Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Pengolahan Limbah Berupa Kain menjadi Bahan Baku Pembuatan Kerajinan Tangan

Eduaksi | 2024-09-04 19:58:11

Masyarakat tentu tidak asing lagi dengan SDGs yang kini populer karena

tujuannya untuk kehidupan berkelanjutan. Perlu diketahui SDGs merupakan

serangkaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang memiliki 17 tujuan, salah

satunya yakni SDGs 12 tentang "Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung

Jawab”. Dengan menerapkan prinsip-prinsip konsumsi dan produksi yang

bertanggung jawab, kita bisa melindungi lingkungan, meningkatkan keadilan

sosial, dan membangun ekonomi yang lebih tangguh.

Untuk mendukung SDGs 12 ada beberapa hal yang bisa kita lakukan :

1. Membuat Pilihan Konsumsi yang Bertanggung : kita bisa memilih produk

dengan komponen yang mendukung berkelanjutan, mengurangi

pemborosan, dan mendukung bisnis yang bertanggung jawab.

2. Mendukung Kebijakan yang Berkelanjutan : Mendukung penuh kebijakan

yang telah di buat oleh pemerintah guna mendorong konsumsi dan produksi

yang bertanggung jawab.

3. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat : Mengedukasi masyarakat tentang

pentingnya konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab bagi kehidupan

berkelanjutan

4. Berinovasi dan Mengembangkan Teknologi Berkelanjutan :

Mengembangkan teknologi baik untuk sistem produksi dan proses produksi

yang ramah lingkungan

Limbah merupakan bahan buangan atau sisa produksi yang tidak terpakai

dan dapat menimbulakn pencemaran jika tidak di olah dengan baik. Tidak hanya

mengakibatkan pencemaran di perairan, namun limbah juga dapat menyebabkan

dampak negatif pada kesehatan masyarakat yang ada di sekitarnya. Kini jumlah

limbah semakin bertambah seiring berjalannya waktu di karenakan tidak adanya

pengolahan yang maksimal sebelum di buang. Sekarang kegiatan industri semakin

berkembang, sehinngga limbah yang dihasilkan kini semakin beragam. Jenis

limbah industri dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu limbah cair, limbah padat, limbah

gas, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Limbah tidak hanya berasal dari pengolahan pabrik saja tetapi limbah dapat

berasal dari rumah tangga, Industri, pertanian dan pertambangan. Pengolahan sisa

limbah merupakan hal yang penting karena dapat memberi dampak pada kehidupan

yang akan datang. Pengolahan limbah tentu harus di lakukan dengan bersama dan

perlu di perhatikan oleh pelaku industri maupun pemerintah. Pembuangan limbah

secara ilegal dapat menyebabkan pencemaran perairan khususnya kehidupan laut,

sungai dan sekitarnya.

Selain itu, limbah juga dapat mencemari tanah jika di buang secara langsung

ke tanah dan di timbun tanpa adanya pengolahan. Karena racun dan bahan kimia

yang berasal dari limbah tersebut dapat mempengaruhi kesuburan tanah, bahkan

mempengaruhi produktivitas tanaman. Misal, petani menanam di tanah yang

terkontaminasi bisa menyebabkan molekul limbah industri menumpuk di tanaman,

lebih mencemari tanaman daripada tanah. Paparan limbah yang di buang ke tanah

dapat bergantung pada kondisi dan struktur di sekitarnya. Dan juga pada kondisi

tanah di sekitar area industri karena beberapa produk pengolahan limbah dapat

menyebar melalui udara dan air ke daerah yang jauh dari industri.

Jika hal ini terjadi, limbah yang dibuang ke tanah tersebut dapat

membahayakan hewan, tumbuhan, bahkan manusia yang berada jauh dari lokasi

industri. Karena dampak dari limbah tersebut, pengelolaan limbah pabrik yang baik

dan sesuai dengan regulasi lingkungan sangat penting untuk menjaga keseimbangan

ekosistem, melindungi kesehatan manusia, dan mencegah kerusakan ekonomi. Hal

ini juga berperan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan melindungi

lingkungan untuk generasi yang akan datang. Untuk mengubah limbah pabrik yang

berupa padat kita bisa mengalihkannya sebagai bahan baku pembuatan kompos

serta menjadi kerjinan tangan. Namun untuk menjadikannya sebagai pupuk kompos

dan kerajinan tangan diperlukan sebuah keahlilan khusus dari pada pengerajin.

