Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sultan Ghani Firmansyah

Mungkinkah Tenaga Manusia dalam Konstruksi Tergantikan oleh ROBOT?

Teknologi | Thursday, 11 May 2023, 13:43 WIB

Apa sih robot? Robot sendiri dapat diartikan sebagai suatu sistem autonomous yang ada di dunia nyata (secara fisik), dapat merasakan lingkungannya, dan mampu untuk bertindak dengan tujuan melaksanakan suatu tugas.

Penelitian tentang penggunaan robot dalam konstruksi bukanlah hal baru, para ilmuwan telah mengeksplorasi potensi teknologi sejak tahun 1960-an. Namun, dalam dekade terakhir telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam investasi, penelitian, dan penggunaan dunia nyata dari teknologi ini.

Banyak negara yang sudah menerapkan system kerja robot yang dapat mempersingkat waktu ataupun meringankan beban pekerjaan, terutama China, Japaan, Amerika, dan masih banyak lagi. Itu dikarenakan manusia juga ingin menyiptakan teknologi-teknologi yang lebih canggih dari sebelumnya tau yang belum pernah diciptakan.

Hadrian X is the world’s first mobile robotic blocklaying machine and system. Images © FBR Ltd

· Robot produksi di tempat

Ini mungkin jenis aplikasi yang kebanyakan orang bayangkan ketika mereka berpikir tentang robotika dalam konstruksi. Dalam beberapa tahun terakhir telah lahir prototipe dan pengujian dengan berbagai robot konstruksi seperti Hadrian X, robot pembuat batu bata, atau Robo-Welder dari perusahaan Jepang Shmizu Corp yang dapat menangani berbagai tugas pengelasan. Demikian pula, ada beberapa contoh robot pencetakan 3D di tempat seperti struktur perumahan sosial Prancis ini yang mengklaim sebagai rumah pertama yang dicetak dalam 3D.

· Robot konstruksi pra-fabrikasi

Lengan dan mesin robot telah digunakan selama beberapa dekade di lini produksi pabrik, sehingga tidak mengherankan jika pasar yang berkembang untuk rumah prafabrikasi juga menggunakan teknologi ini. Salah satu perusahaan konstruksi pabrikan yang menggunakan robotika di lini pabriknya adalah perusahaan California Katerra.

· Exoskeleton

Bekerja di lokasi konstruksi menuntut fisik, dan ketegangan karena mengangkat beban berat adalah penyebab umum cedera di lokasi pembangunan. Dan di sinilah exoskeleton dapat membantu. Exoskeletons adalah bagian dari kit yang dikenakan oleh pekerja lokasi konstruksi yang menyediakan fitur robot. Mereka dapat membantu pemakainya mengangkat beban yang lebih berat sekaligus mengurangi kelelahan. Tahun lalu, Wilmott Dixon mulai menguji coba kerangka luar tubuh bagian atas untuk membantu pekerja mengangkat beban berat pada satu proyek di Wales.

Dalam hal ini juga terdapat pro dan kontra tentang digantikannya tenaga manusia oleh robot. Disisi positifnya robot dapat bekerja satu hari penuh tanpa kelelahan, Meningkatkan produktivitas, keamanan, efisiensi, kualitas, dan konsistensi produk, Robot dapat bekerja di lingkungan yang berbahaya bagi makhluk hidup yang biasanya dalam konstruksi banyak yang mengalami cidera maupun meregang nyawa seseorang. Dan disisi negatifnya jika tenaga manusia tergantikan oleh robot tenaga manusia tidak dibutuhkan lagi, karena sudah tergantikan oleh robot yang mengakibatkan kurangnya kesempatan mencari pekerjaan dan banyak orang menjadi pengangguran dan juga bisa menumbuhkan rasa malas terhadap manusia, karena semuanya sudah ditangani oleh robot.

Jadi, tidak semua tenaga manusia sepenuhnya dimasa depan tergantikan oleh robot meskipun telah diprogram dengan Artificial Intelligence yang dimana kita tidak perlu mengontrol robot itu lagi, karena keberadaan manusia tetap diperlukan. Secara umum, pekerjaan yang sulit digantikan oleh sistem dan robot adalah pekerjaan yang sifatnya kreatif dan analitik. Dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang teknologi juga semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image