Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Sandy Zulfandi

Wacana dan Kekuasaan Dalam Pemikiran Michel Foucault, Apa Sih Pentingnya ?

Edukasi | Wednesday, 10 May 2023, 12:35 WIB
Sumber : Karya Ahmad Sandy Zulfandi

Jika kita membahas tentang kuasa atau kekuasaan memang sangat membuat kita pusing dan bingung. Namun, Michel Foucault menyederhanakan konsep kekuasaan dengan berpegang dengan kekuatan dan pengetahuan. Foucault mendefinisikan kekuasaan adalah praktik konkrit yang menciptakan realitas dan pola prilaku yang digunakan demi memenuhi kepentingan dan tujuan daru orang yang mempunyai kekuasaan. Selain itu, relasi kuasa juga didefinisikan sebagai konsep kekuasaan, hubungan dari kekuasaan, yaitu praktik kekuasaan pada objek melalui berbagai media. Kekuasaan yang dimaksud tidak didapat dengan cara represif, melainkan di dapat secara manipulatif dan hagemonik yang berjalan melalui normalisasi dan regulasi . Disebut manipulatif karena menurut Foucault kuasa bersifat positif dan produktif ( bagi pemilik kuasa ) sehingga banyak praktif manipulasi yang mungkin dilakukan demi dipenuhinya tujuan dan kepentingan pemegang kekuasaan.

Menurut Foucault, kuasa merupakan dimensi dari relasi, jika disitu ada relasi maka di situ juga ada kuasa. Dalam Konsep Kekuasaan yang ditulis Foucault , kuasa bukanlah milik dari penguasa, raja ataupun pemerintah seperti konsep kuasa yang ada pada umumnya. Foucault memiliki pandalangan lain untuk Kuasa, yaitu kuasa dapat dijalankan dengan regulasi atau sistem yang saling mempengaruhi (kuasa menempati posisi strategis, saling memberi pengaruh) . Foucault memiliki pandangan yang bertolak belakang (kuasa memproduksi lingkup objek dan kebenaran) dengan Marxis yang dimana beranggapan bahwa kuasa bersifat subjektif (kekuasaan akan saling menguasai yang lain atau sebaliknya).

Dalam relasi kuasa menurut Michel Foucault tercakup konsep Kekuasaan, Pengetahuan dan Wacana. Hal tersebut saling terkait satu sama lain. Singkatnya, kekuasaan menentukan tingkah pola, cara memandang, pemikiran dan cara mendikter prilaku seseorang dalam melihat realita yang sebenarnya. Sedangkan pengetahuan, menjelaskan bagaimana pengetahuan dapat mempengaruhi orang lain. Kaitannya apabila berjalan bersamaan dengan kekuasaan maka akan membentuk sebuah wacana. (Kekuasaan dan pengetahuan tidak dapat dibedakan sebab kekuasaan menghasilkan pengetahuan dan pengetahuan dibentuk oleh kekuasaan) sehingga multiple view atau pandangan dari berbagai sisi harus digunakan karena tidak mengenai salah dan benar namun bagaimana hal itu bisa terjadi dan bagaimana pengaruhnya kepada orang lain.

Namun, dalam hal lain kekuasaan juga tidak dapat sepenuhnya milik pemegang kekuasaan, hal ini dikarenakan penilian orang lain yang menimbulkan persepsi akan berpengaruh bagi seseorang dalam mengimplementasikan bentuk kuasa yang dimiliki oleh individu kepada lingkungan yang ada di sekitarnya. Dengan hal ini Wacana menimbulkan kebenaran dan pengetahuan. Pengetahuan menciptakan efek kuasa, dalam hal lain kekuasaan mendorong munculnya pengetahuan juga.

Jadi dapat di analogikan kekuasaan dan pengetahuan seperti dua sisi mata uang yang tidak akan terpisahkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image