Limbah pabrik yang padat memiliki banyak macam bentuk, yakni :

1. Logam

• Kaleng bekas : dapat di olah menjadi tempat pensil

• Pipa logam : dapat di olah menjadi rak dinding yang ekonomis

• Kawat : dapat di olah menjadi kerajinan kerangka lampu

2. Plastik

• Botol plastik : dapat di olah menjadi vas bunga

• Kantong plastik : dapat di olah menjadi tas anyaman

3. Kain

• Kain perca : dapat di olah menjadi lap atau kerajinan kain seperti boneka

kain perca

4. Kaca

• Botol kaca : dapat di olah menjadi vas bunga dan lampu gantung

• Pecahan kaca : dapat di olah menjadi mozaik

Limbah pabrik berupa kain tentu menjadi masalah serius di dunia

perindustrian, dikarenakan kain merupakan bahan yang susah di olah jika sudah di

potong potong atau sisa produksi. Namun pihak industri dan pemerintah harus

mampu mengolah limbah pabrik berupa kain agar tidak pencermaran terhadap

lingkungan. Pada masalah ini kita membutuhkan pengolah dan pengerajin yang

bergerak di bidang bahan baku kain berupa limbah kain setelah produksi. Limbah

kain biasanya berasal dari kain sisa produksi, kain bekas pakai, kain sintesis, kain

alami dan lainnya.

Dengan adanya limbah kain tersebut kita bisa mengolahnya menjadi

berbagai macam kerajinan tangan, salah satunya menjadi kotak hias tissue yang

berasal dari kain flannel. Kegiatan tersebut bisa menjadi sesuatu yang memiliki nilai

ekonomis dan bisa memberi lapangan pekerjaan pada pengerajin serta orang yang

membutuhkan pekerjaan. Sebelum kita memulai untuk membuat kotak tissue hias,

kita harus mempersiapkan beberapa bahan yang dibutuhkan seperti kain flannel,

gunting, lem, plastik dan bahan lain yang di butuhkan. Laku kita lanjut ke tahapan

untuk membuat kotak tissue hias tidak terlalu sulit sehingga bisa dilakukan untuk

pemula. Tahapannya yaitu :

1. Sesuaikan panjang dan tinggi kotak tissue yang kita inginkan

2. Gunting sisa kain flannel sesuai dengan ukuran dan bentuk kotak tisu.

3. Lem pada ukuran kain flannel yang sudah di potong sesuai dengan

ukuran, kemudian tempelkan kain flannel untuk menutupi luar kotak

tisu pada bagian bawa, samping kanan dan kiri, pada bagian atas.

4. Gunting lingkaran di atas penutup kotak tissue

5. Tempelkan hiasan bunga-bunga pada samping kanan dan kirin

penutup kotak tissue.

6. Kemas Kotak tissue setelah dihias ke dalam plastik

7. Kotak hias tissue siap dijual melalui pasar tradisional dan pasar

modern.

Setelah dilakukan proses pengolahan menjadi kerajinan tangan dapat

memberi maanfaat kepada masyarakat yang terdampak terhadap limbah kain dan

dapat memberikan nilai ekomonis sehingga menciptakan lapangan pekerjaan yang

mudah dikerjakan oleh berbagai usia. Selain bisa memberi nilai ekonomis dan

lapangan pekerjaan, kegiatan ini tentu saja dapat mengurangi pencemaran limbah

kain di sekitar pabrik. Kegiatan ini perlu di dukung oleh masyarakat sehingga bisa

terus berjalan sesuai dengan tujuannya. Meskipun bahan baku terbatas, masyarakat

bisa membuat kerajinan lain dari bahan baku seperti plastik, kaca, kayu atau yang

lainnya sehingga kegiatan pengolahan ini dapat memberi manfaat.

Kesimpulan :

Limbah kain produksi ini merupakan hal yang perlu diperhatikan

dengan khusus karena jika tidak di kelola dengan benar dapat menyebabkan

pencemaran lingkungan serta terganggunya kehidupan keberlanjutan yang

tidak sesuai dengan tujuan SDGs 12. Serta kita perlu mengimplementasikan

tujuan dari SDGs 12 ke dalam kehidupan sehari hari agar bisa mewujudkan

tujuan yang ada, salah satunya yakni membuat kerajinan tangan yang

berbahan dasar limbah berupa kain produksi menjadi bahan yang bernilai

ekonomis dan bisa bermanfaat untuk sekitar baik dalam meningkatkan

perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan. Dengan adanya proses

pengolahan terhadap limbah kain dapat mencegah resiko pencemaran

lingkungan. Namun masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama agar bisa

menyukseskan program ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image