produksi serotonin (hormon bahagia) pun akan meningkat yang dapat meredakan gejala depresi dan membuat penderita merasa lebih tenan Tidak cukup sampai disitu, melakukan yoga secara rutin juga diketahui bisa meredakan gejalamental health. Aktivitas fisik ini dinilai dapat menciptakan rasa damai sehingga menurunkan rasa cemas berlebih yang dirasakan. Tapi selain dari treatment kecil yang dilakukan tetap harus berkonsultasi dengann dokter terdekat untuk tindakan lanjutan apabila belum terjadi perubahan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image