Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Bagir

Dampak AI Terhadap Software Development

Teknologi | Sunday, 14 May 2023, 23:56 WIB

Kesuksesan ChatGPT baru-baru ini membuat para software engineer bertanya-tanya apakah pekerjaan mereka aman dari revolusi AI. Berdasarkan pol yang diadakan di website Blind, sebuah website networking anonim, yang menanyakan apakah lapangan pekerjaaan para software engineer muda dalam bahaya, 41.3% responden menjawab ya, 37% berpikir kesempatan tetap ada, dan 21.7% lainnya berpendapat terdapat kesempatan yang lebih luas sekarang.

ChatGPT umumnya digunakan untuk menghasilkan jawaban dalam bentuk teks bagi pertanyaan yang diajukan penggunanya. Jawaban ini bisa tersusun logis dan koheren seakan-akan ditulis seorang manusia. Dengan database berisi jutaan buku dan artikel, ChatGPT dapat menghasilkan jawaban dalam bentuk teks bagi hampir seluruh pertanyaan yang ada. Akan tetapi, selain menghasilkan teks dalam bahasa Indonesia atau Inggris, ChatGPT dapat pula menghasilkan cuplikan kode dalam berbagai macam bahasa pemrograman yang bekerja dengan baik. Kita tinggal menuliskan prompt atas suatu masalah pemrograman yang ingin dibuat kodenya beserta bahasa pemrograman yang diinginkan, dan boom! Program jadi. ChatGPT mendemostrasikan potensi luar biasa AI dalam dunia software development.

ChatGPT adalah contoh dari banyak aplikasi AI yang ada yang mampu menghasilkan kode program komputer. Ada juga Github Copilot, AI pair programmer 'kawan programmer’ yang dibuat oleh Github dan OpenAI yang bisa membantu software engineer dalam menulis kode. Copilot dapat memberikan saran terhadap apa yang penggunanya akan tulis berdasarkan komentar dan kode yang terdapat dalam file untuk memberikan konteks. Kurang lebih Copilot bekerja layaknya Google Search untuk coding.

Namun, meskipun Copilot adalah sebuah aplikasi yang sangat mumpuni, ia masih memiliki keterbatasannya tersendiri. Berdasarkan laman resmi Github, Copilot terkadang menghasilkan kode yang bermasalah, atau bahkan tidak masuk akal. Software engineer masih harus mereview kode yang dihasilkan copilot. Copilot juga memiliki konteks yang terbatas, jadi ia mungkin tidak dapat memahami suatu program yang besar yang terdiri dari banyak file dan library. Selain itu, Copilot juga kesulitan dalam memberikan saran berdasarkan suatu library/API baru yang belum memiliki banyak contoh penggunaan yang tersedia di publik. Lebih lagi, Copilot tidak dapat memahami gambaran besar aplikasi yang dikembangkan yang meliputi constraints dan limitation, serta keinginan dan keluhan para customer.

Github Copilot sangat berguna khususnya untuk membantu software engineer menulis kode dalam bahasa yang baru atau library yang belum familiar. Seakan kamu memiliki penerjemah dalam negara yang asing. Software engineer akan terbantu dalam mempelajari bahasa atau library tersebut.

Copilot dan ChatGPT ini mendemostrasikan keterbatasan dan kemampuan AI dalam dunia software development. Kedua aplikasi tersebut dapat membantu software engineer dalam pekerjaannya, namun mereka belum bisa mengerjakan segalanya. Aplikasi tersebut baru bisa menghasilkan program yang kecil dan simpel. Selain itu, aplikasi tersebut masih beresiko salah. Mereka dapat meningkatkan produktivitas software engineer dan membantu software engineer mengembangkan skillset mereka.

Secara umum, dampak AI terhadap sektor software development antara lain adalah sebagai berikut:

Automasi tugas-tugas yang repetitif: AI dapat mengerjakan tugas-tugas pemrograman yang mendasar dan repetitif, seperti menulis sebuah blok kode simpel atau penggunaan suatu library. Suatu library sering kali membutuhkan cara penggunaan tertentu yang sangat sistematis dan kaku. AI dapat membantu mengerjakan hal ini dengan menerjemahkan prompt software engineer menjadi kode yang sesuai dengan library tersebut.

Peningkatan produktivitas: dengan bantuan AI software engineer dapat menghemat waktu dalam mengerjakan suatu tugas karena sebagian besar pekerjaan yang repetitif dan tingkat rendah akan dikerjakan AI. Sehingga, dalam waktu yang sama seorang software engineer dapat mengerjakan pekerjaan beberapa software engineer sekaligus. Hal ini tentu akan baik bagi pendapatan sang software engineer dan perusaahaan, karena nilai yang dihasilkan satu orang software engineer akan jauh lebih besar.

