Bukan Hanya Plastik: Menjaga Lingkungan dari Bencana dari Keuntungan Ekonomi Sirkular
Iptek | 2024-10-31 15:08:42Lingkungan dan plastik adalah kata kunci yang sering muncul pada tahun-tahun terakhir. Hal ini disebabkan dari banyaknya limbah plastik yang berdampak pada kerusakan lingkungan yang semakin mendesaka untuk ditangani. Indonesia sebagai negara maritim, ternyata menyumbang 1,29 juta ton sampah per tahun (CNBC, 2024).
Oleh karena itu, perlu usaha semua unsur untuk terus menyuarakan dan mengusahakan semua lini kehidupan yang mengedepankan lingkungan. Salah satunya, adalah sektor pendidikan, yang harus terus mendampingi masyarakat dan dunia usaha agar tetap berimbang dan sejalan dengan lingkungan. Seperti, Universitas Kristen Indonesia yang menyelenggarakan PKM yang berlangsung di Kantor Desa Sukamanah pada tanggal 23 - 24 Oktober 2024 dihadiri oleh 20 UMKM, yang terdiri dari UMKM yang bergerak dibidang kuliner dan kerajinan tangan, dengan ‘Smart Economy: Pelatihan dan Pendampingan Digital Marketing pada Pelaku UMKM Desa Kademangan , Kecamatan Mande, Cianjur Jawa Barat.’
Pada kegiatan ini, diajarkan bagaimana limbah plastik dapat dikaryakan untuk menjadi hal baru yang lebih berharga dan bernilai. Proses 'uplifting' ini sangat diperlukan untuk mengelola dan mengusahakan limbah plastik yang banyak mengotori wilayah Indonesia. Barang-barang hasil proses 'uplifting' ini kemudian dijual untuk dapat dijadikan sebagai tambahan penghasilan bagi masyarakat lokal. Bahkan, menjadi suvenir khas daerah atau wilayah setempat, karena dikawinkan dengan kearifan lokal dari adat atau budaya wilayah tersebut.
Proses ini dimulai dari pengumpulan sampah plastik yang kemudian dibersihkan dan dipotong sesuai pola. Setelah itu, disusun sesuai dgn bentuk pola barang yang diinginkan. Kemudian diberikan bungkus yang menarik dan diberi harga, sebelum akhirnya dijual umum.
Usaha ini pula selaras dgn SDGs 8 sebagai perwujudan ekonomi sirkular atau ekonomi yang berkelanjutan. Ekonomi jenis ini merupakan langkah khusus yang harus digelorakan agar dunia bisnis dan usaha tetap selaras dengan lingkungan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.