Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Danira Kartika Wulandari

Pengolahan Limbah Cangkang Telur Menjadi Pasta Gigi Organik, Simak yuk!

Edukasi | 2023-05-10 02:04:01

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, angka industri rumah tangga juga mengalami peningkatan yang signifikan tiap tahunnya. Didukung lagi dengan kebutuhan penduduk yang kian melonjak pesat. Setiap penduduknya bisa menghasilkan 300 kg limbah makanan per tahunnya (Katadata, 2020). Demi memenuhi kebutuhan pokok seluruh segmentasi masyarakat, rumah industri juga semakin menambah angka produksi mereka. Kondisi tersebut juga akan dibarengi dengan kian bertambahnya jumlah limbah rumah tangga di Indonesia.

Salah satu limbah yang dihasilkan adalah cangkang telur yang jika dilihat dari tingkat konsumsi telur di Indonesia mencapai 1,7 juta ton. Tak heran jika Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat konsumsi telur yang sangat tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik produksi telur ayam di Jawa Barat pada tahun 2019 mencapai 498.872,04 Ton.

Dari jumlah produksi yang sangat tinggi tersebut, komiditi telur yang dikonsumsi tentu saja akan menghasilkan limbah cangkang telur dengan jumlah yang tinggi pula. Jumlah limbah cangkang telur yang tidak sedikit ini tentu akan menjadi polusi bagi lingkungan, misalnya timbulnya bau yang tidak sedap dan dapat mengundang penyakit. Jika hal tersebut dibiarkan saja tanpa dibarengi dengan tindakan tegas, lambat laun lingkungan akan semakin tercemar dan berdampak pula pada kesehatan masyarakat di sekitar lingkungan tersebut.

Faktanya, cangkang telur unggas merupakan salah satu limbah rumah tangga yang sebagian besar tersusun dari senyawa kalsium karbonat (CaCO3). Kandungan senyawa tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan abrasif dalam pasta gigi. Kalsium karbonat (CaCO3) yang terkandung dalam pasta gigi berfungsi sebagai bahan abrasif yang umumnya berbentuk bubuk yang dapat memolis dan menghilangkan stain dan plak, juga membantu untuk menambah kekentalan dalam pasta gigi.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh bahan abrasif seperti kalsium karbonat (CaCO3) dalam pasta gigi adalah dengan menggunakan bahan alami. Kembalinya perhatian ke bahan alam yang dikenal dengan istilah back to nature dianggap sebagai hal yang bermanfaat.

Pemanfaatan limbah cangkang telur dalam pengolahan produk yang dapat diperbaharui tentu menjadi inovasi menarik sebagai salah satu langkah dalam menekan angka limbah rumah tangga di Indonesia.

Pengolahan cangkang telur menjadi produk pakai berupa pasta gigi tentu melalui tahap yang cukup rumit. Tahap pertama diawali dengan pembuatan serbuk cangkang telur. Pada proses ini, cangkang telur yang telah dikumpulkan dibersihkan dahulu dengan cara direndam dalam air panas selama 15 menit sambal dibersihkan permukaan cangkang telur dan dipisahkan dari lapisan membrannya. Lalu, cangkang telur dikeringkan menggunakan oven pada suhu 105 °C selama 30 menit. Setelah dilakukan tahap pengeringan, cangkang telur dihaluskan menggunakan mortar dan stamper hingga terbentuk serbuk. Untuk mendapatkan serbuk cangkang telur yang lebih halus, digunakan blender. Lalu serbuk cangkang telur diayak hingga didapatkan serbuk halus cangkang telur.

Tahap selanjutnya adalah pembuatan larutan cangkang telur dan larutan pasta gigi cangkang telur untuk titrasi kompleksometri. Sampel serbuk cangkang telur ditimbang ±3 gram, lalu ditambahkan 10 mL aquades dan 50 mL HCl 6 M sambil diaduk. Kemudian dipanaskan larutan hingga volume menjadi 50 mL dan diaduk kembali hingga larut dan didinginkan. Setelah itu, larutan disaring dan diencerkan hingga tanda batas pada labu ukur 250 mL. Lalu, larutan dipipet 25 mL ke dalam labu ukur 100 mL dan diencerkan hingga tanda batas.

Kemudian, dilakukan penentuan kadar kalsium yang terkandung dalam larutan pasta gigi cangkang telur dengan mengambil sampel sebanyak 25 mL dengan menggunakan pipet tetes dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL. Lalu ditambahkan larutan buffer pH 10 sebanyak 10 mL dan beberapa tetes indikator EBT. Dimasukkan EDTA ke dalam buret 50 mL. Kemudian larutan cangkang telur dititrasi dengan EDTA hingga terjadi perubahan warna dari ungu atau merah anggur menjadi biru. Lalu dicatat volume titran yang digunakan dan dihitung kadar kalsium yang terkandung dalam sampel.

Tahap selanjutnya adalah pembuatan basis pasta gigi yang melibatkan beberapa senyawa pendukung. Pada tahap akhir dilakukan uji evalusasi basis pasta gigi yang melewati serangkaian uji klinis, dimulai dengan uji organoleptik yang dilakukan secara obyektif, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar, uji pembentukan busa, uji sentrifugasi, dan uji Freeze-thaw cycling sebagai tahap terakhir dalam pengolahan pasta gigi organik dari bahan utama serbuk cangkang telur.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image