Peningkatan permintaan untuk skill yang berhubungan dengan AI: permintaan akan keahlian yang berhubungan dengan AI dan Machine Learning akan meningkat dengan pesat. Software engineer yang memiliki keahlian dalam mengintegrasikan AI dalam ke dalam aplikasi dan algoritma akan dalam permintaan yang tinggi.

Perubahan peran pekerjaan: Selain menggantikan banyak pekerjaan, AI juga membuka lapangan pekerjaan baru. Pekerjaan ini bergerak dalam bidang penerapan AI di berbagai industri, pengembangan AI, training AI model, riset AI, dan lain sebagainya. Namun, tentu jumlah pekerjaan yang diganti tidak sebanding dengan yang hilang, karena kalau sebaliknya maka penggunaan AI tersebut tidak akan feasible.

Lapangan kerja: Meskipun AI akan baik dalam hal meningkatkan nilai dan produktivitas seorang software engineer, ia adalah pisau bermata dua dalam lapangan kerja software development. Meningkatnya produktivitas tersebut berarti berkurangnya posisi software engineer yang diperlukan perusahaan tersebut. Untungnya, industri software masih tumbuh dengan pesat sehingga kurangnya posisi yang diperlukan suatu perusahaan diseimbangi dengan dibutuhkannya posisi software engineer di perusahaan baru atau di sektor yang baru.

Fokus pada pekerjaan tingkat tinggi: dengan dibebaskannya para software engineer dari hal-hal yang bertingkat rendah dan membosankan, para software engineer akan memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada hal-hal high level dan kreatifitas dan menekankan lebih pada inovasi dan makna.

Pertimbangan etis: AI akan menghadirkan tantangan etis tersendiri seperti bias, tranparansi, privasi, keamananan. Hal ini perlu diperhatikan sebelum AI mengambil peran yang lebih besar dalam software development.

Meskipun begitu, AI berkembang dengan sangat cepat sehingga tidaklah sulit untuk membayangkan AI akan memiliki kemampuan menghasilkan program yang jauh lebih advanced dalam 5 sampai 10 tahun kedepan. Bahkan, ChatGPT memiliki kemampuan yang tidak terbayangkan pada beberapa tahun belakangan. GPT 4 menunjukkan kemampuan yang bahkan lebih mengagumkan lagi dengan kemampuan menerima prompt hingga 25 ribu kata dan menggunakan baik kata ataupun gambar sebagai promptnya, atau multimodal prompt. Jauh dari mudah untuk memprediksi ada di mana AI beberapa tahun kedepan dalam bidang software development. Yang pasti satu, sektor software development akan dipaksa berubah secara drastis dalam beberapa tahun kedepan oleh perkembangan kecerdasan buatan.

Sekalipun begitu, terdapat banyak hal yang dapat dilakukan para software engineer untuk lebih siap dalam menghadapi revolusi AI di beberapa tahun ke depan. Pertama, mempelajari skill yang berhubungan dengan AI. Kedua, mempelajari cara menggunakan AI untuk meningkatkan produktivitas. Ketiga, mengembangkan skill yang lebih luas, khususnya softskill seperti kolaborasi, komunikasi, dan kepemimpinan yang tidak mungkin dilakukan AI agar stand-out di lapangan pekerjaan software development.

Jadi, AI memiliki dampak baik dan buruk bagi pekerjaan software engineer. Dampak baik nya ialah peningkatan produktivitas software engineer dan membolehkan software engineer untuk fokus lebih pada pekerjaan lebih tinggi. Dampak buruknya adalah ancaman terhadap lapangan pekerjaan software development dan perubahan dalam keahlian yang diperlukan seorang software engineer untuk bertahan. Software engineer harus bersiap-siap dalam menghadapi perubahan ini di masa mendatang dengan mempelajari keahlian yang berhubungan dengan AI dan bagaimana memanfaatkan secara maksimal AI untuk meningkatkan produktifitas mereka agar tetap kompetitif.

Source:

https://www.businessinsider.com/software-engineers-tech-panicking-golden-age-over-chatgpt-ai-blind-2023-4

https://github.com/features/copilot#faq

https://www.upskilled.edu.au/skillstalk/will-ai-take-over-your-programming-job

https://matthewrenze.com/articles/the-impact-of-ai-on-software-developers/

https://medium.com/@mohammedalaa/will-ai-replace-software-engineers-9114e2b7a7a7

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image